Isyana Jadi Coach Baru The Voice, Armand Bakal Kesulitan
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Isyana Sarasvati akan mempergunakan kesempatan perdananya menjadi coach The Voice Indonesia dengan baik. Di The Voice Indonesia musim keempat tahun ini, Isyana menggantikan peran Anggun C Sasmi sebagai coach.
Isyana, yang merupakan lulusan jurusan musik di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya, akan berusaha maksimal untuk memperoleh talenta penyanyi yang difavoritkan di ajang The Voice ini.
Dengan gelar sarjana di bidang musik yang digenggam Isyana tersebut dipandang akan berpengaruh besar pada karakter dan kualitas kontestan yang dipilihnya. "Jujur enggak menyangka dapat kesempatan jadi coach, makanya aku nonton dan pelajari gimana jadi coach di sini," kata Isyana saat di MNC Studios, Jakarta, Senin (26/8).
"Untuk seasons ini, aku pribadi enggak mengkotakkan genre dengan suara macam-macam dan melihat proses coaching seperti apa pas di coaching stand out kumpulkan genre banyak dan variatif," katanya lagi.
Sedangkan, vokalis band Gigi, Armand Maulana mengaku bahwa kehadiran Isyana Sarasvati akan menyulitkan dirinya dalam memilih komposisi anak didik. Di musim sebelumnya, Armand sukses menjadi coach yang mengantarkan Ronaldo Longa alias Aldo menjadi juara.
"Kalau tahun kemarin, komposisi Vidi-Nino yang mewakili generasi milenial. Saya, Titi dan Anggun anggaplah satu generasi. Nah sekarang ada satu lagi (wakil milenial), di mana kalau ada peserta yang usianya muda, milenial, urban yang saya ingin, Titi ingin, pasti larinya ke dia (Isyana) tapi saya yakin akan jadi juara lagi," tutur Armand.
Tahun ini, audisi off-air The Voice Indonesia digelar di 18 kota di Indonesia, 9 kota di antaranya yang sama dengan season sebelumnya, dan sisanya kota baru yang berbeda. Di kota audisi baru seperti kota Riau, Maumere (Flores), Mataram, Gorontalo, Yogyakarta, Karawang, Indramayu, Cirebon dan Majalengka ternyata menyimpan banyak talenta yang luar biasa.
Sementara audisi di sembilan kota yang sama dengan tahun sebelumnya, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Denpasar, Makassar, Kupang dan Banjarmasin masih menghasilkan talenta-talenta suara yang tetap mempesona.
Isyana, yang merupakan lulusan jurusan musik di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya, akan berusaha maksimal untuk memperoleh talenta penyanyi yang difavoritkan di ajang The Voice ini.
Dengan gelar sarjana di bidang musik yang digenggam Isyana tersebut dipandang akan berpengaruh besar pada karakter dan kualitas kontestan yang dipilihnya. "Jujur enggak menyangka dapat kesempatan jadi coach, makanya aku nonton dan pelajari gimana jadi coach di sini," kata Isyana saat di MNC Studios, Jakarta, Senin (26/8).
"Untuk seasons ini, aku pribadi enggak mengkotakkan genre dengan suara macam-macam dan melihat proses coaching seperti apa pas di coaching stand out kumpulkan genre banyak dan variatif," katanya lagi.
Sedangkan, vokalis band Gigi, Armand Maulana mengaku bahwa kehadiran Isyana Sarasvati akan menyulitkan dirinya dalam memilih komposisi anak didik. Di musim sebelumnya, Armand sukses menjadi coach yang mengantarkan Ronaldo Longa alias Aldo menjadi juara.
"Kalau tahun kemarin, komposisi Vidi-Nino yang mewakili generasi milenial. Saya, Titi dan Anggun anggaplah satu generasi. Nah sekarang ada satu lagi (wakil milenial), di mana kalau ada peserta yang usianya muda, milenial, urban yang saya ingin, Titi ingin, pasti larinya ke dia (Isyana) tapi saya yakin akan jadi juara lagi," tutur Armand.
Tahun ini, audisi off-air The Voice Indonesia digelar di 18 kota di Indonesia, 9 kota di antaranya yang sama dengan season sebelumnya, dan sisanya kota baru yang berbeda. Di kota audisi baru seperti kota Riau, Maumere (Flores), Mataram, Gorontalo, Yogyakarta, Karawang, Indramayu, Cirebon dan Majalengka ternyata menyimpan banyak talenta yang luar biasa.
Sementara audisi di sembilan kota yang sama dengan tahun sebelumnya, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Denpasar, Makassar, Kupang dan Banjarmasin masih menghasilkan talenta-talenta suara yang tetap mempesona.
(nug)