Festival Jatiluwih 2019 Padukan Alam dan Kebudayaan

Sabtu, 14 September 2019 - 11:12 WIB
Festival Jatiluwih 2019 Padukan Alam dan Kebudayaan
Festival Jatiluwih 2019 Padukan Alam dan Kebudayaan
A A A
JAKARTA - Festival Jatiluwih 2019 akan kembali digelar. Rencananya event yang memadukan alam dan budaya ini akan berlangsung di D’Uma, bukit seluas 1,6 hektare di tengah persawahan Jatiluwih, Tabanan, Provinsi Bali, pada 20-22 September 2019 mendatang.

Festival yang dihelat untuk ketiga kalinya ini mengusung tema Glorofying Dewi Sri for prosperity and harmony yang dalam falsafah Bali berarti kuasa atas kelahiran dan kehidupan dengan ketersediaan pangan di bumi, terutama padi.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan memuliakan Dewi Sri mengandung pemahaman dan pesan agar proses yang terdapat di Jatiluwih ini menjadi perhatian semua pihak yang diyakini, didorong dan dijalankan sebagai laku lampah memelihara dan melestarikan padi dalam relasinya sebagai aspek penting dalam memaknai kelahiran dan kehidupan untuk kesejahteraan dan harmoni.

“Kami membuat acara Festival Jatiluwih ini selain untuk melestarikan budaya dan tradisi kami juga berupaya untuk memajukan pariwisata dan budaya yang mengutamakan pengalaman dan nilai-nilai masyarakat, kami juga berusaha dengan diadakannya festival ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakt Jatiluwih," kata Eka.

Terdapat beberapa rangkaian acara untuk memeriahkan acara Festival Jatiluwih 2019 yang memadukan kebudayaan dan Kesenian tradisional, seni pertunjukan, seni musik, seni rupa, produk kreatif dan kuliner Jatiluwih.

“Dalam acara tersebut akan mengikutsertakan Komunitas, pengisi acara tamu, music kontemporer yang berkolaborasi dengan masyarakat Jatiluwih, festival ini juga sebagai ajang kebersamaan dan sarana komunikasi pencapaian dari komunitas dan masyarakat Jatiluwih,” jelas Eka.

Acara yang digagas Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih ini akan menghadirkan beberapa bintang tamu untuk kemeriahan acara, seperti Gilang Ramadhan, Gus Teja, Nosstress, Balawan, Jun Bintang, Keroncong Jancuk, Planet Bamboo, Emoni, Robi Navicula, Shankara, Rio Sidik Quintet, dan Keroncong Jancuk.

“Yang pasti, Festival tahun ini tidak akan kalah dengan Festival musik lainnya yang banyak digelar diluar sana, pengunjung akan merasakan bagaimana menyaksikan sebuah festival dengan hamparan sawah yang luas serta udara yang sejuk ditemani dengan rangkaian acara festival,” jelas Manager Operasional DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa.

Diadakannya Festival Jatiluwih 3 ini diharapkan memajukan pariwisata alam dan budaya serta dapat melestarikan pengembangan seni, budaya dan tradisi masyarakat warga Desa Jatiluwih. “Kami yakin banyak faktor lain seperti ekonomi, kualitas lingkungan, spiritual, dan tarap hidup masyarakat sekitar akan meningkat," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7742 seconds (0.1#10.140)