Nikmatnya Hidangan Menu Sukiyaki ala Kedai di Jepang
A
A
A
SUKIYAKI, hidangan berupa irisan tipis daging sapi yang ditambahkan sayur-sayuran, telur, dan berbagai pelengkap lainnya dalam panci besi yang khas Jepang, memang menggugah selera. Menu ini disantap dengan mencelup irisan daging ke kocokan telur ayam berkuah bening gurih dengan tiap potongan daging tipis.
Di Jakarta, sukiyaki juga sudah tidak asing lagi. Banyak restoran Jepang di sini yang menyuguhkan menu ini. Meski begitu, sajian sukiyaki yang ada di Isshin Japanese Restaurant akan berbeda. Dari segi atmosfer saat pertama kali datang, Anda akan merasa seperti dibawa langsung ke suasana kedai di Jepang, tetapi dalam sisi modern. Masuk ke lorong yang agak sempit, Anda akan menemukan deretan kursi dan chef di depan Anda yang akan langsung memasakkan menu pesanan.
Konsep intimate disengaja karena sukiyaki di Isshin dimasak langsung di depan pemesannya dalam konsep dapur terbuka. Ada meja panjang, lalu chef masak di depan tamu. Pengunjung yang makan sendiri juga tidak akan merasa sepi karena konsep makannya dirancang memberi pengalaman kepada pengunjung. Untuk menyantap hidangan ini, sukiyaki tersaji berpadu gaya kuliner Jepang donburi atau nasi dengan lauk di atasnya.
“Sukiyaki adalah makanan yang sangat dikenal orang Indonesia. Tapi belum ada restoran yang menjadikan sukiyaki sebagai makanan juaranya,” kata Rita Ongso, GM Corporate GF Culinary, pemegang merek Isshin. Ada empat ragam sukiyaki don yang bisa dipilih, yaitu US prime beef, wagyu, chicken, dan salmon.
Seluruh menu sukiyaki akan disajikan bersama onsen egg, chawan mushi , sup, es krim, dan minuman ocha yang bebas diisi ulang. Setelah memesan dari daftar menu, juru masak akan memasaknya langsung di depan mata. Pertama gula palem akan dimasukkan ke panci, lanjut dengan saus sukiyaki, jamur, daun bawang, dan daging. Setelah matang, daging atau salmon, sesuai pilihan menu, akan diletakkan di atas nasi putih.
Dalam semangkuk sukiyaki don terdapat pula, shirataki, tahu, juga sayuran sawi. Untuk menikmatinya, makan sukiyaki di sini tidak seperti sukiyaki biasa yang berkuah. Sebab, saus sukiyaki yang dimasak sebelumnya dengan daging telah menjadi kental dan disajikan tersendiri dalam mangkuk kecil, dengan mencelup daging ke saus, lalu ke telur onsen atau mencelup daging ke telur dulu baru ke saus. Cara makan sukiyaki don bisa dilakukan sesuai selera. Anda bisa mengaduk telur langsung ke mangkuk nasi beserta saus sukiyaki.
Semua tergantung selera, bila sedang tidak makan nasi, Anda bisa mengganti nasi dengan shirataki. Satu lagi nasi bisa dipesan free flow alias menambah seperti ocha. Di Isshin Central Park selain sukiyaki don, tersedia pula menu tamago don. Isshin Central Park adalah cabang pertama yang baru buka sejak April lalu. Menjelang tutup tahun, satu lagi Isshin akan dibuka di Jakarta.
Harga yang ditawarkan mulai Rp69.900 untuk set menu tamago yang tersaji dengan chawan mushi, sup, es krim, dan minuman ocha bebas isi ulang. Sedangkan, sukiyaki don harganya mulai Rp99.900 untuk satu set menunya. Seluruh menu di Isshin tidak mengandung babi dan minyak babi.
Di Jakarta, sukiyaki juga sudah tidak asing lagi. Banyak restoran Jepang di sini yang menyuguhkan menu ini. Meski begitu, sajian sukiyaki yang ada di Isshin Japanese Restaurant akan berbeda. Dari segi atmosfer saat pertama kali datang, Anda akan merasa seperti dibawa langsung ke suasana kedai di Jepang, tetapi dalam sisi modern. Masuk ke lorong yang agak sempit, Anda akan menemukan deretan kursi dan chef di depan Anda yang akan langsung memasakkan menu pesanan.
Konsep intimate disengaja karena sukiyaki di Isshin dimasak langsung di depan pemesannya dalam konsep dapur terbuka. Ada meja panjang, lalu chef masak di depan tamu. Pengunjung yang makan sendiri juga tidak akan merasa sepi karena konsep makannya dirancang memberi pengalaman kepada pengunjung. Untuk menyantap hidangan ini, sukiyaki tersaji berpadu gaya kuliner Jepang donburi atau nasi dengan lauk di atasnya.
“Sukiyaki adalah makanan yang sangat dikenal orang Indonesia. Tapi belum ada restoran yang menjadikan sukiyaki sebagai makanan juaranya,” kata Rita Ongso, GM Corporate GF Culinary, pemegang merek Isshin. Ada empat ragam sukiyaki don yang bisa dipilih, yaitu US prime beef, wagyu, chicken, dan salmon.
Seluruh menu sukiyaki akan disajikan bersama onsen egg, chawan mushi , sup, es krim, dan minuman ocha yang bebas diisi ulang. Setelah memesan dari daftar menu, juru masak akan memasaknya langsung di depan mata. Pertama gula palem akan dimasukkan ke panci, lanjut dengan saus sukiyaki, jamur, daun bawang, dan daging. Setelah matang, daging atau salmon, sesuai pilihan menu, akan diletakkan di atas nasi putih.
Dalam semangkuk sukiyaki don terdapat pula, shirataki, tahu, juga sayuran sawi. Untuk menikmatinya, makan sukiyaki di sini tidak seperti sukiyaki biasa yang berkuah. Sebab, saus sukiyaki yang dimasak sebelumnya dengan daging telah menjadi kental dan disajikan tersendiri dalam mangkuk kecil, dengan mencelup daging ke saus, lalu ke telur onsen atau mencelup daging ke telur dulu baru ke saus. Cara makan sukiyaki don bisa dilakukan sesuai selera. Anda bisa mengaduk telur langsung ke mangkuk nasi beserta saus sukiyaki.
Semua tergantung selera, bila sedang tidak makan nasi, Anda bisa mengganti nasi dengan shirataki. Satu lagi nasi bisa dipesan free flow alias menambah seperti ocha. Di Isshin Central Park selain sukiyaki don, tersedia pula menu tamago don. Isshin Central Park adalah cabang pertama yang baru buka sejak April lalu. Menjelang tutup tahun, satu lagi Isshin akan dibuka di Jakarta.
Harga yang ditawarkan mulai Rp69.900 untuk set menu tamago yang tersaji dengan chawan mushi, sup, es krim, dan minuman ocha bebas isi ulang. Sedangkan, sukiyaki don harganya mulai Rp99.900 untuk satu set menunya. Seluruh menu di Isshin tidak mengandung babi dan minyak babi.
(don)