Mengenal Batik dan Pesonanya di Batik Restaurant Bar

Senin, 23 September 2019 - 16:31 WIB
Mengenal Batik dan Pesonanya di Batik Restaurant Bar
Mengenal Batik dan Pesonanya di Batik Restaurant Bar
A A A
BALI - Berlibur tak lengkap rasanya jika tidak berwisata kuliner. Jika Anda berencana berlibur ke Bali dalam waktu dekat, pastikan mencicipi kuliner yang ada di Pulau Dewata tersebut.

Bermacam restoran hadir dengan menawarkan aneka makanan yang memanjakan lidah dan tema yang menarik. Seperti halnya Batik Restaurant Bar di Jalan Kayu Aya, Seminyak, Bali. Sesuai namanya, tempat ini menafsirkan kembali tradisi batik dengan sentuhan modern.

Tempat ini mengkombinasikan keindahan warisan budaya Indonesia dengan bangunan bergaya kolonial dan desain interor yang indah.

Kolonial arsitektur yang menjadi ciri khas bangunan Batik menggambarkan perjuangan Indonesia pada masa lampau. Sedangkan keindahan warisan batik sendiri divisualisasikan hampir disetiap sudut ruangan restaurant, mulai dekorasi bar yang terbuat dari batik, cap yang hampir punah, pajangan kain yang menunjukan proses pembuatan batik hingga tangga dengan motif batik dari Sabang sampai Merauke.

Semuanya dikemas dengan penuh filosofi dan bercampur menjadi satu dengan gaya yang chic. Tidak ketinggalan, Batik juga menyuguhkan beragam dekorasi interior hasil karya tangan pengrajin yang bersifat contemporary dari lukisan, papan nama yang terbuat dari canting hingga gaun batik karya salah satu desainer asli Bali, Ali Charisma.

Bukan sekedar restaurant biasa, resto ini dapat menjadi pengingat budaya bagi para pengunjung baik internasional maupun mancanegara untuk lebih mengenal keindahan seni batik Indonesia. Seperti halnya seni batik yang dipengaruhi oleh beragam budaya, Batik Restaurant Bar juga menyajikan hidangan andalan yang diadaptasi dari kuliner beberapa negara seperti Indonesia, Thailand dan Vietnam.

Keseluruhan teknik dan seni dalam membatik telah menginspirasi restoran ini dalam menyuguhkan kuliner modern Asia Tenggara. Namun, dengan dedikasi yang tinggi untuk tetap menjaga keautentikan dan tidak melupakan keaslian rasa yang menjadi cita rasa warisan khas budaya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6606 seconds (0.1#10.140)