Sambut World Cleanup Day, Ratusan Relawan Bersihkan Sungai Cisadane
A
A
A
JAKARTA - Di Indonesia, sungai merupakan sumber air bersih yang panting untuk menyokong kehidupan masyarakat dan ekonomi lokal. Bukan hanya untuk kebutuhan pertanian, tetapi juga sektor industri.
Dalam rangka World Cleanup Day 2019, lebih dari 100 sukarelawan dari PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan masyarakat sekitar Sungai Cisadane telah membersihkan berton-ton sampah domestik di hulu Cisadane. Sampah kemudian disortir lalu dipindahkan ke fasilitas daur ulang.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Multi Bintang dan Klub Arung Jeram Cisadane untuk melindungi sumber air Cisadane. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pembersihan sepanjang 7,5 km di hulu Cisadane yang berdampak pada 1,7 miliar orang yang tinggal di sekitar Sungai Cisadane.
Dalam sebuah informasi disebutkan jika 84 persen limbah yang ada di Sungai Cisadane berasal dari sampah domestik. Selain itu, peningkatan ancaman deforestasi mengakibatkan erosi tanah yang semakin memperburuk kualitas air.
"Sebagai perusahaan multi minuman, air adalah bahan baku yang sangat penting bagi kami. Tahun ini, kami memilih untuk merayakan World Cleanup Day bersama dengan karyawan Multi Bintang untuk membersihkan sungai Cisadane," ucap Corporate Affairs Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk, lka Noviera di Bogor, Senin (23/09).
Ika pun yakin dengan gerakan kecil yang dilakukan bersama dengan komunitas sekitar akan menghasilkan efek yang besar dalam melindungi sumber air. "Untuk membuat bumi berkelanjutan dibutuhkan kolaborasi dari setiap individu. Apa yang kita perbuat kepada planet ini akan mempengaruhi kehidupan kita," papar Ika.
Menurut Head of People, Nature, and Partnership Yayasan Konservasi Alam Nusantara, afiliasi The Nature Conservancy, Sally Kailola, sungai adalah garda terdepan sebelum limbah mengalir ke Iaut. Limbah yang ada di sungai berasal dari lingkungan tempat kita tinggal, area umum, dan area industri yang dengan sengaja membuang limbahnya.
"lni artinya sampah akan menumpuk pada tepi sungai dan mengalir ke laut apabila tidak ada dari kita yang mengambil tindakan," tegas Sally.
Lebih lanjut, Sally mengungkapkan, sampah yang menumpuk di sungai akan mengancam keanekaragaman hayati laut Indonesia, yang menempati urutan pertama di dunia. "Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup komunitas sekitar," kata dia.
Sementara itu, aktivitas ini juga secara rutin akan dilakukan bersama dengan komunitas untuk terus menjaga sungai Cisadane karena berpotensi untuk menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat.
Dalam rangka World Cleanup Day 2019, lebih dari 100 sukarelawan dari PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan masyarakat sekitar Sungai Cisadane telah membersihkan berton-ton sampah domestik di hulu Cisadane. Sampah kemudian disortir lalu dipindahkan ke fasilitas daur ulang.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Multi Bintang dan Klub Arung Jeram Cisadane untuk melindungi sumber air Cisadane. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pembersihan sepanjang 7,5 km di hulu Cisadane yang berdampak pada 1,7 miliar orang yang tinggal di sekitar Sungai Cisadane.
Dalam sebuah informasi disebutkan jika 84 persen limbah yang ada di Sungai Cisadane berasal dari sampah domestik. Selain itu, peningkatan ancaman deforestasi mengakibatkan erosi tanah yang semakin memperburuk kualitas air.
"Sebagai perusahaan multi minuman, air adalah bahan baku yang sangat penting bagi kami. Tahun ini, kami memilih untuk merayakan World Cleanup Day bersama dengan karyawan Multi Bintang untuk membersihkan sungai Cisadane," ucap Corporate Affairs Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk, lka Noviera di Bogor, Senin (23/09).
Ika pun yakin dengan gerakan kecil yang dilakukan bersama dengan komunitas sekitar akan menghasilkan efek yang besar dalam melindungi sumber air. "Untuk membuat bumi berkelanjutan dibutuhkan kolaborasi dari setiap individu. Apa yang kita perbuat kepada planet ini akan mempengaruhi kehidupan kita," papar Ika.
Menurut Head of People, Nature, and Partnership Yayasan Konservasi Alam Nusantara, afiliasi The Nature Conservancy, Sally Kailola, sungai adalah garda terdepan sebelum limbah mengalir ke Iaut. Limbah yang ada di sungai berasal dari lingkungan tempat kita tinggal, area umum, dan area industri yang dengan sengaja membuang limbahnya.
"lni artinya sampah akan menumpuk pada tepi sungai dan mengalir ke laut apabila tidak ada dari kita yang mengambil tindakan," tegas Sally.
Lebih lanjut, Sally mengungkapkan, sampah yang menumpuk di sungai akan mengancam keanekaragaman hayati laut Indonesia, yang menempati urutan pertama di dunia. "Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup komunitas sekitar," kata dia.
Sementara itu, aktivitas ini juga secara rutin akan dilakukan bersama dengan komunitas untuk terus menjaga sungai Cisadane karena berpotensi untuk menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat.
(nug)