Ini Alasan Mengapa Loki Bisa Menjadi Penjahat Terbesar di Marvel
A
A
A
Loki adalah salah satu musuh terbesar dan terbaik di dunia Marvel. Tidak diragukan lagi, Loki merupakan salah satu orang jahat di dunia Marvel yang paling terkenal dan gampang dikenali. Terinspirasi oleh legenda Norse, dia begitu berbahaya baik di komik maupun di Marvel Cinematic Universe (MCU). Di MCU, Loki adalah orang yang menyebabkan terbentuknya tim pertama Avengers. Namun, Loki sejatinya bukanlah orang yang jahat.
Loki senantiasa mencari penebusan, tapi kemudian menemukan sifat aslinya yang membuatnya kembali jahat. Atas alasan ini, Loki, yang menganggap dirinya adalah Dewa Cerita dan Dewa Pembohong, membandingkan dirinya dengan seekor kalajengking yang menyeberangi sungai dengan naik di atas punggung seekor katak. Dia tidak bisa menahan keinginannya untuk menyengat katak itu karena begitulah sifat dia. Namun, selalu menarik untuk mencari tahu bagaimana Loki bisa menjadi orang yang begitu berbelit-belit, sedikit rusak.
Marvel akhirnya mengungkapkan jawabannya. Di novel Loki: Where Mischief Lies karya Mackenzi Lee, semuanya terungkap. Dikutip dari Screen Rant, ada sejumlah faktor mengapa Loki bisa jadi jahat seperti diungkap di novel tersebut.
1. Sihir tidak diterima di Asgard
Semuanya bermula dari prasangka kuno di Asgard. Meskipun dia dirawat di Rumah Odin, Loki selalu punya rasa yang kuat bahwa dia tidak pas di rumah itu. Ini karena Loki punya keterampilan dan kemampuan yang tidak dianggap Asgardian di keluarga kerajaan. Asgardian berharap bangsawan mereka kuat, sombong, percaya diri dan kuat secara fisik. Kemampuan apa pun yang mereka miliki cenderung destruktif dan spektakuler. Sementara, Loki adalah seorang penyihir, master sihir yang cenderung mengarah ke kebohongan dan manipulasi. Loki: Where Mischief Lies mengindikasikan kalau Asgardian menganggap penyihir sebagai orang yang hampir terbuang dan tidak mempercayai mereka. Beberapa di antaranya, seperti Amora the Enchantress, dikirim ke Norns untuk berlatih dan diharapkan belajar tanggung jawab. Yang lainnya, seperti istri Odin, Frigga, menyembunyikan kekuatannya dan hanya mempraktikkannya secara diam-diam.
Loki: Where Mischief Lies mengindikasikan prasangka ini mempengaruhi hubungan Odin dengan anak-anaknya. Loki akhirnya sadar kalau ayahnya itu lebih suka Thor daripada dirinya. Sejauh yang diperhatikan Loki, dia menghabiskan masa kanak-kanaknya dalam kompetisi yang tidak pernah dia menangkan. Kompetisi itu menguji kekuatan, kecepatan dan stamina, bukan intelijensia dan sihir. Masalahnya adalah di Asgard, seorang penyihir bisa merasakan sihir di sekitarnya dan hasrat untuk memanfaatkannya menjadi sangat besar. Pada akhirnya, Frigga terpaksa mengintervensi dan melatih Loki secara diam-diam. Ini memulihkan sesuatu seperti hubungan antara ibu dan anak.
2. Nasib Loki diramalkan—dan dia tahu
Bahkan sampai sekarang, Loki bisa punya jalan lain kalau dia tidak secara naluriah tertarik pada kekuatan cerita. Semuanya berawal ketika Odin mengalami visi di mana Loki memimpin pasukan zombie dalam sebuah invasi Asgard. Odin bersembunyi dalam ketakutan. Namun, Loki yang penasaran tidak mampu menahan dirinya untuk berusaha tahu apa yang terjadi. Dia mematai-matai percakapan antara Odin dan Frigga untuk tahu kebenarannya. Setelah visi itu, jarak antara Odin dan Loki mulai melebar, yang akhirnya menjadi jurang yang sangat lebar. Ironisnya, Odin menyegel nasib Loki ketika dia memilih Dewa Penipu itu ke Bumi, bukannya membiarkan dia berpartisipasi dalam misi besar. Keputusan ini berakar dari ketidakpercayaan Odin terhadap Loki.
Di Bumi, Loki menemukan cerita manusia tentang Asgard. Dia tahu kalau mereka lebih dari sekadar legenda. Dan, itulah saat ketika Loki mulai menyerah kepada nasibnya. Dia menerima bahwa dia memang ditakdirkan untuk menjadi orang jahat. Dia membaca kata-kata ini dengan hati yang dingin:
Waktu, dia tahu, adalah hal yang licin dan mudah berubah. Tapi penjahat? Apakah itu takdirnya? Apakah ada titik untuk berusaha melakukan yang benar kalau masa depannya sudah ditulis dalam mitos bahwa dia adalah antagonis dalam cerita orang lain? Penjahat. Dangkal. Manipulatif. Predator kejam. Ayah kebohongan. Dia curang. Dia mencuri. Pembunuh. Jahat. Penjahat.
Ironi tragis dalam cerita Loki adalah Odin salah membaca visinya karena Loki sudah menggerakkan rantai peristiwa yang membuatnya membawa pasukan orang mati ke Asgard—di mana mereka bisa ditakhlukkan. Ada rasa di mana Loki menjadi penjahat karena itulah yang diharapkan dari dirinya. Keraguan ayahnya menjadi nyata dan legenda menjadi ramalan yang terwujud.
3. Bisakah cerita ini berhasil untuk MCU?
Cerita Mackenzi Lee tentang Loki ini cukup menarik, dibuat dengan hati-hati agar pas dengan komiknya. Yang mengejutkan, cerita ini pun akan berjalan baik di MCU. Thor mengklaim Asgard adalah tempat di mana sains dan sihir adalah satu dan sama, sejumlah Asgardian sepertinya memang menguasai sihir. Seperti di komik, keluarga kerajaan lebih menghargai kekuatan dan kekuatan destruktif ketimbang sihir seperti yang dikuasai Loki. Heimdall adalah salah satu Asgardian yang memperlihatkan kekuatan mistis sejati dan seperti Norns di Loki: Where Mischief Lies—dia merasakan sesuatu dari luar, hampir orang luar dari masyarakat normal Asgardian.
MCU menyebut istri Odin sebagai Freya, bukan Frigga, tapi tidak sulit membayangkan kalau dia punya hubungan yang sama dengan Loki seperti di buku. Freya sepertinya menyimpan kemampuan sihirnya secara diam-diam di MCU. Namun, ketika dia menggunakanya, itu sama seperti kemampuan Loki. Di Thor: The Dark World, Freya menggunakan ilusi untuk menipu Malekith dan Peri Hitam. Mungkin, dia adalah oran gyang mengajarkan trik itu kepada Loki.
Penting untuk dicatat bahwa legenda Norse sepertinya hampir menjadi nabi di MCU. Menurut Thor, Odin mengadopsi Loki setelah bertempur dengan Raksasa Frost pada 1.000 Masehi. Meskipun Asgardian menjaga kontak yang longgar dengan Bumi selama beberapa abad berikutnya, dengan Odin menyembunyikan Tesseract di Norwegia pada 1409, tidak mungkin Viking menghadapi versi dewasa jahat Loki. Itu artinya, Loki MCU pernah mengunjungi Bumi pada suatu saat dan mengetahui legenda dan mitosnya. Belum ada bukti terkait ini hingga sekaranga, tapi ada kemungkinan, dan akan menyenangkan untuk melihat apakah ide ini ada di serial TV Loki di Disney+.
Loki senantiasa mencari penebusan, tapi kemudian menemukan sifat aslinya yang membuatnya kembali jahat. Atas alasan ini, Loki, yang menganggap dirinya adalah Dewa Cerita dan Dewa Pembohong, membandingkan dirinya dengan seekor kalajengking yang menyeberangi sungai dengan naik di atas punggung seekor katak. Dia tidak bisa menahan keinginannya untuk menyengat katak itu karena begitulah sifat dia. Namun, selalu menarik untuk mencari tahu bagaimana Loki bisa menjadi orang yang begitu berbelit-belit, sedikit rusak.
Marvel akhirnya mengungkapkan jawabannya. Di novel Loki: Where Mischief Lies karya Mackenzi Lee, semuanya terungkap. Dikutip dari Screen Rant, ada sejumlah faktor mengapa Loki bisa jadi jahat seperti diungkap di novel tersebut.
1. Sihir tidak diterima di Asgard
Semuanya bermula dari prasangka kuno di Asgard. Meskipun dia dirawat di Rumah Odin, Loki selalu punya rasa yang kuat bahwa dia tidak pas di rumah itu. Ini karena Loki punya keterampilan dan kemampuan yang tidak dianggap Asgardian di keluarga kerajaan. Asgardian berharap bangsawan mereka kuat, sombong, percaya diri dan kuat secara fisik. Kemampuan apa pun yang mereka miliki cenderung destruktif dan spektakuler. Sementara, Loki adalah seorang penyihir, master sihir yang cenderung mengarah ke kebohongan dan manipulasi. Loki: Where Mischief Lies mengindikasikan kalau Asgardian menganggap penyihir sebagai orang yang hampir terbuang dan tidak mempercayai mereka. Beberapa di antaranya, seperti Amora the Enchantress, dikirim ke Norns untuk berlatih dan diharapkan belajar tanggung jawab. Yang lainnya, seperti istri Odin, Frigga, menyembunyikan kekuatannya dan hanya mempraktikkannya secara diam-diam.
Loki: Where Mischief Lies mengindikasikan prasangka ini mempengaruhi hubungan Odin dengan anak-anaknya. Loki akhirnya sadar kalau ayahnya itu lebih suka Thor daripada dirinya. Sejauh yang diperhatikan Loki, dia menghabiskan masa kanak-kanaknya dalam kompetisi yang tidak pernah dia menangkan. Kompetisi itu menguji kekuatan, kecepatan dan stamina, bukan intelijensia dan sihir. Masalahnya adalah di Asgard, seorang penyihir bisa merasakan sihir di sekitarnya dan hasrat untuk memanfaatkannya menjadi sangat besar. Pada akhirnya, Frigga terpaksa mengintervensi dan melatih Loki secara diam-diam. Ini memulihkan sesuatu seperti hubungan antara ibu dan anak.
2. Nasib Loki diramalkan—dan dia tahu
Bahkan sampai sekarang, Loki bisa punya jalan lain kalau dia tidak secara naluriah tertarik pada kekuatan cerita. Semuanya berawal ketika Odin mengalami visi di mana Loki memimpin pasukan zombie dalam sebuah invasi Asgard. Odin bersembunyi dalam ketakutan. Namun, Loki yang penasaran tidak mampu menahan dirinya untuk berusaha tahu apa yang terjadi. Dia mematai-matai percakapan antara Odin dan Frigga untuk tahu kebenarannya. Setelah visi itu, jarak antara Odin dan Loki mulai melebar, yang akhirnya menjadi jurang yang sangat lebar. Ironisnya, Odin menyegel nasib Loki ketika dia memilih Dewa Penipu itu ke Bumi, bukannya membiarkan dia berpartisipasi dalam misi besar. Keputusan ini berakar dari ketidakpercayaan Odin terhadap Loki.
Di Bumi, Loki menemukan cerita manusia tentang Asgard. Dia tahu kalau mereka lebih dari sekadar legenda. Dan, itulah saat ketika Loki mulai menyerah kepada nasibnya. Dia menerima bahwa dia memang ditakdirkan untuk menjadi orang jahat. Dia membaca kata-kata ini dengan hati yang dingin:
Waktu, dia tahu, adalah hal yang licin dan mudah berubah. Tapi penjahat? Apakah itu takdirnya? Apakah ada titik untuk berusaha melakukan yang benar kalau masa depannya sudah ditulis dalam mitos bahwa dia adalah antagonis dalam cerita orang lain? Penjahat. Dangkal. Manipulatif. Predator kejam. Ayah kebohongan. Dia curang. Dia mencuri. Pembunuh. Jahat. Penjahat.
Ironi tragis dalam cerita Loki adalah Odin salah membaca visinya karena Loki sudah menggerakkan rantai peristiwa yang membuatnya membawa pasukan orang mati ke Asgard—di mana mereka bisa ditakhlukkan. Ada rasa di mana Loki menjadi penjahat karena itulah yang diharapkan dari dirinya. Keraguan ayahnya menjadi nyata dan legenda menjadi ramalan yang terwujud.
3. Bisakah cerita ini berhasil untuk MCU?
Cerita Mackenzi Lee tentang Loki ini cukup menarik, dibuat dengan hati-hati agar pas dengan komiknya. Yang mengejutkan, cerita ini pun akan berjalan baik di MCU. Thor mengklaim Asgard adalah tempat di mana sains dan sihir adalah satu dan sama, sejumlah Asgardian sepertinya memang menguasai sihir. Seperti di komik, keluarga kerajaan lebih menghargai kekuatan dan kekuatan destruktif ketimbang sihir seperti yang dikuasai Loki. Heimdall adalah salah satu Asgardian yang memperlihatkan kekuatan mistis sejati dan seperti Norns di Loki: Where Mischief Lies—dia merasakan sesuatu dari luar, hampir orang luar dari masyarakat normal Asgardian.
MCU menyebut istri Odin sebagai Freya, bukan Frigga, tapi tidak sulit membayangkan kalau dia punya hubungan yang sama dengan Loki seperti di buku. Freya sepertinya menyimpan kemampuan sihirnya secara diam-diam di MCU. Namun, ketika dia menggunakanya, itu sama seperti kemampuan Loki. Di Thor: The Dark World, Freya menggunakan ilusi untuk menipu Malekith dan Peri Hitam. Mungkin, dia adalah oran gyang mengajarkan trik itu kepada Loki.
Penting untuk dicatat bahwa legenda Norse sepertinya hampir menjadi nabi di MCU. Menurut Thor, Odin mengadopsi Loki setelah bertempur dengan Raksasa Frost pada 1.000 Masehi. Meskipun Asgardian menjaga kontak yang longgar dengan Bumi selama beberapa abad berikutnya, dengan Odin menyembunyikan Tesseract di Norwegia pada 1409, tidak mungkin Viking menghadapi versi dewasa jahat Loki. Itu artinya, Loki MCU pernah mengunjungi Bumi pada suatu saat dan mengetahui legenda dan mitosnya. Belum ada bukti terkait ini hingga sekaranga, tapi ada kemungkinan, dan akan menyenangkan untuk melihat apakah ide ini ada di serial TV Loki di Disney+.
(alv)