Dion Wiyoko dan Ardinia Wirasti Suka Cerita Urban Legend Lampor
A
A
A
JAKARTA - Sutradara Guntur Soeharjanto menceritakan pengalaman mistisnya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam film terbaru produksi Starvision Plus berjudul Lampor (Keranda Terbang). Siap tayang di seluruh bioskop Tanah Air pada 31 Oktober, film ini dibintangi Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti.
Di film ini, Dion memerankan tokoh bernama Edwin. Dion mengaku tertarik terlibat di film ini karena materi kisahnya yang kuat dengan masyarakat. Selain itu, cerita film ini juga dekat dengan mereka yang menghabiskan masa kecil di era 1990-an sehingga akan memberikan kemasan film horor yang unik.
“Saya tertarik materi dan sinopsis cerita urban legend yang kuat mengangkat kearifan lokal di Jawa Tengah terutama mitos anak yang gemar keluyuran lepas magrib (surup) selalu ditakuti dua hal. Pertama, dibawa pergi lampor yang suaranya nyaring. Kedua, diculik kuntilanak yang bersemayam atau melayang di antara pohon pisang. Artinya, Lampor Keranda Terbang bisa menjadi mesin kenangan dalam konteks penuh kengerian bagi penonton. Jadi pas ditawarkan, ini tuh menjadi sesuatu yang berbeda dari horor yang ada selama ini," ucap Dion Wiyoko kepada SINDO ketika menyambangi Gedung SINDO, Jumat (25/10).
Aktor kelahiran Surabaya, 3 Mei 1984 ini mengatakan sempat kesulitan mengekspresikan rasa takutnya bertemu hantu lampor. Selebihnya, dia mengaku tidak mengalami kendala berarti. "Yang sulit itu kalau di naskah kita diibaratkan ketemu setan takut. Itu membuat adegan itu buat penonton turut merasakan ketakutannya akan lampor itu sulit. Karena yang diset lokasi kan nggak seperti itu. Banyak kru bukannya sendirian aja. Yang kesulitan itu gimana sih rasain ketemu Lampor. Cuma tetep itu seru sih," kata Dion.
Sementara, Lampor menjadi film horor pertama bagi Adinia Wirasti. Asti, sapaan akrabnya, punya alasan akhirnya mau menerima tawaran film horor. Aktris peraih dua Piala Citra itu tertarik untuk memerankan Netta setelah mendengar cerita tentang Lampor dari Guntur. Di film ini, tokoh Netta yang dia perankan adalah sosok ibu 2 anak yang mudik ke Temanggung dan mendapati ayahnya meninggal dunia.
“Dalam memilih film, produser dan sutradara biasanya menyampaikan presentasi. Ketika energi presentasi itu sampai, saya sadar Mas Guntur hendak menjadikan film ini sangat personal. Ketika seorang sineas melihat film sebagai proyek personal pasti digarap dengan hati juga,” ujar Asti.
Film Lampor ini sebenarnya menyatukan kembali Dion dan Asti setelah sebelumnya keduanya memerankan pasangan Yohan dan Ayu di Cek Toko Sebelah. Ini membuat Dion tidak kesulitan membangun chemistry dengan Asti. Meskipun, Dion mengakui, karakternya di Lampor jauh berbeda. "Harus bisa melepas karakter yang sebelumnya pernah kita perankan," ucap Dion.
Bagi Asti, ini merupakan suatu tantangan besar karena di satu minggu pertama untuk membangun chemistry dengan karakter yang berbeda menjadi kesulitan baginya.
Dion pun mengisahkan bahwa selain menyuguhkan nuansa horor, ternyata terselip drama keluarga yang cukup kuat dalam film ini. "Ada family value-nya di film ini. Bagaimana karakter Edwin sebagai seorang family man banget, dia cinta banget sama keluarga dan rela berkorban untuk melindungi keluarganya mati-matian," ucapnya.
Lampor merupakan mitos yang sangat terkenal di Jawa. Beberapa masyarakat di sana masih percaya akan keberadaan setan ini. Film Lampor dibintangi oleh artis aktor seperti Wirasti, Dion Wiyoko, Nova Eliza, Rendra Bagus Pamungkas, Annisa Hertami Dian Sidik, Unique Priscilla, Djenar Maesa Ayu, Steffi Zamora, Mathias Muchus, Landung Simatupang, Arnold Leonard, Bimasena, dan Angelia Livie ini akan tayang 31 Oktober mendatang.
Di film ini, Dion memerankan tokoh bernama Edwin. Dion mengaku tertarik terlibat di film ini karena materi kisahnya yang kuat dengan masyarakat. Selain itu, cerita film ini juga dekat dengan mereka yang menghabiskan masa kecil di era 1990-an sehingga akan memberikan kemasan film horor yang unik.
“Saya tertarik materi dan sinopsis cerita urban legend yang kuat mengangkat kearifan lokal di Jawa Tengah terutama mitos anak yang gemar keluyuran lepas magrib (surup) selalu ditakuti dua hal. Pertama, dibawa pergi lampor yang suaranya nyaring. Kedua, diculik kuntilanak yang bersemayam atau melayang di antara pohon pisang. Artinya, Lampor Keranda Terbang bisa menjadi mesin kenangan dalam konteks penuh kengerian bagi penonton. Jadi pas ditawarkan, ini tuh menjadi sesuatu yang berbeda dari horor yang ada selama ini," ucap Dion Wiyoko kepada SINDO ketika menyambangi Gedung SINDO, Jumat (25/10).
Aktor kelahiran Surabaya, 3 Mei 1984 ini mengatakan sempat kesulitan mengekspresikan rasa takutnya bertemu hantu lampor. Selebihnya, dia mengaku tidak mengalami kendala berarti. "Yang sulit itu kalau di naskah kita diibaratkan ketemu setan takut. Itu membuat adegan itu buat penonton turut merasakan ketakutannya akan lampor itu sulit. Karena yang diset lokasi kan nggak seperti itu. Banyak kru bukannya sendirian aja. Yang kesulitan itu gimana sih rasain ketemu Lampor. Cuma tetep itu seru sih," kata Dion.
Sementara, Lampor menjadi film horor pertama bagi Adinia Wirasti. Asti, sapaan akrabnya, punya alasan akhirnya mau menerima tawaran film horor. Aktris peraih dua Piala Citra itu tertarik untuk memerankan Netta setelah mendengar cerita tentang Lampor dari Guntur. Di film ini, tokoh Netta yang dia perankan adalah sosok ibu 2 anak yang mudik ke Temanggung dan mendapati ayahnya meninggal dunia.
“Dalam memilih film, produser dan sutradara biasanya menyampaikan presentasi. Ketika energi presentasi itu sampai, saya sadar Mas Guntur hendak menjadikan film ini sangat personal. Ketika seorang sineas melihat film sebagai proyek personal pasti digarap dengan hati juga,” ujar Asti.
Film Lampor ini sebenarnya menyatukan kembali Dion dan Asti setelah sebelumnya keduanya memerankan pasangan Yohan dan Ayu di Cek Toko Sebelah. Ini membuat Dion tidak kesulitan membangun chemistry dengan Asti. Meskipun, Dion mengakui, karakternya di Lampor jauh berbeda. "Harus bisa melepas karakter yang sebelumnya pernah kita perankan," ucap Dion.
Bagi Asti, ini merupakan suatu tantangan besar karena di satu minggu pertama untuk membangun chemistry dengan karakter yang berbeda menjadi kesulitan baginya.
Dion pun mengisahkan bahwa selain menyuguhkan nuansa horor, ternyata terselip drama keluarga yang cukup kuat dalam film ini. "Ada family value-nya di film ini. Bagaimana karakter Edwin sebagai seorang family man banget, dia cinta banget sama keluarga dan rela berkorban untuk melindungi keluarganya mati-matian," ucapnya.
Lampor merupakan mitos yang sangat terkenal di Jawa. Beberapa masyarakat di sana masih percaya akan keberadaan setan ini. Film Lampor dibintangi oleh artis aktor seperti Wirasti, Dion Wiyoko, Nova Eliza, Rendra Bagus Pamungkas, Annisa Hertami Dian Sidik, Unique Priscilla, Djenar Maesa Ayu, Steffi Zamora, Mathias Muchus, Landung Simatupang, Arnold Leonard, Bimasena, dan Angelia Livie ini akan tayang 31 Oktober mendatang.
(alv)