4 Desainer Tampilkan Busana Terinspirasi dari Skoliosis dan Operasi Plastik
A
A
A
JAKARTA - Berkat tangan kreatif para desainer, berbagai hal dapat menjadi ide kemudian disulap menjadi sebuah item fashion bernilai tinggi. Seperti halnya yang dilakukan oleh empat desainer yang tergabung dalam brand New Breed Designers yakni Rosie Rahmadi, Anggiasari, Iramasari Joeda dan @KainPrinting.
Mengusung tema Concordia yang artinya keharmonisan, keempat designers tersebut menampilkan koleksi terbaru yang terinspirasi dari pentingnya menjaga kesehatan tubuh di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020. Setiap designers menampilkan 12 look dengan ciri khas, keunikan serta tujuan masing-masing.
"Tujuan koleksi ini ingin meningkatkan kepedulian pada organ tubuh kita dan kesehatan. Untuk lebih meningkatkan tentang yuk peduli skoliosis, ada juga sahabat kami ini tentang kegagalan operasi plastik," kata Rosie saat JFW 2020 di Senayan City, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
"Kampanye dari modest wear itu bisa mengajak peduli kesehatan, mengajak deteksi dini sekarang juga, jaga lingkungan juga," tambahnya.
Rosie Rahmadi melalu tema Barasarira terinspirasi dari perjuangannya menangani penyakit skoliosis. Menggunakan material berupa kain tenun bertekstur buatan tangan dan teknik branding serta lipat, setiap koleksi dibuat meniru seperti struktur tulang dan korset sebagai pendukung tubuh, terutama skoliosis yang berkembang dengan sudut bengkok yang cukup besar.
"Ini adalah kesempatan untuk membawa kesadaran skoliosis kepada publik melalui mode," jelasnya.
AM by Anggiasari yang digawangi oleh Anggia meampilkan outers, blus, celana pallazo dan jumpsuits yang terinspirasi dari fibrin atau protein tidak larut yang terbentuk dari fibrinogen selama pembekuan darah. Menggunakan material berupa denim, katun bambu, linen dan kulit, seluruh koleksi mengusung konsep suistainable konsep.
"Koleksi ini dirancang dengan gaya androgini, sporty casual yang ditujukan untuk wanita berusia 20-35 tahun untuk suasana non formal," papar Anggi.
Sementara Irma melalui brand By I. Joeda menampilkan modest wear yang terinspirasi dari kegagalan operasi plastik. Hal ini terlihat dari material yang digunakan berupa linen silk, viscose dan katun berwarna putih, abu-abu muda dan abu-abu gelap. "Kita berempat punya teknik berbeda. Aku baju lebih layering, terinspirasi beauty surgery dari perban," ujar Irma.
Mengusung tema Concordia yang artinya keharmonisan, keempat designers tersebut menampilkan koleksi terbaru yang terinspirasi dari pentingnya menjaga kesehatan tubuh di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020. Setiap designers menampilkan 12 look dengan ciri khas, keunikan serta tujuan masing-masing.
"Tujuan koleksi ini ingin meningkatkan kepedulian pada organ tubuh kita dan kesehatan. Untuk lebih meningkatkan tentang yuk peduli skoliosis, ada juga sahabat kami ini tentang kegagalan operasi plastik," kata Rosie saat JFW 2020 di Senayan City, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
"Kampanye dari modest wear itu bisa mengajak peduli kesehatan, mengajak deteksi dini sekarang juga, jaga lingkungan juga," tambahnya.
Rosie Rahmadi melalu tema Barasarira terinspirasi dari perjuangannya menangani penyakit skoliosis. Menggunakan material berupa kain tenun bertekstur buatan tangan dan teknik branding serta lipat, setiap koleksi dibuat meniru seperti struktur tulang dan korset sebagai pendukung tubuh, terutama skoliosis yang berkembang dengan sudut bengkok yang cukup besar.
"Ini adalah kesempatan untuk membawa kesadaran skoliosis kepada publik melalui mode," jelasnya.
AM by Anggiasari yang digawangi oleh Anggia meampilkan outers, blus, celana pallazo dan jumpsuits yang terinspirasi dari fibrin atau protein tidak larut yang terbentuk dari fibrinogen selama pembekuan darah. Menggunakan material berupa denim, katun bambu, linen dan kulit, seluruh koleksi mengusung konsep suistainable konsep.
"Koleksi ini dirancang dengan gaya androgini, sporty casual yang ditujukan untuk wanita berusia 20-35 tahun untuk suasana non formal," papar Anggi.
Sementara Irma melalui brand By I. Joeda menampilkan modest wear yang terinspirasi dari kegagalan operasi plastik. Hal ini terlihat dari material yang digunakan berupa linen silk, viscose dan katun berwarna putih, abu-abu muda dan abu-abu gelap. "Kita berempat punya teknik berbeda. Aku baju lebih layering, terinspirasi beauty surgery dari perban," ujar Irma.
(tdy)