Hari Diabetes Sedunia, Sanofi Gelar Kampanye Diabetes. Your Type

Selasa, 12 November 2019 - 13:30 WIB
Hari Diabetes Sedunia,...
Hari Diabetes Sedunia, Sanofi Gelar Kampanye Diabetes. Your Type
A A A
JAKARTA - Diabetes merupakan masalah epidemi global. Jika tidak ditangani dengan optimal, diabetes dapat mengakibatkan peningkatan kerugian ekonomi yang signifikan, khususnya bagi negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika. Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) Atlas 2017 mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia dengan jumlah penyandang diabetes usia 20—79 tahun sekitar 10,3 juta orang dan akan bertambah menjadi 16,7 juta orang di tahun 2045, dengan mayoritas penderitanya tinggal di daerah perkotaan.

Di Indonesia, hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir dari 6,9% menjadi 8,5%; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang. Salah satu penyebabnya adalah minimnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini dan upaya pencegahan serta penanggulangannya. Maka dari itu, dibutuhkan edukasi yang tepat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

“Sanofi memahami bahwa setiap orang itu unik dan memiliki pola hidup yang berbeda antara satu dan lain. Maka dari itu, kami meluncurkan kampanye Diabetes. Your Type yang berpegang pada empat pilar, yakni program edukasi, pengobatan, kemitraan untuk menyediakan akses terbaik ke layanan kesehatan, dan solusi terintegrasi. Kami berharap kampanye ini dapat membantu penyandang diabetes dapat melakukan perawatan tepat sesuai kebutuhannya agar dapat menjalani hidup yang bermakna," papar Head of Medical Sanofi Indonesia dr. Mary Josephine.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB PERKENI Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan bahwa bicara mengenai perawatan khusus, penanganan penderita diabetes tidak sama pada semua penderita, bergantung pada kondisi penderita, gaya hidup sehari-hari, dan lainnya. Oleh karena itu, pengobatan diabetes sangatlah bersifat individual.

"Penting sekali seorang penderita diabetes untuk selalu berdiskusi dengan dokternya untuk dapat mengevaluasi pilihan pengobatan yang lebih cocok untuk masing-masing individu agar dapat mencapai pengendalian gula darah yang baik," kata Suastika.

Sementara, Sekretaris Jendral PB Perkeni Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD menambahkan, bahwa dalam menindaklanjuti penanganan diabetes, peran lingkungan sekitar turut diperlukan sebagai upaya memberikan pengaruh positif terhadap pasien. Pasalnya, keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri membutuhkan partisipasi aktif pasien, keluarga, tim kesehatan, masyarakat, dan pemerintah.

"Selain itu, untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif serta pengembangan keterampilan dan motivasi," tambah Em Yunir.

General Manager China & Emerging Markets Sanofi Indonesia Hector Reyes menyampaikan bahwa di Sanofi, pasien selalu menjadi fokus utama. Sanofi pun berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia.

"Maka dari itu, kami mendukung upaya pemerintah dalam menangani masalah diabetes dengan berintegrasi dan bersinergi bersamaberbagai pihak. Di antaranya Kementerian Kesehatan sebagai pemangku kebijakan, BPJS Kesehatan sebagai pelaksana formularium nasional yang telah ditetapkan, PERKENI sebagai asosiasi tenaga ahli profesional dibidang penatalaksanaan diabetes, dan WHO sebagai badan kesehatan dunia," kata Reyes.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)