Princess Megonondo Miliki Lima Agenda Sosial dalam BWAP
A
A
A
JAKARTA - Sebagai persiapan menuju ajang Miss World 2019 di London, Miss Indonesia 2019, Princess Megonondo memiliki lima agenda sosial dalam program Beauty With a Purpose (BWAP) yang diselenggarakan di Desa Kawungsari Girang, Bandung.
Lima agenda tersebut, antara lain perbaikan MCK (mandi, cuci, kakus), pengadaan dan perbaikan taman baca, revitalisasi empang dan pembudidayaan ikan mas, serta pemberdayaan kotoran sapi menjadi pupuk.
Melalui kegiatan itu, Princess akan mempresentasikan pada dunia bagaimana cara untuk mengatasi anak di bawah umur agar tidak berkerja dan membangun kehidupan di desa lebih baik. Saat ditemui baru-baru ini, Princess pun menjelaskan alasannya memilih fokus pada lima kegiatan Beauty With a Purpose tersebut.
"Untuk Beauty With a Purpose tahun ini, saya mengambil minat dari yang paling dekat dari anak kecil. Saya cinta anak-anak kecil, bekerjasama Odesa, di mana relawan berkeliling ada satu tempat di Bandung, anak-anak harus berjualan cireng setelah sekolah. Saya dengar cerita itu dan sedih," ujar Princess saat ditemui sebelum berangkat ke London, belum lama ini.
"Hak mereka bermain, bersekolah diambil menjalankan responsibilities sangat besar. Seharusnya tugas itu dilakukan orangtua tapi dilakukan oleh anak-anak. Saya main ke Kawungsari Girang, saat sampai sana memang memprihatinkan. Sampai di sana ada tiga titik masalah, yakni ekonomi, pendidikan dan lingkungan," lanjutnya.
Princess menambahkan, di desa tersebut banyak masyarakat yang bekerja serabutan sebagai buruh dengan pendapatan yang tidak tentu. Di sisi lain, lingkungan desa yang banyak sampah dan kotoran sapi membuat Princess semakin tergerak untuk membantu dan membuat suatu perubahan di desa tersebut.
"Di balik semua itu banyak potensi-potensi. Ada empang kita revitalisasi, kita tanami bibit ikan emas dan kita jadikan ikan pindang. Kotoran sapi penyuluhan pupuk dan biogas. Biogas ditarik menyalakan api. Biogas mengurangi pengeluaran mereka untuk gas dan bisa masak untuk ikan tadi," terangnya.
"Kita, Alhamdulillah diberikan izin dari pak ustaz di sana untuk rombak madrasah tua dijadikan ruang baca agar bisa membaca dan bermain di sana. Dan dapat sumbangan buku dari luar Bandung dan di mana aja," tambahnya.
Di sisi lain, gadis 19 tahun itu merasa senang lantaran tidak hanya projek Beauty With a Purpose-nya yang memberikan manfaat bagi warga setempat, namun kehadirannya di desa tersebut juga disambut baik oleh anak-anak. Dia pun berharap, apa yang dikerjakannya secara tulus ini tidak hanya membawanya pada kemenangan di Miss World tapi juga bermanfaat untuk Indonesia.
"Anak-anak sangat senang dan berkesan karena kita datang ke suatu tempat sebagai orang tidak dikenal dan diterima. Beauty With a Purpose tidak akan bisa saya lupakan, ketulusan hati pasti ada jalan. Tim saya, saya belajar banyak dari Beauty With a Purpose dan Insya Allah ke depannya ini bisa menjadi yang terbaik buat Indonesia," kata dia.
Sementara, Beauty With a Purpose bukanlah sembarang projek. Beauty With a Purpose merupakan ciri khas dari Miss World. Oleh karena itu, fast track Beauty With a Purpose memberikan hasil yang besar. Selain itu, jika Indonesia berhasil memenangkan fast track bergengsi ini, bisa membuat Indonesia otomatis masuk ke dalam 15 besar Miss World.
Berangkat ke London pada 18 November, Princess Megonondo akan memasuki tahap karantina pada 20 November bersama 120 peserta dari negara lainnya. Malam Grand Final Miss World 2019 akan diselenggarakan 14 Desember mendatang di London, Inggris.
Lima agenda tersebut, antara lain perbaikan MCK (mandi, cuci, kakus), pengadaan dan perbaikan taman baca, revitalisasi empang dan pembudidayaan ikan mas, serta pemberdayaan kotoran sapi menjadi pupuk.
Melalui kegiatan itu, Princess akan mempresentasikan pada dunia bagaimana cara untuk mengatasi anak di bawah umur agar tidak berkerja dan membangun kehidupan di desa lebih baik. Saat ditemui baru-baru ini, Princess pun menjelaskan alasannya memilih fokus pada lima kegiatan Beauty With a Purpose tersebut.
"Untuk Beauty With a Purpose tahun ini, saya mengambil minat dari yang paling dekat dari anak kecil. Saya cinta anak-anak kecil, bekerjasama Odesa, di mana relawan berkeliling ada satu tempat di Bandung, anak-anak harus berjualan cireng setelah sekolah. Saya dengar cerita itu dan sedih," ujar Princess saat ditemui sebelum berangkat ke London, belum lama ini.
"Hak mereka bermain, bersekolah diambil menjalankan responsibilities sangat besar. Seharusnya tugas itu dilakukan orangtua tapi dilakukan oleh anak-anak. Saya main ke Kawungsari Girang, saat sampai sana memang memprihatinkan. Sampai di sana ada tiga titik masalah, yakni ekonomi, pendidikan dan lingkungan," lanjutnya.
Princess menambahkan, di desa tersebut banyak masyarakat yang bekerja serabutan sebagai buruh dengan pendapatan yang tidak tentu. Di sisi lain, lingkungan desa yang banyak sampah dan kotoran sapi membuat Princess semakin tergerak untuk membantu dan membuat suatu perubahan di desa tersebut.
"Di balik semua itu banyak potensi-potensi. Ada empang kita revitalisasi, kita tanami bibit ikan emas dan kita jadikan ikan pindang. Kotoran sapi penyuluhan pupuk dan biogas. Biogas ditarik menyalakan api. Biogas mengurangi pengeluaran mereka untuk gas dan bisa masak untuk ikan tadi," terangnya.
"Kita, Alhamdulillah diberikan izin dari pak ustaz di sana untuk rombak madrasah tua dijadikan ruang baca agar bisa membaca dan bermain di sana. Dan dapat sumbangan buku dari luar Bandung dan di mana aja," tambahnya.
Di sisi lain, gadis 19 tahun itu merasa senang lantaran tidak hanya projek Beauty With a Purpose-nya yang memberikan manfaat bagi warga setempat, namun kehadirannya di desa tersebut juga disambut baik oleh anak-anak. Dia pun berharap, apa yang dikerjakannya secara tulus ini tidak hanya membawanya pada kemenangan di Miss World tapi juga bermanfaat untuk Indonesia.
"Anak-anak sangat senang dan berkesan karena kita datang ke suatu tempat sebagai orang tidak dikenal dan diterima. Beauty With a Purpose tidak akan bisa saya lupakan, ketulusan hati pasti ada jalan. Tim saya, saya belajar banyak dari Beauty With a Purpose dan Insya Allah ke depannya ini bisa menjadi yang terbaik buat Indonesia," kata dia.
Sementara, Beauty With a Purpose bukanlah sembarang projek. Beauty With a Purpose merupakan ciri khas dari Miss World. Oleh karena itu, fast track Beauty With a Purpose memberikan hasil yang besar. Selain itu, jika Indonesia berhasil memenangkan fast track bergengsi ini, bisa membuat Indonesia otomatis masuk ke dalam 15 besar Miss World.
Berangkat ke London pada 18 November, Princess Megonondo akan memasuki tahap karantina pada 20 November bersama 120 peserta dari negara lainnya. Malam Grand Final Miss World 2019 akan diselenggarakan 14 Desember mendatang di London, Inggris.
(nug)