Abracadabra, Gebrakan Faozan Rizal Suguhkan Film Fantasi Lokal

Kamis, 09 Januari 2020 - 15:30 WIB
Abracadabra, Gebrakan...
Abracadabra, Gebrakan Faozan Rizal Suguhkan Film Fantasi Lokal
A A A
JAKARTA - Industri film tanah air akan disuguhkan sebuah kemasan film genre baru lewat karya film terbaru sutradara Faozan Rizal berjudul Abracadabra. Film lokal pembuka tahun 2020 ini mengangkat kemasan genre fantasi yang terbilang jarang dihadirkan sineas lokal sehingga diharapkan dapat memberikan warna dan perspektif baru bagi dunia perfilman Indonesia.

Abracadabra menampilkan visual yang ciamik ini telah mencuri perhatian dengan sinematografi indah dengan memadukan warna-warna pastel dan neon yang membuat setiap frame tampak kontras, beberapa frame juga menunjukkan angle kamera yang presisi. Dengan mengangkat tema baru yaitu genre fantasi yang diharapkan dapat memberikan warna dan perspektif baru bagi dunia perfilman Indonesia.

Produser film ini, Ifa Isfansyah, mengatakan, problem di industri film Indonesia adalah kebanyakan produser lebih suka membuat film yang sesuai kebutuhan market. Inilah yang membuat keberagaman genre di perfilman Indonesia tidak ada dan berimbas pada regenerasi sineas yang tidak berkembang. Meskipun Abracadabra ini belum jelas market penontonnya, tapi Ifa ingin memberikan edukasi kepada sineas dan penonton film dengan menyuguhkan film dengan genre yang berbeda.

“Saya memberanikan produksi film ini, walau penonton untuk film ini market sangat tipis. Justru itulah tugas produser memproduksi film ini dan orang yang terlibat nggak kapok, apalagi mencari orang satu visi dengan kita nggak mudah. Kalau berpikir market, secara pendanaan Indonesia sangat susah karena nggak bisa janjikan market besar,” ujar Ifa kepada SINDO seusai jumpa pers film Abracadabra di lounge XXI Plaza Indonesia, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/1) malam.

Sementara, dalam sebuah video yang ditayangkan dalam jumpa pers tersebut, sutradara Faozan Rizal yang sedang ada di Berlin, Jerman, mengungkapkan, film ini merupakan karya imajinasinya yang menggabungkan seni sulap dan sinema. Dia pun mengakui bahwa penonton mungkin akan bingung dengan cerita di Abracadabra.

“Walaupun penuh kebingungan, tapi intinya bagaimana kita harus percaya. Jadi mari kita rayakan kebingungan ini,” ujar Faozan.

Sebagai aktor utama di film ini, Faozan memilih Reza Rahadian. Reza memerankan tokoh bernama Lukman, seorang pesulap yang ingin pensiun dari kegiatan sulap. Reza mengaku tertarik membintangi film ini sedang ngobrol dengan Faozan. Dia pun merasa kesulitan saat pertama mendengar konsep film itu karena tidak tahu seperti apa visualnya nanti. Tawaran ini sebenarnya sudah cukup lama diterima Reza, yaitu pada 2014.

“Mengiyakan project ini karena unnsual, belum ada film Indonesia memberikan warna atau genre fantasi seperti ini jadi sesuatu yang sangat menarik terlibat dalam project film ini,” kata Reza.

Aktor senior Jajang C Noer memuji keberanian Faozan yang menghadirkan sebuah genre dan kemasan baru dan jarang dihadirkan dalam karya film sineas lokal. Inilah yang membuatnya tanpa ragu menerima tawaran ikut membintangi film ini.

“Manusia dikasih hati nurani dan otak manusia harus bisa berkreasi ketika disodori skenario. Kalau menurut kita oke, terima. Kalau saya minta kepada mereka mereka orang terbaik dalam perfilman, Insya Allah, aman dalam kehidupan,” kata Jajang.

Sementara, Dewi Irawan yang juga terlibat di film ini, juga mengakui jika awalnya dia bingung dengan cerita film ini. “Waktu baca konsep ide cerita bagus dan kuat meski saya bingung awalnya cerita seperti apa. Kalau orang mau pensiun jadi pesulap, gimana kita deliver pesan yang bagus pengen ikut sekuat tenaga masuk dalam situ. Kalau Reza main, bukan sembarangan film pastinya,” ujar Dewi.

Film bertema sulap dengan genre fantasi ini merupakan film ke-7 dari Faozan Rizal dan diproduksi oleh Fourcolours Film. Film ini dibintangi Reza Rahadian, Lukman Sardi, Asmara Abigail, Salvita Decorte, Imam Darto, Butet Kertaradjasa. Abracadabra mengisahkan tentang petualangan seorang pesulap dalam menjalankan pertunjukan terakhirnya yang tidak berjalan sesuai rencana hingga sebuah kejadian tak terkira terjadi.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0923 seconds (0.1#10.140)