Clarinetist Dunia Asal Indonesia Kembali Mentas di Jakarta

Minggu, 12 Januari 2020 - 15:02 WIB
Clarinetist Dunia Asal Indonesia Kembali Mentas di Jakarta
Clarinetist Dunia Asal Indonesia Kembali Mentas di Jakarta
A A A
JAKARTA - Pemain klarinet muda kelas dunia asal Indonesia, Sean Nicholas Alexander, kembali akan menggelar 3rd Clarinet Recital di Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, pada 28 Maret 2020.

Menurut Bambang Witono, ayah Sean, putranya akan menggelar konser selama kurang lebih 1,5 jam dengan memainkan lagu utama Weber Clarinet Quintet yang belum pernah dimainkan secara utuh di Indonesia sejak tahun 1815.

Sean kelahiran 28 Febuari 2007 yang mengawali pendidikan musiknya sejak usia 3 tahun di Sekolah Musik Yamaha Indonesia di bawah asuhan Merdi Cia dan Rita Susilowati, lanjut Bambang, bakal memainkan empat lagu yang meliputi Weber Clarinet Qiuntet, Weber Clarinet Concertino, Mozart Clarinet Quintet, serta Mendelsen yang masing-masing berdurasi sekitar 30 menit.

Digelarnya 3rd Clarinet Recital di Jakarta bagi Sean yang pernah mengikuti Cambert Concert di Tokyo pada Juni 2017 adalah ajang untuk memperkenalkan alat musik klarinet pada penikmat musik klasik di Indonesia, sekaligus mempertunjukan skill bermain klarinet tingkat tinggi.

"Lagu-lagu yang akan dibawakan pada 3rd Clarinet memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan belum ada clarinetist di Tanah Air yang memainkan seluruh lagu secara utuh," jelas Sean di Warung Tekko Jalan Batu Tulis Raya, Gambir, Jakarta.

Seperti diketahui, Sean mempelajari alat musik klarinet sejak 2014 di bawah arahan mentornya Nino Ario Wijaya. Secara berkala, Sean juga berguru kepada Mr Ma Yue, Principal Clarinet Singapore Symphony Orchestra (SSO) yang juga merupakan pengajar senior di Yong Siew Toh Conservatory of Music.

Pada Januari 2015 untuk pertama kalinya Sean tampil sebagai pemain klarinet pada konser JOC Yamaha. Selain menjadi anggota Grenadilla Clarinet Community, remaja ini juga bergabung menjadi anggota Trinity Youth Symphony Orchestra pimpinan Dr Nathania Karina. Pada 2016, Sean lolos audisi dan berkesempatan tampil pada konser The Joy of Music dan Simfoni Pemuda di bawah baton konduktor Addie MS. Ia menjadi musisi termuda pada gelaran orkestra tersebut.

Tidak hanya di Indonesia, pada Juni 2017 Sean juga tampil pada Chamber Concert di Tokyo di bawah arahan clarinetist Jepang dari Ishimori Tokyo, Atsushi Uchiyama. Sean juga sempat mengikuti Mass Clarinet Choir pada event Spore Clarinet Festival di NAFA Spore pada Juli 2016.

Membuktikan kemampuannya sebagai clarinetist andal, Sean telah sukses menggelar Debut Recital pada 1 Oktober 2017, didampingi musisi klasik papan atas Indonesia seperti Adelaide Simbolon, Ade Sinata, Yacobus Widodo, Saptadi Kristiawan, dan Danny Robertus. Lalu pada November 2017, Sean diundang untuk ikut masterclass bersama clarinetist Prancis Pierre Gennison dalam event Singapore Clarinet Festival.

Mengawali 2018, Sean menjadi musisi termuda yang tampil bersama Jayakarta Symphony Orchestra. Pada 21 Maret 2018, Sean kembali menggelar Clarinet Recital yang ke-2 bersama String Orchestra of Surabaya yang terdiri atas Finna Kurniawati, Shienny Kurniawati, Angela Soegito, Michael Adi Tjandra, dan Ade Sinata di Surabaya.

Dalam perjalanan kariernya, Sean sempat diajak oleh Avip Priatna untuk menjadi solois pada konser Simfoni untuk Bangsa diiringi oleh Jakarta Concert Orchestra. Kemudian pada awal Agustus 2018, Sean mengikuti Spore International Music Competition di Singapura dan berhasil menjadi juara 1.

Pada September Sean mengikuti 4th Tokyo Woodwind Competition di Tokyo dan menjadi finalis, di mana lawan-lawannya merupakan mahasiswa yang berusia jauh di atas dia.

Pada November 2018, Sean sempat diberi tantangan untuk memainkan karya klarinet solo diiringi oleh quartet para clarinetist pro dari Singapura, yaitu Clarinet Concord, di mana dua di antara mereka merupakan clarinetist SSO dan Clarinet Concord merupakan artis Buffet Crampon.

Pada Agustus 2019, Sean kembali lolos audisi untuk kompetisi 2 tahunan The 10th Japan Clarinet Association, di mana ia tidak diperbolehkan untuk bertanding di divisi umurnya, melainkan bertanding pada divisi umur 17 tahun melawan 54 clarinetist terbaik dari seluruh Jepang. Sean ternyata mencuri perhatian para juri yang merupakan lima principal clarinetist Jepang sehingga diundang untuk mengikuti event Chamber Music Tokyo pada 2020.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5471 seconds (0.1#10.140)