Lima Tren Wisata Kaum Millennial Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ketimbang berwisata bersama teman, kaum millennial rupanya lebih suka bepergian bareng keluarga. Selain itu, foto-foto dan media sosial juga tak bisa lepas dari aktivitas refreshing kalangan anak muda ini.
Begitulah antara lain temuan yang didapat dari survei yang dilakukan Mozilla, organisasi nirlaba pelopor dan pendukung konsep Open Web. Melibatkan 501 responden berusia 18-32 tahun di wilayah Jabodetabek, survei ini diadakan pada Desember 2019 untuk mengetahui tren wisata kaum millennial di Tanah Air
Ya, berwisata memang sudah menjadi bagian dari kebiasaan orang Indonesia setiap tahun. Mereka biasanya menghabiskan waktu libur dengan pelesiran dan menjelajahi kota ataupun negara tertentu. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya perjalanan wisata di dalam dan ke luar negeri yang dilakukan orang Indonesia setiap tahun.
Menurut data BPS, angka perjalanan wisata domestik Indonesia pada 2018 meningkat sebesar 12,37% dibandingkan tahun 2017. Tren berwisata ke luar negeri juga mengalami kenaikan, meningkat 10% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Lantas, seperti apa hasil temuan survei yang dilakukan Mozilla? Berikut ini penjabarannya, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (15/1).
1. Millennial lebih suka berwisata bersama keluarga.
Liburan musiman adalah hal penting dalam kebiasaan wisata kaum millennial. Hasil survei menunjukkan, 88% responden berwisata pada waktu tertentu seperti saat akhir tahun, pertengahan tahun, atau di tanggal merah. Yang lebih menarik, ternyata mayoritas responden lebih sering berwisata bersama keluarga (66%) dibandingkan bersama teman (20%). Hanya 9% yang memilih berwisata bersama pacar.
2. Destinasi wisata domestik lebih populer.
Sebanyak 77% responden lebih memilih berwisata di dalam negeri ketimbang ke luar negeri walaupun memiliki budget yang mencukupi. Selain itu, separuh responden mengatakan, keunikan suatu tempat wisata menjadi pertimbangan yang penting dalam memilih tempat tujuan. Hal menarik lain adalah, 68% responden ternyata lebih suka menjelajahi berbagai tempat dalam satu kota/wilayah saja, dibandingkan harus pergi ke banyak kota namun tidak menjelajahinya secara keseluruhan (32%). Kebanyakan dari mereka lebih suka menjelajahi satu kota dan budaya lokal yang ada di dalamnya secara mendalam.
3. Bagi kaum millennial, mengambil foto dan video hits adalah hal yang paling penting saat liburan.
Sebanyak 94% responden mengatakan, periode liburan selama satu sampai tujuh hari sudah cukup ideal. Mereka tidak begitu menyukai waktu liburan yang terlalu lama. Dalam rentang waktu yang terbatas itu, mereka selalu ingin mengabadikan setiap momen perjalanan dan menciptakan kenangan yang akan terus bertahan seumur hidup. Terbukti lebih dari setengah responden beranggapan bahwa mengambil foto atau video yang bagus adalah hal yang paling penting untuk dilakukan selama liburan. Baik itu mengenai pemandangan, atraksi wisata, makanan, atau aktivitas lain. Kaum millennial selalu ingin menyimpan berbagai pengalaman mereka di platform digital. Tanpa berfoto-foto saat liburan, terasa ada yang kurang.
4. Media sosial adalah sumber referensi penting untuk merencanakan perjalanan.
Agar perjalanan wisata menjadi berkesan, rencana perjalanan dianggap penting. Berdasarkan hasil survei Mozilla, kebanyakan wisatawan tidak menggunakan jasa agen tur atau ahli perjalanan untuk merencanakan wisata mereka. Sebanyak 72% responden mengatakan, mereka mengumpulkan informasi wisata dari Instagram. Media sosial seperti Youtube (62%) dan Facebook (40%) juga merupakan referensi yang penting untuk mencari informasi wisata.
5. Kaum millennial cenderung menyimpan dan membagikan informasi wisata melalui media sosial.
Lalu, apa yang dilakukan kaum millennial setelah mengumpulkan informasi wisata? Separuh responden menyimpan informasi tersebut dalam format digital. Sebagai tambahan, 47% responden sering membagikan informasi wisata dengan orang lain di media sosial atau aplikasi chatting. Sementara hanya 18% yang membagikan informasi wisata saat bertemu tatap muka.
Hasil survei tersebut menunjukkan peran penting media sosial bagi kebutuhan wisata pengguna. Mayoritas responden cenderung membagikan pengalaman wisatanya di media sosial. Terlebih mereka biasanya mendapatkan inspirasi dari konten digital orang lain.
Merespons hasil survei tersebut, Mozilla pun memperkenalkan fitur travel terbaru yang terdapat pada platform perambah mobile multifungsinya, yaitu Firefox Lite. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi kota-kota baru dan menyusun daftar destinasi impian dalam satu platform. Pengguna dapat mengakses tips dan informasi dari traveller lain secara real-time, serta mampu mencari inspirasi wisata dari media sosial. Pengguna juga dapat memperoleh penawaran menarik agar memudahkannya pergi ke destinasi wisata impian.
Begitulah antara lain temuan yang didapat dari survei yang dilakukan Mozilla, organisasi nirlaba pelopor dan pendukung konsep Open Web. Melibatkan 501 responden berusia 18-32 tahun di wilayah Jabodetabek, survei ini diadakan pada Desember 2019 untuk mengetahui tren wisata kaum millennial di Tanah Air
Ya, berwisata memang sudah menjadi bagian dari kebiasaan orang Indonesia setiap tahun. Mereka biasanya menghabiskan waktu libur dengan pelesiran dan menjelajahi kota ataupun negara tertentu. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya perjalanan wisata di dalam dan ke luar negeri yang dilakukan orang Indonesia setiap tahun.
Menurut data BPS, angka perjalanan wisata domestik Indonesia pada 2018 meningkat sebesar 12,37% dibandingkan tahun 2017. Tren berwisata ke luar negeri juga mengalami kenaikan, meningkat 10% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama pada 2018.
Lantas, seperti apa hasil temuan survei yang dilakukan Mozilla? Berikut ini penjabarannya, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (15/1).
1. Millennial lebih suka berwisata bersama keluarga.
Liburan musiman adalah hal penting dalam kebiasaan wisata kaum millennial. Hasil survei menunjukkan, 88% responden berwisata pada waktu tertentu seperti saat akhir tahun, pertengahan tahun, atau di tanggal merah. Yang lebih menarik, ternyata mayoritas responden lebih sering berwisata bersama keluarga (66%) dibandingkan bersama teman (20%). Hanya 9% yang memilih berwisata bersama pacar.
2. Destinasi wisata domestik lebih populer.
Sebanyak 77% responden lebih memilih berwisata di dalam negeri ketimbang ke luar negeri walaupun memiliki budget yang mencukupi. Selain itu, separuh responden mengatakan, keunikan suatu tempat wisata menjadi pertimbangan yang penting dalam memilih tempat tujuan. Hal menarik lain adalah, 68% responden ternyata lebih suka menjelajahi berbagai tempat dalam satu kota/wilayah saja, dibandingkan harus pergi ke banyak kota namun tidak menjelajahinya secara keseluruhan (32%). Kebanyakan dari mereka lebih suka menjelajahi satu kota dan budaya lokal yang ada di dalamnya secara mendalam.
3. Bagi kaum millennial, mengambil foto dan video hits adalah hal yang paling penting saat liburan.
Sebanyak 94% responden mengatakan, periode liburan selama satu sampai tujuh hari sudah cukup ideal. Mereka tidak begitu menyukai waktu liburan yang terlalu lama. Dalam rentang waktu yang terbatas itu, mereka selalu ingin mengabadikan setiap momen perjalanan dan menciptakan kenangan yang akan terus bertahan seumur hidup. Terbukti lebih dari setengah responden beranggapan bahwa mengambil foto atau video yang bagus adalah hal yang paling penting untuk dilakukan selama liburan. Baik itu mengenai pemandangan, atraksi wisata, makanan, atau aktivitas lain. Kaum millennial selalu ingin menyimpan berbagai pengalaman mereka di platform digital. Tanpa berfoto-foto saat liburan, terasa ada yang kurang.
4. Media sosial adalah sumber referensi penting untuk merencanakan perjalanan.
Agar perjalanan wisata menjadi berkesan, rencana perjalanan dianggap penting. Berdasarkan hasil survei Mozilla, kebanyakan wisatawan tidak menggunakan jasa agen tur atau ahli perjalanan untuk merencanakan wisata mereka. Sebanyak 72% responden mengatakan, mereka mengumpulkan informasi wisata dari Instagram. Media sosial seperti Youtube (62%) dan Facebook (40%) juga merupakan referensi yang penting untuk mencari informasi wisata.
5. Kaum millennial cenderung menyimpan dan membagikan informasi wisata melalui media sosial.
Lalu, apa yang dilakukan kaum millennial setelah mengumpulkan informasi wisata? Separuh responden menyimpan informasi tersebut dalam format digital. Sebagai tambahan, 47% responden sering membagikan informasi wisata dengan orang lain di media sosial atau aplikasi chatting. Sementara hanya 18% yang membagikan informasi wisata saat bertemu tatap muka.
Hasil survei tersebut menunjukkan peran penting media sosial bagi kebutuhan wisata pengguna. Mayoritas responden cenderung membagikan pengalaman wisatanya di media sosial. Terlebih mereka biasanya mendapatkan inspirasi dari konten digital orang lain.
Merespons hasil survei tersebut, Mozilla pun memperkenalkan fitur travel terbaru yang terdapat pada platform perambah mobile multifungsinya, yaitu Firefox Lite. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi kota-kota baru dan menyusun daftar destinasi impian dalam satu platform. Pengguna dapat mengakses tips dan informasi dari traveller lain secara real-time, serta mampu mencari inspirasi wisata dari media sosial. Pengguna juga dapat memperoleh penawaran menarik agar memudahkannya pergi ke destinasi wisata impian.
(tsa)