Kuliner Penambah Vitalitas, Steam Betutu Pelabuhan Biru Banyak Diburu
A
A
A
PURWAKARTA - Ada yang menarik dan unik dari kuliner di sekitaran Waduk Jatiluhur, tepatnya di Pelabuhan Biru, Kabupaten Purwakarta. Sebuah menu yang banyak diburu oleh turis asing terutama dari Korea Selatan, China, dan Jepang. Menu itu adalah steam ikan betutu yang terkenal gurih dan nikmat, serta diyakini memiliki berbagai khasiat. Lalu, seperti apakah steam ikan betutu?
Sejumlah literatur menyebutkan ikan ini memiliki nama ilmiah Oxyeleotris marmorata. Betutu merupakan jenis ikan tawar dengan istilah atau nama lain di Indonesia, seperti bakut, bakutut, belosoh (nama umum), boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh, ketutuk, ikan malas, ikan hantu, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut marble goby atau marble sleeper, merujuk pada pola-pola warna di tubuhnya yang serupa batu pualam kemerahan.
Sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mengembangbiakkan jenis ikan betutu. Jadi, ikan ini hanya bisa diambil dari perairan Waduk Jatiluhur dan aliran Sungai Citarum. Caranya, yaitu dengan menjaring atau memasang rawe (sejenis kail yang cukup banyak diikatkan pada seutas tali yang dibentangkan cukup panjang).
Kalaupun dibudidayakan, ikan betutu hanya sebatas pembesaran dengan perawatan cukup ekstra. Sulitnya mencari ikan di alam liar inilah yang membuat harga betutu melangit dan hanya dikonsumsi kalangan menengah ke atas. Satu steam ikan betutu harganya bisa mencapai Rp200.000 per porsi, itupun untuk ukuran sedang atau di bawah 300 gram per ekor.
Selain harganya memang mahal, faktor keberuntungan pun acap kali menyertai setiap pemburu kuliner betutu. Sebab, tidak setiap hari menu betutu tersedia di kedai-kedai yang banyak berjejer di sepanjang Pelabuhan Biru. Namun bila tangkapan ikan sedang banyak, pastinya setiap kedai menyediakan penganan steam betutu itu.
Namun tak akan lama. Penganankhas Waduk Jatiluhur ini pun ludestak tersisa bila sudah tersedia. Biasanya pemilik kedai akan menghubungi pelanggan setianya jika ikan betutu yang ditunggu lama sudah tersedia. Mereka yang rata-rata sudah menunggu lama secepat kilat akan datang ke kedai untuk menyantap penganan langka sembari menikmati panorama alam indah Waduk Jatiluhur.
Satu di antara warung yang menyediakan ikan betutu adalah Kedai Kang Ade. Kedai ini berlokasi di Pelabuhan Biru RT 09/02 Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur. Kedai Kang Ade termasuk paling lama yang membuka usahanya di bibir Waduk Jatiluhur. Rumah makan ini pun sering diserbu pengunjung yang berburu kuliner ikan betutu. Saat liburan, lapangan parkir yang luas akan penuh sesak oleh kendaraan.
Ade, sang pemilik kedai menuturkan, ikan monster, dagingnya putih dan bertekstur lembut. Pengolahan ikan jenis ini jarang dibakar atau digoreng, selalu saja di-steam. Para pelanggan merasa, memasak dengan steam bisa menjaga protein yang ada dalam dagingnya tidak rusak. Tentu saja dengan keterjagaan ini akan meningkatkan khasiat lain, yakni untuk vitalitas pria dewasa.
“Khasiat lainnya sangat bagus dikonsumsi ibu hamil dan bisa menyembuhkan penyakitnya lever. Namun, pada umumnya sih ingin meningkatkan vitalitas. Herannya untuk penduduk lokal jarang mengonsumsi, mungkin karena bentuk ikannya mirip monster,” tutur Ade kepada KORAN SINDO.
Dari cara memasak, tentu saja Kedai Kang Ade memiliki bumbu atau resep rahasia. Hanya saja, Ade ingin tetap mempertahankan cita rasa asli ikan betutu, tanpa harus membumbuinya secara berlebihan. Maka yang ditonjolkan dari steamnya tersebut adalah konsep kesederhanaan. Meski begitu, daging ikan masuk mulut ada sensasi lain dari tekstur lembut ikan ini.
Sayangnya, saat ini ikan betutu sedang susah ditangkap sehingga banyak kedai makan tidak menyediakan steam betutu. Hanya satu atau dua kedai saja yang tersedia, itu pun sudah dipesan pelanggan jauh-jauh hari.
“Nelayan paling hanya bisa menangkap satu atau dua ekor saja setiap harinya. Wajar jika penganan steam betutu jarang disajikan,” ujarnya.
Rupanya tidak hanya sebatas menyajikan ikan betutu, beberapa jenis ikan pun kerap menjadi andalan, seperti patin, nila, gurame, serta lobster air tawar. Ditambah karedok sayuran mentah dengan air kelapa muda sebagai pelengkap dari semua sajian kuliner yang bisa dinikmati ditempat itu.
Sejumlah literatur menyebutkan ikan ini memiliki nama ilmiah Oxyeleotris marmorata. Betutu merupakan jenis ikan tawar dengan istilah atau nama lain di Indonesia, seperti bakut, bakutut, belosoh (nama umum), boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh, ketutuk, ikan malas, ikan hantu, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut marble goby atau marble sleeper, merujuk pada pola-pola warna di tubuhnya yang serupa batu pualam kemerahan.
Sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mengembangbiakkan jenis ikan betutu. Jadi, ikan ini hanya bisa diambil dari perairan Waduk Jatiluhur dan aliran Sungai Citarum. Caranya, yaitu dengan menjaring atau memasang rawe (sejenis kail yang cukup banyak diikatkan pada seutas tali yang dibentangkan cukup panjang).
Kalaupun dibudidayakan, ikan betutu hanya sebatas pembesaran dengan perawatan cukup ekstra. Sulitnya mencari ikan di alam liar inilah yang membuat harga betutu melangit dan hanya dikonsumsi kalangan menengah ke atas. Satu steam ikan betutu harganya bisa mencapai Rp200.000 per porsi, itupun untuk ukuran sedang atau di bawah 300 gram per ekor.
Selain harganya memang mahal, faktor keberuntungan pun acap kali menyertai setiap pemburu kuliner betutu. Sebab, tidak setiap hari menu betutu tersedia di kedai-kedai yang banyak berjejer di sepanjang Pelabuhan Biru. Namun bila tangkapan ikan sedang banyak, pastinya setiap kedai menyediakan penganan steam betutu itu.
Namun tak akan lama. Penganankhas Waduk Jatiluhur ini pun ludestak tersisa bila sudah tersedia. Biasanya pemilik kedai akan menghubungi pelanggan setianya jika ikan betutu yang ditunggu lama sudah tersedia. Mereka yang rata-rata sudah menunggu lama secepat kilat akan datang ke kedai untuk menyantap penganan langka sembari menikmati panorama alam indah Waduk Jatiluhur.
Satu di antara warung yang menyediakan ikan betutu adalah Kedai Kang Ade. Kedai ini berlokasi di Pelabuhan Biru RT 09/02 Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur. Kedai Kang Ade termasuk paling lama yang membuka usahanya di bibir Waduk Jatiluhur. Rumah makan ini pun sering diserbu pengunjung yang berburu kuliner ikan betutu. Saat liburan, lapangan parkir yang luas akan penuh sesak oleh kendaraan.
Ade, sang pemilik kedai menuturkan, ikan monster, dagingnya putih dan bertekstur lembut. Pengolahan ikan jenis ini jarang dibakar atau digoreng, selalu saja di-steam. Para pelanggan merasa, memasak dengan steam bisa menjaga protein yang ada dalam dagingnya tidak rusak. Tentu saja dengan keterjagaan ini akan meningkatkan khasiat lain, yakni untuk vitalitas pria dewasa.
“Khasiat lainnya sangat bagus dikonsumsi ibu hamil dan bisa menyembuhkan penyakitnya lever. Namun, pada umumnya sih ingin meningkatkan vitalitas. Herannya untuk penduduk lokal jarang mengonsumsi, mungkin karena bentuk ikannya mirip monster,” tutur Ade kepada KORAN SINDO.
Dari cara memasak, tentu saja Kedai Kang Ade memiliki bumbu atau resep rahasia. Hanya saja, Ade ingin tetap mempertahankan cita rasa asli ikan betutu, tanpa harus membumbuinya secara berlebihan. Maka yang ditonjolkan dari steamnya tersebut adalah konsep kesederhanaan. Meski begitu, daging ikan masuk mulut ada sensasi lain dari tekstur lembut ikan ini.
Sayangnya, saat ini ikan betutu sedang susah ditangkap sehingga banyak kedai makan tidak menyediakan steam betutu. Hanya satu atau dua kedai saja yang tersedia, itu pun sudah dipesan pelanggan jauh-jauh hari.
“Nelayan paling hanya bisa menangkap satu atau dua ekor saja setiap harinya. Wajar jika penganan steam betutu jarang disajikan,” ujarnya.
Rupanya tidak hanya sebatas menyajikan ikan betutu, beberapa jenis ikan pun kerap menjadi andalan, seperti patin, nila, gurame, serta lobster air tawar. Ditambah karedok sayuran mentah dengan air kelapa muda sebagai pelengkap dari semua sajian kuliner yang bisa dinikmati ditempat itu.
(ysw)