Kisah Nyata Mistis Lantai 4 yang Hilang

Kamis, 13 Februari 2020 - 23:30 WIB
Kisah Nyata Mistis Lantai...
Kisah Nyata Mistis Lantai 4 yang Hilang
A A A
JAKARTA - Film bergenre horor semakin beragam dari segi cerita karena banyak mengeksplorasi kisah nyata mistis yang berasal dari budaya lokal. Hal itu pulalah yang melatarbelakangi lahirnya film berjudul Lantai 4.

Film Lantai 4 mengisahkan misteri di balik hilangnya angka 4, yang menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa dan Jawa memiliki makna kematian. Kalau merujuk pada bahasa Jepang, empat juga berarti kesedihan. Makna-makna itulah yang kemudian menjadikan angka 4 dianggap membawa ketidakberuntungan sehingga harus ditiadakan.

Ray Dewi Kusuma, Direktur PT Kreasi Lingga sekaligus penggagas lahirnya film Lantai 4 mengatakan, Lantai 4 bercerita tentang seorang gadis yang berhasil mengungkap mitos keangkeran lift 04 hingga satu per satu keluarganya tewas dengan cara tragis dan menjadi korban hantu penghuni sebuah apartemen.

"Cerita tentang makhluk dan alam gaib serta kehidupan setelah kematian tak pernah kering untuk dijadikan sumber inspirasi. Kami yakin penonton film Indonesia masih banyak yang menyukai genre ini," ujar Ray.

Sang sutradara film, FX Purnomo mengungkapkan, ide cerita Lantai 4 dicetuskan oleh Wahyu Nugroho. "Mas Wahyu sebagai penulis skenario sekaligus sutradara dua untuk mendampingi saya menyutradarai film ini," kata pria yang akrab dipanggil Ipong itu.

Melalui Lantai 4, Ipong ingin membuat film horor yang penuh kejutan, yang tak hanya menghadirkan sosok hantu nan mistis, tapi juga kisah misteri baru.

"Selama ini film-film horor yang menakutkan menampilkan hantu seperti pocong, genderuwo, kuntilanak, dan lain-lain. Tapi, film ini tidak menakutkan. Melainkan film horor yang penuh kejutan karena kami tidak menampakkan setan, namun lebih kepada kisah mitos ketimbang mistik," ujarnya.

Sementara itu, Wahyu Nugroho berharap, Lantai 4 bisa mendapat sambutan baik dari masyarakat dan diminati banyak penonton.

"Film ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tapi juga ada pesan-pesan positif yang dapat diambil. Kami ingin mengedukasi dan memberikan pesan moral kepada masyarakat, bahwa keangkeran lantai 4 di apartemen, mal, atau hotel hanyalah mitos. Karena sesungguhnya semua lantai itu sama saja. Hantu juga ada di mana saja," beber Wahyu.

Yuki Kato mengaku senang ikut berperan dalam Lantai 4, yang merupakan film horor pertamanya. la bakal memerankan tokoh Laura, gadis cantik anak pasangan Jonathan (Tyo Pakusadewo) dan Julia (Ruth Marini).

"Aku memerankan tokoh Laura, seorang gadis yang rasa ingin tahunya cukup tinggi untuk mendatangi tempat seram dan berbahaya, sedikit peka dengan kehadiran makhluk halus, suka dengan hal mistis, serta berani melawan dalam keadaan terdesak," ungkapnya.

Toto Soegriwo selaku Line Produser mengatakan, film Lantai 4 selain didukung oleh para pemain yang sudah punya tempat di hati masyarakat seperti Yuki Kato, Tyo Pakusadewo, Ingrid Wijanarko, dan Ruth Marini, juga para kru post-pro yang tidak kalah penting untuk menghasilkan film yang baik. Sebut saja Theorsi Argeswara (penata musik), editor langganan Piala Citra Wawan ldati Wibowo, tata suara Satrio Budiono dan Syahlevi, serta penata sinefotografi Sandy Farid.

Sebelumnya mereka menggelar casting secara terbuka dan menentukan pemain serta kru pendukung. Tak hanya yakin penggemar jenis film ini masih banyak, Ray juga mengaku optimistis dengan kualitas akting para pemain dalam Lantai 4. Hal itu tak lain karena saat casting, tidak kurang dari 340 calon pemain ikut ambil bagian.

"Antusiasme mereka luar biasa karena awalnya kami hanya mencari pemain pendukung film ini puluhan orang. Tapi, yang mendaftar casting sampai ratusan. Mereka datang tak hanya datang dari Jabodetabek, juga dari berbagai daerah seperti Karawang, Cirebon, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, bahkan luar Jawa yakni Medan dan Makassar," pungkas Ray.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1067 seconds (0.1#10.140)