Pentingnya Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Penularan COVID-19

Jum'at, 06 Maret 2020 - 14:30 WIB
Pentingnya Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Penularan COVID-19
Pentingnya Menjaga Kebersihan untuk Mencegah Penularan COVID-19
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru menunjukkan pasien COVID-19 secara luas mencemari kamar tidur dan kamar mandi mereka. Hal ini menandakan diperlukan membersihkan permukaan yang kerap disentuh seperti tutup toilet secara rutin.

Di sisi lain, virus terbunuh oleh pembersih permukaan dua kali sehari dan pembersihan lantai setiap hari dengan disinfektan yang biasa digunakan. Di mana fakta ini menunjukkan bahwa langkah-langkah dekontaminasi saat ini sudah cukup selama orang-orang menjalankannya dengan baik.

Penelitian diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) dan muncul setelah kasus-kasus di China. Patogen menyebar secara luas melalui rumah sakit, menginfeksi puluhan pekerja perawatan kesehatan dan pasien lain.

Hal ini membuat para ilmuwan percaya, selain menularkan infeksi melalui batuk, kontaminasi lingkungan merupakan faktor penting dalam penularan penyakit. Namun dalam hal ini luas penyebaran tidak jelas.

Para peneliti di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura dan Laboratorium Nasional DSO mengamati kasus tiga pasien yang ditahan di ruang isolasi antara akhir Januari dan awal Februari. Mereka mengumpulkan sampel dari kamar mereka selama lima hari selama periode dua minggu.

Dilansir dari Channel News Asia, satu ruang pasien diambil sampelnya sebelum pembersihan rutin. Sementara kamar dua pasien lainnya diambil sampelnya setelah dilakukan tindakan desinfeksi.

Pasien yang ruang sampelnya sebelum dibersihkan memiliki gejala yang paling ringan dari ketiganya, hanya mengalami batuk. Dua lainnya memiliki gejala sedang seperti batuk dan demam, sesak napas dan yang lainnya batuk lendir.

Meskipun terdapat perbedaan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang kamar sampelnya sebelum dibersihkan terkontaminasi 13 dari 15 situs pengujian kamar, termasuk kursi, rel tempat tidur, jendela kaca kamar, lantai hingga saklar lampu.

Fakta lainnya adalah tiga dari lima lokasi toilet juga terkontaminasi. Termasuk di antaranya wastafel, gagang pintu, dan toilet. Di sisi lain, lebih banyak bukti menunjukkan bahwa feses dapat menjadi rute penularan.

Adapun sampel udara diuji negatif, tetapi apusan yang diambil dari saluran keluar udara positif. Hal ini menunjukkan bahwa tetesan yang sarat virus dapat dibawa oleh aliran udara dan disimpan di ventilasi.

"Kontaminasi lingkungan yang signifikan oleh pasien dengan COVID-19 melalui tetesan pernapasan dan pengeluaran feses menunjukkan lingkungan sebagai media penularan yang potensial dan mendukung perlunya kepatuhan yang ketat terhadap kebersihan lingkungan dan tangan," ungkap para penulis.

Virus, yang pertama kali diidentifikasi di provinsi Hubei, China, pada Desember kini telah menginfeksi lebih dari 95.000 orang di 81 negara dan wilayah, serta menewaskan lebih dari 3.200 orang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tingkat kematian virus ini mencapai 3,4%.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5437 seconds (0.1#10.140)