Gargle dengan Antiseptik Kandungan PVP-I Efektif Lawan Virus Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi coronavirus (COVID-19) telah memberikan dampak yang luas, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengeluarkan panduan bagi masyarakat internasional untuk mengurangi paparan virus ini.
Satgas COVID-19 PB PDGI sekaligus Guru Besar Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta Prof. Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD mengatakan, WHO menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari personal hygiene (kebersihan diri) untuk mengurangi paparan serta transmisi penyakit/infeksi, termasuk COVID-19.
“Selama masa pandemi COVID-19, penggunaan APD (alat pelindung diri) dan praktik hand hygiene oleh tenaga kesehatan tidaklah cukup, melainkan harus dilengkapi dengan praktik oral and respiratory hygiene. Seperti berkumur sampai tenggorokan atau yang kita kenal dengan ber-gargle,” kata Prof. Rahmi dalam Media Briefing Online bersama Betadine, belum lama ini. ( )
Menurut Prof. Rahmi, hal tersebut disebabkan virus load terbanyak ada di nasofaring dan orofaring yang menjadi reservoir utama penyebaran droplet atau aerosol. “Maka, sesuai dengan jurnal kesehatan, direkomendasikan bagi tenaga kesehatan untuk berkumur dan ber-gargle dengan Povidone-Iodine (PVP-I) 0,5%-1% dalam rongga mulut hingga tenggorok selama 30 detik, setiap 4 jam sekali hingga 4 kali sehari,” terangnya.
Prof. Rahmi menjelaskan, gargle juga direkomendasikan terutama bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terduga/terkonfirmasi positif COVID-19, menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien tidak bergejala, berada di daerah berisiko tinggi COVID-19, mengalami keterbatasan APD, serta sebelum dan setelah kontak dengan pasien.
Selain terbukti efektif melawan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, lanjut Prof. Rahmi, PVP-I juga terbukti secara in vitro efektif terhadap virus corona yang menimbulkan wabah SARS-CoV pada 2002-2003 dan MERS-CoV 2012-2013.
“Adanya kesamaan genetik yang cukup besar antara SARS-CoV-2 dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, membuat penggunaan PVP-I sangat dianjurkan untuk memutus rantai penularan SARS-CoV-2,” ujarnya.
Selain itu, manfaat lain ber-gargle adalah sebagai pencegahan infeksi saluran pernapasan atas. Gargle dengan air keran, teh hijau, atau air fungsional menghasilkan penurunan demam pada anak. Gargle juga dianggap sebagai suatu cara yang efektif dan tepat untuk menjaga higiene tenggorok serta mencegah demam pada anak.
Pakar Farmakologi Universitas Gadjah Mada Dr. dr. Rustamadji, M.Kes mengatakan, sudah banyak literatur dan jurnal yang menjelaskan mengenai penggunaan PVP-I. “Pada tenaga kesehatan layanan primer yang menghadapi pasien reaktif, kami memberikan PVP-I sebanyak 3-4 kali sehari, dan semprot hidung yang mengandung Iota-Carrageenan,” imbuh dr. Rustamadji. ( )
Sementara untuk pasien diberikan PVP-I gargle dengan penggunaan sebanyak 3-4 kali sehari. Berdasarkan data definit dan empiris, penambahan gargle untuk tenaga kesehatan juga memperlihatkan hasil yang baik dan menambah proteksi yang lebih baik.
“Kami berharap tenaga kesehatan dan masyarakat luas terus bekerja sama dalam mengalahkan COVID-19 dengan menerapkan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta menjaga kebersihan hidung dan mulut,” pungkas dr. Rustamadji.
Satgas COVID-19 PB PDGI sekaligus Guru Besar Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta Prof. Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD mengatakan, WHO menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari personal hygiene (kebersihan diri) untuk mengurangi paparan serta transmisi penyakit/infeksi, termasuk COVID-19.
“Selama masa pandemi COVID-19, penggunaan APD (alat pelindung diri) dan praktik hand hygiene oleh tenaga kesehatan tidaklah cukup, melainkan harus dilengkapi dengan praktik oral and respiratory hygiene. Seperti berkumur sampai tenggorokan atau yang kita kenal dengan ber-gargle,” kata Prof. Rahmi dalam Media Briefing Online bersama Betadine, belum lama ini. ( )
Menurut Prof. Rahmi, hal tersebut disebabkan virus load terbanyak ada di nasofaring dan orofaring yang menjadi reservoir utama penyebaran droplet atau aerosol. “Maka, sesuai dengan jurnal kesehatan, direkomendasikan bagi tenaga kesehatan untuk berkumur dan ber-gargle dengan Povidone-Iodine (PVP-I) 0,5%-1% dalam rongga mulut hingga tenggorok selama 30 detik, setiap 4 jam sekali hingga 4 kali sehari,” terangnya.
Prof. Rahmi menjelaskan, gargle juga direkomendasikan terutama bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terduga/terkonfirmasi positif COVID-19, menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien tidak bergejala, berada di daerah berisiko tinggi COVID-19, mengalami keterbatasan APD, serta sebelum dan setelah kontak dengan pasien.
Selain terbukti efektif melawan SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, lanjut Prof. Rahmi, PVP-I juga terbukti secara in vitro efektif terhadap virus corona yang menimbulkan wabah SARS-CoV pada 2002-2003 dan MERS-CoV 2012-2013.
“Adanya kesamaan genetik yang cukup besar antara SARS-CoV-2 dengan SARS-CoV dan MERS-CoV, membuat penggunaan PVP-I sangat dianjurkan untuk memutus rantai penularan SARS-CoV-2,” ujarnya.
Selain itu, manfaat lain ber-gargle adalah sebagai pencegahan infeksi saluran pernapasan atas. Gargle dengan air keran, teh hijau, atau air fungsional menghasilkan penurunan demam pada anak. Gargle juga dianggap sebagai suatu cara yang efektif dan tepat untuk menjaga higiene tenggorok serta mencegah demam pada anak.
Pakar Farmakologi Universitas Gadjah Mada Dr. dr. Rustamadji, M.Kes mengatakan, sudah banyak literatur dan jurnal yang menjelaskan mengenai penggunaan PVP-I. “Pada tenaga kesehatan layanan primer yang menghadapi pasien reaktif, kami memberikan PVP-I sebanyak 3-4 kali sehari, dan semprot hidung yang mengandung Iota-Carrageenan,” imbuh dr. Rustamadji. ( )
Sementara untuk pasien diberikan PVP-I gargle dengan penggunaan sebanyak 3-4 kali sehari. Berdasarkan data definit dan empiris, penambahan gargle untuk tenaga kesehatan juga memperlihatkan hasil yang baik dan menambah proteksi yang lebih baik.
“Kami berharap tenaga kesehatan dan masyarakat luas terus bekerja sama dalam mengalahkan COVID-19 dengan menerapkan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta menjaga kebersihan hidung dan mulut,” pungkas dr. Rustamadji.
(tsa)