Menikmati Wisata Candi Gedong Songo yang Semakin Hijau

Senin, 09 Maret 2020 - 10:14 WIB
Menikmati Wisata Candi...
Menikmati Wisata Candi Gedong Songo yang Semakin Hijau
A A A
SEMARANG - Candi Gedong Songo menjadi salah satu tempat wisata yang tak kalah menarik dengan tempat wisata yang ada di Indonesia lainnya. Candi yang ada di lereng Gunung Ungaran ini terdapat 9 candi peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (927 masehi).

Candi yang terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut dengan suhu udara berkisar antara 19-27 °C ini diketemukan oleh Raffles pada 1804, tepatnya di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sesuai namanya, ada 9 candi yang ada, tetapi posisinya tidak berada di satu tempat, menyebar di sekitar lereng gunung. Jarak antar candi sendiri sekira 2 km. Namun, untuk candi 5 hingga 9, posisinya berdekatan dan berada paling tinggi di antara candi lainnya. Tak heran jika dari tempat ini wisatawan bisa melihat pemandangan alam yang menakjubkan.

Candi Gedong Songo yang menjadi objek wisata ini semakin memanjakan para wisatawan yang berkunjung dengan adanya pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang. Pemandian air panas ini terletak di sekitar candi 3. Untuk bisa sampai ke tempat ini, Anda harus melalui perjalanan menanjak sekitar 3-4 km. Tak perlu khawatir, jika Anda tak mau berjalan, Anda bisa berkuda dengan biaya sekitar Rp150 ribu.

Sementara, untuk menikmati pemandian air panas yang dinilai mampu menyembuhkan beragam penyakit kulit ini, para turis hanya perlu mengeluarkan kocek Rp5 ribu.

Pesona Candi Gedong Songo kini semakin cantik ketika ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia melakukan kegiatan penghijauan dengan melakukan penanaman 868 berbagai jenis pohon, ada Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa, serta Akar Wangi di kawasan Candi 1.Sedangkan tanaman di Kawasan Candi 4 adalah Pinus, Puspa, dan Akar Wangi.
Menikmati Wisata Candi Gedong Songo yang Semakin Hijau

Penghijauan yang dilakukan ini tak lepas dari peran Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, melalui program Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling).

Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengatakan Siap Darling dapat menjadi medium bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama- sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.

“Djarum Foundation mengajak mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” kata FX Supanji.
Menikmati Wisata Candi Gedong Songo yang Semakin Hijau

President Director Djarum Foundation Victor Hartono menambahkan, kegiatan penghijauan di kompleks Candi Gedong Songo ini diharapkan agar situs warisan sejarah di Indonesia bisa menjadi destinasi favorit masyarakat dikarenakan terjaga kelestariannya.

“Harapan jangka panjang adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu itu, kompleks percandian Gedong Songo semakin menawan dan nyaman bagi wisatawan, sehingga bisa menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Semarang,” jelas Victor.

“Hal ini tentunya memiliki dampak positif baik dari sisi lingkungan hingga menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar,” tambah dia. (Baca juga: Wellness Resort Rekomendatif di Dua Pulau Indonesia ).

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng Sukronedi menyambut positif upaya Djarum Foundation melestarikan situs sejarah melalui program Siap Darlling. Gerakan ini diyakini mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.

“Saya meyakini Siap Darling mampu mengubah paradigma kaum milenial bahwa berkunjung ke tempat bersejarah tidaklah membosankan, tapi justru membanggakan. Sebab bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah dan juga merawat apa yang ditinggalkan leluhur kepada kita,” ujarnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0952 seconds (0.1#10.140)