Gejala Virus Corona, Covid-19, Biasanya Muncul dalam 5 Hari

Selasa, 10 Maret 2020 - 20:30 WIB
Gejala Virus Corona, Covid-19, Biasanya Muncul dalam 5 Hari
Gejala Virus Corona, Covid-19, Biasanya Muncul dalam 5 Hari
A A A
Sebuah kajian yang dirilis jurnal Annals of Internal Medicine menyebut, orang yang terinfeksi virus Corona, Covid-19, cenderung mengalami gejala sakit sekitar 5 hari setelah terpapar dan hampir selalu dalam dua pekan. Penyakit ini bisa menyebabkan demam, batuk dan masalah pernapasan.

Dikutip dari CNN, masa inkubasi virus ini konsisten dengan perkiraan awal dari pejabat kesehatan publik. Penemuan ini juga mengindikasikan karantina selama 14 hari pas bagi orang yang berpotensi terpapar Covid-19. Mereka yang bebas gejala hingga hari ke-12 sepertinya tidak akan terkena gejala penyakit ini, tapi masih memungkinkan menjadi pembawa virus tersebut.

Untuk memperkirakan masa inkubasi, periset meneliti lebih dari 180 laporan kasus virus corona di tempat-tempat tanpa transmisi yang meluas—area di mana infeksi disebabkan karena perjalanan dari luar. Karena kajian ini dilakukan di awal wabah virus corona merebak, transmisi komunitas pada saat itu terbatas di Wuhan, China. Ini memberikan peluang bagi para periset untuk memperkirakan ‘masa paparan’ terhadap virus corona dengan menentukan ketika seseorang ada di Wuhan—satu-satunya sumber infeksi yang kredibel. Dengan memperbandingkan perjalanan ke Wuhan dengan munculnya gejala itu, periset kemudian bisa memperkirakan masa inkubasi virus itu, biasanya sekitar 5 hari dan jarang lebih dari 12 hari.

Menurut para periset, ada kemungkinan kalau kajian mereka berfokus pada kasus lebih berat akibat virus itu—yang sepertinya masuk berita dan menarik perhatian pejabat kesehatan publik. Inkubasi pada kasus yang ringan mungkin akan berbeda.

Para periset menyarankan agar orang-orang yang bisa menginfeksi—apakah mereka punya gejala atau tidak—agar mengisolasi diri mereka sendiri selama 14 hari untuk menghindari menyebarkan virus itu ke orang lain. Kalau mereka mengikuti panduan ini, diperkirakan tiap 100 orang yang dikarantina selama dua pekan, satu di antaranya akan mengembangkan gejala itu setelah bebas.

Periset utama kajian tersebut, Profesor Justin Lessler dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengatakan, penemuan adalah perkiraan ‘cepat’ terbaik yang mereka miliki sampai saat ini yang ditaksir dari 181 kasus seperti dikutip BBC. Namun, dia mengatakan, mereka masih harus banyak mempelajari virus tersebut.

Belum jelas berapa banyak orang yang mengembangkan gejala ini karena kajian tersebut tidak menaksirnya. Para pakar yakin sebagian besar orang yang terkena infeksi ini hanya akan mengalami penyakit ringan. Beberapa akan tanpa gejala, seperti membawa virus itu tapi tidak mengalami gejala apa pun. Namun, penyakit ini bisa menjadi sangat serius dan maut bagi sebagian orang—terutama orang tua dengan kondisi kesehatan yang sudah ada.

Profesor Jonathan Ball, pakar virologi molekuler di University of Nottingham, mengatakan, kajian itu mengonfirmasi sebagian besar kasus, inkubasi dan juga periode karantina terhadap virus corona baru ini, akan sampai 14 hari. “Ada sedikit bukti kalau orang bisa menularkan virus itu selama periode tanpa gejala,” ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5413 seconds (0.1#10.140)