Corona Menular Lebih Cepat daripada HIV

Selasa, 17 Maret 2020 - 15:04 WIB
Corona Menular Lebih...
Corona Menular Lebih Cepat daripada HIV
A A A
JAKARTA - Virus corona atau COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang potensi penularannya terbilang lebih cepat dibandingkan HIV, di mana penularan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia itu hanya terjadi melalui cairan tubuh, yaitu darah.

Sementara COVID-19 berpotensi ditularkan dari satu orang ke orang lain tanpa pandang bulu karena semua orang bernapas. Dan, saat seseorang batuk maupun bersin, droplet atau percikan yang terinfeksi lalu tersentuh oleh orang lain, bakal langsung menularkan virus.

"Percikan ini bisa mengkontaminasi. Jika orang terkena percikan itu, bisa masuk ke permukaan dalam tubuh. Kulit tidak bisa ditembus virus, tapi mata dan mulut mudah ditembus," kata perwakilan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Darmawan B. Setyanto, Sp.A(K) dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

"Ketika orang memegang percikan yang terinfeksi atau berdekatan, dia bisa terinfeksi juga. Beda dengan penyakit lain, misalkan HIV, penularannya melalui cairan tubuh. Misalnya darah, jadi penularan. Nggak semudah (penularan) yang lewat saluran napas," lanjutnya.

Virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, ini juga lebih berisiko tinggi menular pada seseorang ketika berada dalam kerumunan atau keramaian. Sistem penularannya pun sama, yaitu melalui percikan yang terinfeksi. Oleh karena itu, saat ini pemerintah mulai menyarankan masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar rumah dan melarang mengunjungi tempat ramai.

"Ketika orang kumpul bersama-sama, penularannya cepat. Kerumunan, ramai, inilah yang penularannya sangat baik. Maka itu perlu lockdown, karantina, isolasi, dan segala macam," jelas Dr. Darmawan. (Baca Juga: Siapa Saja yang Perlu Melakukan Karantina Mandiri karena Covid-19?)

Di sisi lain, selain pencegahan berupa karantina dan isolasi, penting pula menanamkan kesadaran pada diri untuk menerapkan perilaku hidup bersih. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengetahui etika batuk maupun bersin, mengonsumsi nutrisi yang baik, hingga istirahat yang cukup untuk mencegah penyebaran infeksi penyakit ini. (Baca Juga: Jika Pulih dari COVID-19, Bisakah Kembali Tertular?)

"Mengetahui etika batuk dan bersin merupakan sebuah keharusan, serta cuci tangan sebelum makan dan sesudah adanya kontak dengan cairan tubuh. Nutrisi yang baik juga diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Sekolah yang ditutup harus dimanfaatkan untuk anak beristirahat dengan sebaik mungkin dan tinggal di rumah. Bukan untuk berjalan-jalan ataupun mengunjungi kakek-nenek yang rentan terinfeksi," timpal DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Bidang 3 PP IDAI yang juga konsultan tumbuh kembang - pediatri sosial.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)