Wajib Diketahui, Covid-19 pada Lansia dan Diabetesi Bisa Berakibat Fatal
A
A
A
JAKARTA - Dewasa lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang amat rentan terkena Covid-19. Menurunnya sistem pertahanan tubuh pada usia yang menua merupakan sebab lansia sangat mudah terkena penyakit. Seiring usia, kemampuan imunitas tubuh melawan berbagai virus, bakteri, atau kuman dari luar mulai turun. Terlebih, jika lansia memiliki penyakit penyerta yang semakin membuat daya tahan tubuh memburuk.
Bukan hanya itu, jumlah sel darah putih lansia yang membantu mengeliminasi infeksi pun menurun senada dengan kemampuan sel darah putih dalam mengenali patogen. Dalam kasus Covid-19, virus juga bisa merusak sel imun. "Imunitas lansia tidak sekuat orang dewasa muda. Studi selama beberapa tahun menunjukkan bahwa imunitas tubuh masih baik pada usia 60 hingga 70-an, tetapi langsung menurun saat mencapai usia 75–80," beber Sean Leng, spesialis geriatri di Johns Hopkins University School of Medicine, dikutip Vox.
Penyebab kematian akibat virus ini adalah gagal pernapasan sebagai penyebab utama. Penyebab kedua adalah badai sitokin (cytokine storm). Ketika virus menginfeksi sel paru, virus menggertak respons imun yang disebut sitokin. Sitokin di paru-paru tidak hanya melawan virus, tetapi juga menyebabkan sel-sel paru rusak.
Infeksi virus menyebabkan badai sitokin di paru-paru. Dewasa lanjut umumnya hidup dengan penyakit degeneratif. Merujuk pada studi terbaru di China, kebanyakan pasien yang dirawat di rumah sakit telah mengidap penyakit penyerta. Diketahui, penyakit pernapasan dapat sangat berbahaya pada mereka yang mengalami penyakit jantung. Ketika paru-paru tidak berfungsi baik, jantung otomatis akan bekerja lebih keras.
Peneliti juga menemukan bahwa diabetes dapat merusak sistem saraf dan menyulitkan tubuh dalam membersihkan infeksi di paru. Faktor usia menyebabkan batuk dan bersin tidak efektif pada lansia sehingga menyulitkan mereka membersihkan jalur napas yang sudah terinfeksi Covid-19. Akumulasi kerusakan paru dalam jangka waktu lama akibat kebiasaan merokok atau polusi udara dapat membuat paru semakin rentan.
Jadi, ketika Covid-19 menginfeksi akan menyebabkan pneumonia serius. "Jika dari awal mempunyai sistem imunitas yang bagus, Anda kemungkinan besar dapat melawan virus tersebut," kata Leng. Julie Masters, Kepala Departemen Gerontologi di The University of Nebraska Omaha, mengatakan, hingga sekarang belum ada vaksin untuk wabah pandemi ini. "Jadi, kita harus pikirkan cara lain untuk memproteksi masyarakat," ujarnya. (Sri Noviarni)
Bukan hanya itu, jumlah sel darah putih lansia yang membantu mengeliminasi infeksi pun menurun senada dengan kemampuan sel darah putih dalam mengenali patogen. Dalam kasus Covid-19, virus juga bisa merusak sel imun. "Imunitas lansia tidak sekuat orang dewasa muda. Studi selama beberapa tahun menunjukkan bahwa imunitas tubuh masih baik pada usia 60 hingga 70-an, tetapi langsung menurun saat mencapai usia 75–80," beber Sean Leng, spesialis geriatri di Johns Hopkins University School of Medicine, dikutip Vox.
Penyebab kematian akibat virus ini adalah gagal pernapasan sebagai penyebab utama. Penyebab kedua adalah badai sitokin (cytokine storm). Ketika virus menginfeksi sel paru, virus menggertak respons imun yang disebut sitokin. Sitokin di paru-paru tidak hanya melawan virus, tetapi juga menyebabkan sel-sel paru rusak.
Infeksi virus menyebabkan badai sitokin di paru-paru. Dewasa lanjut umumnya hidup dengan penyakit degeneratif. Merujuk pada studi terbaru di China, kebanyakan pasien yang dirawat di rumah sakit telah mengidap penyakit penyerta. Diketahui, penyakit pernapasan dapat sangat berbahaya pada mereka yang mengalami penyakit jantung. Ketika paru-paru tidak berfungsi baik, jantung otomatis akan bekerja lebih keras.
Peneliti juga menemukan bahwa diabetes dapat merusak sistem saraf dan menyulitkan tubuh dalam membersihkan infeksi di paru. Faktor usia menyebabkan batuk dan bersin tidak efektif pada lansia sehingga menyulitkan mereka membersihkan jalur napas yang sudah terinfeksi Covid-19. Akumulasi kerusakan paru dalam jangka waktu lama akibat kebiasaan merokok atau polusi udara dapat membuat paru semakin rentan.
Jadi, ketika Covid-19 menginfeksi akan menyebabkan pneumonia serius. "Jika dari awal mempunyai sistem imunitas yang bagus, Anda kemungkinan besar dapat melawan virus tersebut," kata Leng. Julie Masters, Kepala Departemen Gerontologi di The University of Nebraska Omaha, mengatakan, hingga sekarang belum ada vaksin untuk wabah pandemi ini. "Jadi, kita harus pikirkan cara lain untuk memproteksi masyarakat," ujarnya. (Sri Noviarni)
(ysw)