Keliling Kota dengan Kereta
A
A
A
Ingin menjelajah Jakarta dengan kereta commuter line? Atau ingin tahu tempat- tempat wisata atau tempat makan enak yang mudah dijangkau dengan naik kereta? Ikut saja dengan komunitas Jakarta by Train.
Ada banyak hal yang melatarbelakangi Anggara dan rekan-rekannya mendirikan Jakarta by Train pada Juni 2012 silam. Pertama, karena Anggara punya ketertarikan besar terhadap alat transportasi ini. Kedua, karena dia dan teman-temannya ikut prihatin dengan kemacetan Ibu Kota yang semakin parah.
Menurut Anggara, seluruh anggota komunitas memiliki pendapat sendiri mengenai kesukaan mereka terhadap kereta api. Ada yang menyukai moda transportasi ini karena lebih cepat dan terhindar dari kemacetan, murah meriah, dan lebih praktis. “Kalau saya sendiri, tertarik karena kereta api itu adalah raja. Presiden saja harus berhenti kalau kereta mau lewat. Selain itu, melihat kereta itu enak, suka juga dengan suaranya yang abstrak,” katanya seraya tertawa.
Selain relatif cepat dan nyaman sebagai alat transportasi, kereta atau commuter line , menurut Anggara, juga menjadi pilihan praktis untuk berkeliling kota sambil menikmati tempat-tempat bersejarah. Didukung sarana dan jaringan transportasi yang sedemikian luas, Jakarta berpotensi besar berkembang sebagai sarana traveling para backpacker di Indonesia. Ketimbang kota-kota lain, Jakarta juga menawarkan beragam hal, mulai produk mainan murah hingga kelezatan kuliner beragam menu yang berasal dari kota lainnya.
“Hal yang paling menyenangkan, kami bisa berwisata ke tempat bersejarah seperti museum dengan menggunakan kereta api. Tidak perlu bermacet-macet di jalan, hanya dengan waktu 30 menit berjalan dari stasiun, kita sudah bisa berkunjung ke museum,” ujar Anggara.
Untuk melakukan kegiatan jalan-jalan tersebut, Jakarta by Train menggelar kopdar yang disebut Tur KRL. “Setiap tahunnya kami selalu mengadakan Tur KRL yang sekadar jalan santai sambil menikmati berbagai tempat sejarah atau mencicipi kuliner yang ada di seputaran Jakarta,” ceritanya.
Kegiatan ini selalu ramai ditunggu para anggota Jakarta by Train, sampai mereka yang jarang menggunakan kereta pun selalu antusias mengikuti tur ini. “Belum lama ini kami mengadakan Tur KRL kuliner di Kopi Es Tak Kie di Glodok. Pesertanya banyak banget,” katanya.
Hingga saat ini, anggota Jakarta by Train mencapai kurang lebih 800 orang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jakarta, Bandung dan Cirebon. Umur para anggotanya pun cukup bervariasi. Ada yang masih sekolah, hingga yang sudah berusia 60 tahun.
Nah Anda yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan Jakarta by Train, rajinrajin saja memantau akun Twitter mereka. Soal biaya tur, Anggara tidak pernah mematok besaran biaya untuk setiap wisata. “Semua biaya ditanggung sendiri oleh para peserta. Sedangkan untuk makan, saya menyarankan untuk membawa bekal sendiri kalau tidak tur kuliner,” tuturnya.
Aprilia s andyna
Ada banyak hal yang melatarbelakangi Anggara dan rekan-rekannya mendirikan Jakarta by Train pada Juni 2012 silam. Pertama, karena Anggara punya ketertarikan besar terhadap alat transportasi ini. Kedua, karena dia dan teman-temannya ikut prihatin dengan kemacetan Ibu Kota yang semakin parah.
Menurut Anggara, seluruh anggota komunitas memiliki pendapat sendiri mengenai kesukaan mereka terhadap kereta api. Ada yang menyukai moda transportasi ini karena lebih cepat dan terhindar dari kemacetan, murah meriah, dan lebih praktis. “Kalau saya sendiri, tertarik karena kereta api itu adalah raja. Presiden saja harus berhenti kalau kereta mau lewat. Selain itu, melihat kereta itu enak, suka juga dengan suaranya yang abstrak,” katanya seraya tertawa.
Selain relatif cepat dan nyaman sebagai alat transportasi, kereta atau commuter line , menurut Anggara, juga menjadi pilihan praktis untuk berkeliling kota sambil menikmati tempat-tempat bersejarah. Didukung sarana dan jaringan transportasi yang sedemikian luas, Jakarta berpotensi besar berkembang sebagai sarana traveling para backpacker di Indonesia. Ketimbang kota-kota lain, Jakarta juga menawarkan beragam hal, mulai produk mainan murah hingga kelezatan kuliner beragam menu yang berasal dari kota lainnya.
“Hal yang paling menyenangkan, kami bisa berwisata ke tempat bersejarah seperti museum dengan menggunakan kereta api. Tidak perlu bermacet-macet di jalan, hanya dengan waktu 30 menit berjalan dari stasiun, kita sudah bisa berkunjung ke museum,” ujar Anggara.
Untuk melakukan kegiatan jalan-jalan tersebut, Jakarta by Train menggelar kopdar yang disebut Tur KRL. “Setiap tahunnya kami selalu mengadakan Tur KRL yang sekadar jalan santai sambil menikmati berbagai tempat sejarah atau mencicipi kuliner yang ada di seputaran Jakarta,” ceritanya.
Kegiatan ini selalu ramai ditunggu para anggota Jakarta by Train, sampai mereka yang jarang menggunakan kereta pun selalu antusias mengikuti tur ini. “Belum lama ini kami mengadakan Tur KRL kuliner di Kopi Es Tak Kie di Glodok. Pesertanya banyak banget,” katanya.
Hingga saat ini, anggota Jakarta by Train mencapai kurang lebih 800 orang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jakarta, Bandung dan Cirebon. Umur para anggotanya pun cukup bervariasi. Ada yang masih sekolah, hingga yang sudah berusia 60 tahun.
Nah Anda yang tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan Jakarta by Train, rajinrajin saja memantau akun Twitter mereka. Soal biaya tur, Anggara tidak pernah mematok besaran biaya untuk setiap wisata. “Semua biaya ditanggung sendiri oleh para peserta. Sedangkan untuk makan, saya menyarankan untuk membawa bekal sendiri kalau tidak tur kuliner,” tuturnya.
Aprilia s andyna
(bbg)