Nasi Goreng Mafia Cabang Ke-22 Dibuka
A
A
A
Sarang Mafia kembali hadir menjajah pencinta kuliner. Warung makan Nasi Goreng Mafia yang terletak di Jalan Cempaka Putih Raya No 112, Jakarta Pusat, ini merupakan cabang ke-22 yang baru dibuka pada 31 Oktober lalu.
”Kami sengaja mencari lokasi di sini. Selain strategis, kami tahu ini menjadi salah satu tempat para pencinta kuliner. Dengan ini kami siap mengacak-acak perut para pencinta kuliner dengan nasi goreng rasa berbeda,” ungkap pemilik Nasi Goreng Mafia Cempaka Putih Heriati Koe.
Keunggulan Nasi Goreng Mafia terletak pada rempah yang menjadi bumbu khasnya. Rempah-rempah ini mampu membuat tenggorokan dan perut menjadi hangat. “Dahulu kita dijajah oleh Belanda karena rempahnya. Nah, sekarang kami ingin menjajah nasi goreng yang kami buat,” tutur Manajer Kemitraan Nasi Goreng Mafia Kharisma Akbar.
Ada tujuh varian nasi goreng yang ditawarkan di sini, yakni Nasi Goreng Brandal, Nasi goreng Gangster, Nasi goreng GodFather, Nasi Goreng Yakuza, Nasi Goreng Triad, dan Nasi Goreng Bandit. Tiap varian memiliki ciri khas yang wajib dicoba. Dalam satu piring Nasi Goreng Brandal misalnya, daun kemangi dan tauco menjadi rasa yang kuat. Tak lupa, pengunjung yang memesan dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera sampai tingkat sepuluh.
Yang unik, saat pembukaan minggu lalu, Nasi Goreng Mafia yang biasanya selalu menyediakan 2.000 piring gratis, kali ini dibuat berbeda. Nasi Goreng Cempaka Putih membagikan 2.000 piring nasi goreng yang bisa dibayar secara seikhlasnya selama tiga hari. Hasil dari bayaran seikhlasnya tersebut lalu disumbangkan ke Yayasan Rumah Harapan, yang menjadi rumah singgah sekaligus menampung sementara anak-anak sakit dari keluarga kurang mampu yang dirujuk ke RSCM, namun belum mendapatkan kamar di rumah sakit pemerintah tersebut.
”Jika biasanya kami selalu membayar dengan menggunakan doa, di sini kami mengajak pelanggan untuk ikut berbagi. Setiap pelanggan yang makan di sini bisa bayar dengan seikhlasnya,” ungkap Heriati. Semangat berbagi ini pun disambut oleh Valencia Mieke Randa, pendiri Rumah Harapan sekaligus pendiri Valencia Care.
“Dengan adanya kerja sama ini bisa memberikan semangat baru untuk kami bisa membantu anak-anak yang ada di yayasan kami dan semoga kerja sama ini bisa terus berlangsung lama,” ungkap Valencia yang juga mendirikan komunitas Blood for Life (BFL) ini. Hingga hari terakhir acara pengumpulan dana untuk Rumah Harapan, didapat hasil donasi sebesar sekitar Rp11 juta.
Aprilia s andyna
”Kami sengaja mencari lokasi di sini. Selain strategis, kami tahu ini menjadi salah satu tempat para pencinta kuliner. Dengan ini kami siap mengacak-acak perut para pencinta kuliner dengan nasi goreng rasa berbeda,” ungkap pemilik Nasi Goreng Mafia Cempaka Putih Heriati Koe.
Keunggulan Nasi Goreng Mafia terletak pada rempah yang menjadi bumbu khasnya. Rempah-rempah ini mampu membuat tenggorokan dan perut menjadi hangat. “Dahulu kita dijajah oleh Belanda karena rempahnya. Nah, sekarang kami ingin menjajah nasi goreng yang kami buat,” tutur Manajer Kemitraan Nasi Goreng Mafia Kharisma Akbar.
Ada tujuh varian nasi goreng yang ditawarkan di sini, yakni Nasi Goreng Brandal, Nasi goreng Gangster, Nasi goreng GodFather, Nasi Goreng Yakuza, Nasi Goreng Triad, dan Nasi Goreng Bandit. Tiap varian memiliki ciri khas yang wajib dicoba. Dalam satu piring Nasi Goreng Brandal misalnya, daun kemangi dan tauco menjadi rasa yang kuat. Tak lupa, pengunjung yang memesan dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera sampai tingkat sepuluh.
Yang unik, saat pembukaan minggu lalu, Nasi Goreng Mafia yang biasanya selalu menyediakan 2.000 piring gratis, kali ini dibuat berbeda. Nasi Goreng Cempaka Putih membagikan 2.000 piring nasi goreng yang bisa dibayar secara seikhlasnya selama tiga hari. Hasil dari bayaran seikhlasnya tersebut lalu disumbangkan ke Yayasan Rumah Harapan, yang menjadi rumah singgah sekaligus menampung sementara anak-anak sakit dari keluarga kurang mampu yang dirujuk ke RSCM, namun belum mendapatkan kamar di rumah sakit pemerintah tersebut.
”Jika biasanya kami selalu membayar dengan menggunakan doa, di sini kami mengajak pelanggan untuk ikut berbagi. Setiap pelanggan yang makan di sini bisa bayar dengan seikhlasnya,” ungkap Heriati. Semangat berbagi ini pun disambut oleh Valencia Mieke Randa, pendiri Rumah Harapan sekaligus pendiri Valencia Care.
“Dengan adanya kerja sama ini bisa memberikan semangat baru untuk kami bisa membantu anak-anak yang ada di yayasan kami dan semoga kerja sama ini bisa terus berlangsung lama,” ungkap Valencia yang juga mendirikan komunitas Blood for Life (BFL) ini. Hingga hari terakhir acara pengumpulan dana untuk Rumah Harapan, didapat hasil donasi sebesar sekitar Rp11 juta.
Aprilia s andyna
(bbg)