5 Mitos Sarapan yang Tak Sepenuhnya Benar

Senin, 10 November 2014 - 15:06 WIB
5 Mitos Sarapan yang...
5 Mitos Sarapan yang Tak Sepenuhnya Benar
A A A
WASHINGTON - Sarapan sudah lama dianggap sebagai makan terpenting dalam sehari. Tapi, riset terbaru menunjukkan makan pagi tidak terlalu berpengaruh pada kesehatan.

Sebuah artikel yang ditulis di RealSimple.com mengungkapkan, menurut riset terbaru, lima mitos mengenai sarapan yang selama ini beredar tidak sepenuhnya benar.

1. Sarapan bisa menurunkan berat badan
Riset awal menunjukkan sarapan bisa membantu melawan obesitas. Tapi, riset terbaru menunjukkan, mereka yang sarapan melaporkan lebih banyak aktivitas fisik. Riset lain menemukan, sarapan terkait dengan sedikit penambahan aktivitas fisik dan tidak langsung mengubah metabolisme. Kalau ingin turun berat badan, tipe dan jumlah makanan beserta olahragalah yang penting.

2. Sarapan baik untuk jantung
Menurut riset yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, meskipun ada klaim bahwa sarapan baik untuk kesehatan jantung, mau makan atau tidak, hanya sedikit pengaruhnya terhadap sistem kardiovaskular kita.

3. Sarapan bisa menahan lapar seharian

Para periset yang meneliti efek tidak sarapan dengan makan sarapan berkarbohidrat tinggi menyimpulkan, mereka yang tidak sarapan memang lebih lapar saat makan siang, tapi tidak mengonsumsi kalori yang lebih banyak ketimbang mereka yang sarapan. Mereka menyarankan, kalau memang tidak mau sarapan, ada baiknya meningkatan konsumsi protein.

4. Semua orang harus sarapan
Kalau makan malam adalah makan terakhir Anda, maka ketika Anda bangun, Anda bisa puasa selama 12 jam. Ini akan membuat liver Anda kehilangan sekitar 70—80% glycogen, yang membantu mempertahankan level gula darah. Tapi, orang yang sedang berlatih untuk aktivitas fisik, seperti maraton, butuh mengisi tenaganya sebelum olahraga. Menyantap sarapan yang sehat bisa membantu memberi tenaga ketika olahraga pagi.

5. Minum terlalu banyak kopi di pagi hari sebabkan dehidrasi

Meskipun kopi bisa menyebabkan sedikit dehidrasi, tapi orang biasanya minum kopi dan mencampurnya dengan banyak air. Air di dalam kopi atau the menyeimbangkan efek dehidrasi kafein.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8057 seconds (0.1#10.140)