Manfaat Coklat untuk Kesehatan Jantung
A
A
A
PENYAKIT kardiovaskular (stroke dan jantung koroner) merupakan penyebab utama kematian di banyak negara. Pada tahun 2002, penyakit ini menyebabkan lebih dari 16,7 juta kematian di dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor gaya hidup terutama yang berasal dari makanan dan minuman sehari-hari menjadi penyebab utama berkembangnya penyakit kardiovaskular. Asupan kalori yang berlebih dan terutama berasal dari jenis lemak jahat meningkatkan risiko penyakit ini.
Selama berabad-abad, coklat dikenal tidak hanya karena rasanya yang nikmat, tetapi juga manfaat kesehatannya. Bahkan suku Inca menganggap coklat sebagai minuman para dewa. Maka tak heran nama latin coklat, yakni Theobroma cacao, ternyata berasal bahasa Yunani yakni theo (dewa) dan broma (minuman).
Konsumsi coklat pertama kali diperkirakan dimulai pada tahun 1600 SM. Pada abad ini, Kaisar Aztec, Montezuma, yang merupakan penggemar coklat, menyebutkan bahwa minuman coklat sebagai minuman ilahi, yang membangun pertahanan tubuh dan melawan kelelahan. Tak heran suku Aztec menyebut minuman ini sebagai chocolat.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata biji kokoa, yang menghasilkan coklat, kaya akan polifenol. Produk cokelat diketahui mengandung polifenol yang jauh lebih banyak dibandingkan teh dan anggur yaitu sekitar 611 mg/sajian dan flavonoid 564 mg epicatechin/sajian. (Sumber. Penelitian Corti R, Flammer AJ, Hollenberg NK, Luscher TF. 2009. Cocoa and Cardiovascular Health).
Senyawa-senyawa aktif pada coklat juga dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular yaitu dengan bekerja sebagai antioksidan, anti peradangan, meningkatkan HDL (kolesterol baik), menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Tidak hanya coklat batang, konsumsi makanan yang mengandung coklat juga memberikan perlindungan serupa terhadap penyakit jantung. Penelitian yang pernah dilakukan pada orang Indian Kuna, populasi asli Panama, memperihatkan bahwa kejadian hipertensi dan kematian akibat penyakit kardiovaskular sangatlah rendah karena kebiasaan orang-orang Indian Kuna ini yang mengkonsumsi makanan yang mengandung coklat yang kaya akan flavonoid.
Tidak hanya makanan, studi yang dilakukan oleh Fraga et al memperlihatkan bahwa konsumsi susu coklat secara rutin membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat hingga 15%.
Tentunya hal ini merupakan kabar baik bagi mereka yang sudah rutin mengkonsumsi susu coklat setiap hari. Bukan hanya manfaat vitamin dan mineral-mineral penting seperti kalsium untuk tulang yang didapatkan dari segelas susu, tetapi juga perlindungan terhadap kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor gaya hidup terutama yang berasal dari makanan dan minuman sehari-hari menjadi penyebab utama berkembangnya penyakit kardiovaskular. Asupan kalori yang berlebih dan terutama berasal dari jenis lemak jahat meningkatkan risiko penyakit ini.
Selama berabad-abad, coklat dikenal tidak hanya karena rasanya yang nikmat, tetapi juga manfaat kesehatannya. Bahkan suku Inca menganggap coklat sebagai minuman para dewa. Maka tak heran nama latin coklat, yakni Theobroma cacao, ternyata berasal bahasa Yunani yakni theo (dewa) dan broma (minuman).
Konsumsi coklat pertama kali diperkirakan dimulai pada tahun 1600 SM. Pada abad ini, Kaisar Aztec, Montezuma, yang merupakan penggemar coklat, menyebutkan bahwa minuman coklat sebagai minuman ilahi, yang membangun pertahanan tubuh dan melawan kelelahan. Tak heran suku Aztec menyebut minuman ini sebagai chocolat.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata biji kokoa, yang menghasilkan coklat, kaya akan polifenol. Produk cokelat diketahui mengandung polifenol yang jauh lebih banyak dibandingkan teh dan anggur yaitu sekitar 611 mg/sajian dan flavonoid 564 mg epicatechin/sajian. (Sumber. Penelitian Corti R, Flammer AJ, Hollenberg NK, Luscher TF. 2009. Cocoa and Cardiovascular Health).
Senyawa-senyawa aktif pada coklat juga dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular yaitu dengan bekerja sebagai antioksidan, anti peradangan, meningkatkan HDL (kolesterol baik), menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Tidak hanya coklat batang, konsumsi makanan yang mengandung coklat juga memberikan perlindungan serupa terhadap penyakit jantung. Penelitian yang pernah dilakukan pada orang Indian Kuna, populasi asli Panama, memperihatkan bahwa kejadian hipertensi dan kematian akibat penyakit kardiovaskular sangatlah rendah karena kebiasaan orang-orang Indian Kuna ini yang mengkonsumsi makanan yang mengandung coklat yang kaya akan flavonoid.
Tidak hanya makanan, studi yang dilakukan oleh Fraga et al memperlihatkan bahwa konsumsi susu coklat secara rutin membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat hingga 15%.
Tentunya hal ini merupakan kabar baik bagi mereka yang sudah rutin mengkonsumsi susu coklat setiap hari. Bukan hanya manfaat vitamin dan mineral-mineral penting seperti kalsium untuk tulang yang didapatkan dari segelas susu, tetapi juga perlindungan terhadap kesehatan jantung.
(nfl)