Keyboard Layar Sentuh Picu Masalah Otot

Selasa, 25 November 2014 - 15:39 WIB
Keyboard Layar Sentuh Picu Masalah Otot
Keyboard Layar Sentuh Picu Masalah Otot
A A A
WASHINGTON - Mengetik di atas layar sentuh (touch screen) tablet atau smartphone dalam periode lama bisa menyebabkan masalah otot di bagian tubuh atas ketimbang saat menggunakan keyboard biasa di desktop PC atau notebook.

Tak seperti keyboard tradisional di PC atau notebook, layar sentuh pada tablet atau smartphone diaktifkan dengan kontak fisik dengan kulit. Akibatnya, penggunanya tidak bisa mengistirahatkan jari mereka di atas keyboard. Mereka juga harus menjaga jari dan pergelangan tangan berada di atas layar agar tidak memencet tombol secara tak sengaja.

Menurut para periset di Northern Illinois University, aktivitas semacam itu bisa menyebabkan ‘loading otot statis jangka panjang’—kondisi ketika otot tetap tegang dan tidak bergerak—di pundak.

Loading otot statis jangka panjang ini adalah faktor risiko gangguan musculoskeletal, sehingga penggunaan keyboard virtual untuk periode lama bisa meningkatkan risiko ketidaknyamanan musculoskeletal dan gangguan di pundak,” papar penulis utama kajian ini Jeong Ho Kim, yang dilansir The Daily Mail.

Pada kajian, yang dipublikasikan di jurnal Applied Ergonomics, periset mengkaji sekelompok orang yang terdiri atas 19 pengetik layar sentuh berpengalaman tanpa sejarah gangguan musculoskeletal di tubuh bagian atas. Seluruh peserta adalah pengguna keyboard virtual, baik dengan smartphone atau tablet, dan telah menggunakan komputer selama rata-rata 14 tahun. Masing-masing peserta diminta mengetik cungkilan dari Grimm’s Fairy Tales selama lima menit dengan keyboard layar sentuh, desktop dan notebook, dua kali. Elektroda kemudian mencatat aktivitas otot di lengan bawah dan dan pundak peserta.

Para periset kemudian menemukan, meskipun aktivitas otot di lengan bawah berada di level terendah ketika peserta mengetik di keyboard virtual, tapi otot trapezius di antara leher dan pundak justru lebih tinggi.

“Karena fungsi otot trapezius adalah untuk mendukung lengan, mengapungkan tangan dan lengan bawah saat mengetik di atas keyboard virtual bisa meningkatkan loading statis di otot trapezius dan menyebabkan aktivitas otot yang lebih tinggi. Meski perbedaannya relative kecil, perbedaan eksposur kecil ini bisa menjadi penting ketika terakumulasi dari waktu ke waktu,” papar Kim.

Ketidaknyamanan yang dilaporkan dirasakan peserta lebih tinggi dengan keyboard layar sentuh dan kecepatan serta akurasi mengetik berkurang 60 dan 11%.

Fisioterapis Tim Allardyce dari Inggris menyatakan, selama berhari-hari atau berbulan-bulan, otot trapezius bisa memendek dan letih, yang menyebabkan sakit di leher dan pundak dan pada akhirnya menyebabkan sakit leher.

“Karena melekatnya trapezius di bagian atas leher, jadi akan lebih umum bagi para pengguna tablet dan iPad untuk mengalami sakit kepala cervicogenic (yang berasal dari leher). Sekarang, bandingkan dengan menggunakan keyboard konvensional—lengan bawah kalian berada di atas meja, dan lengan kalian tidak perlu menopang dirinya sendiri selama berjam-jam. Ini memerlukan aktiviasi otot lebih sedikit dari otot trapezius atas, yang menyebabkan lebih sedikit pemendekan dan keletihan pada serat otot dan begitu juga sakit leher,” papar dia.

Dia merekomendasikan pembatasan penggunaan tablet hingga satu jam sehari dan lebih memilih menggunakan keyboard konvensional jika memungkinkan untuk mengurangi keletihan pada lengan dan pundak. “Kalau kalian akan menggunakan tablet untuk perode yang lebih lama, coba gunakannya di atas meja bukannya di pangkuan kalian saat sedang duduk. Itu akan membantu mengurangi leher membungkuk ke depan yang juga menyebabkan banyak masalah leher,” ujar dia.

Kajian ini muncul setelah pekan lalu para periset memperingatkan penderitaan modern yang dikenal sebagai leher text (text neck).

Sebuah kajian yang dilakukan para pakar bedah menemukan, mempertahankan kepala dalam posisi condong 60 derajat—tipe postur tubuh saat sedang mengirimkan teks dengan telepon seluler (ponsel)—menambah tekanan sekitar 25 kg di bagian paling atas tulang belakang.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7204 seconds (0.1#10.140)