Favorit Wisata Skandinavia: Norway in Nutshell
A
A
A
TIDAK ada kata menyesal mengunjungi kawasan Skandinavia. Hutan tropisnya sangat luas. Hijaunya hutan pinus sangat memikat.
Seindah warna-warni rumah mungil tradisional di leher hutan. Cantiknya kelokan pantai bertemu birunya North Sea. Persis sama dengan imajinasi lukisan Norwegia.
Oslo pada musim panas terasa dingin. Sore hari, suhu 12 derajat Celsius menusuk tulang. Awan kelabu setia bergelayut. Penduduk Oslo relatif ramah. Umumnya mereka berpostur tinggi, pirang, dan bermata biru, sangat Eropa. Meski populasi kota lebih dari 1 juta penduduk, jalanan tampak lengang. Oslo city walk bisa dimulai dari pusat turis, Dermaga Oslo, Aker Brygge.
Restoran sepanjang dermaga penuh dengan penduduk lokal dan turis. Perkantoran berseling apartemen mewah dan mansion terbaru berebut menyambut matahari. Yacht mewah bertebaran terparkir di sepanjang dermaga. Berdiri megah ikon The Royal Palace di tengah kota.
Taman khas gaya Eropa mengelilingi istana dengan bunga warnawarni. Berdiri di depan istana, terbentang lurus boulevard Karl Johans Gate. Gedung Parlemen Norwegia yang sangat klasik, Galeri Nasional yang berkelas, serta beragam museum berlokasi di satu blok. Ada pula butik, restoran, dan hotel megah. Makanan lokal, franchise, dan toko suvenir berjejer rapi. Bagi turis, kecil kemungkinan tersesat, kecuali jika terlalu terpesona dengan Oslo.
Benarkah Norway in Nutshell luar biasa?
Pagi buta cuaca berkabut. Dingin kembali menyelimuti Oslo. Saya bergegas menuju stasiun kereta utama ikut dalam tur legendaris, Norway in Nutshell. Peminatnya berjubel. Musim panas, tur ini sangat populer bagi turis Eropa, Amerika, Turki, dan Timur Tengah. Sehari sebelumnya, pastikan untuk mengambil tiket di stasiun kereta utama Oslo. Paket tur sehari Oslo-Bergen satu jalan, dihargai 1.550 NOK (Norway Kron). Terdapat beberapa alternatif rute lain untuk dicoba. Sebanyak lima trek perjalanan mesti dilalui. Katanya, tidak perlu khawatir tersesat. Tipsnya, ikuti saja arus pelancong, yang bergerak rapi seperti peziarah.
Trek 1: Oslo-Myrdal
Kereta Api meninggalkan kota metropolitan Oslo pukul 06.45. Lanskap kota langsung berganti dengan lebatnya hutan pinus. Pedesaan Norwegia terhampar luas menghijau. Kereta bergerak naik ke pegunungan dan turun mengitari lembah nan cantik. Kejutan sungai dengan gemericik air sebening kaca.
Terkadang, di kejauhan muncul air terjun di tengah pekatnya pohon pinus. Selintas ski resor terlihat di kejauhan. Kereta berhenti cukup lama di stasiun Finse. Ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Mata dipuaskan dengan suguhan danau luas berwarna biru. Sejajar kemudian, potret berganti gunung dengan puncak es abadi. Saking dekatnya, seolaholah bisa disentuh dengan jari tangan. Perjalanan menakjubkan selama 5 jam berhenti di kota pegunungan cantik, Myrdal.
Trek 2: Myrdal-Flam
Begitu kereta api tiba di Kota Myrdal di peron 1, kereta lain sudah menunggu di peron 2. Ratusan pelancong bergerak dan berpindah gerbong kereta. Tidak sampai 15 menit, kereta bergerak menyusuri rel berkelok. Bayangkan, sensasi berkereta api di ketinggian 1.200 m. Tiba-tiba siluet gunung berganti jurang berkelok-kelok.
Nun jauh di sana, ngarai indah luar biasa berhias sungai berkelok-kelok. Sepasang turis Jerman dengan kamera LSR sibuk memotret dengan berkali kali berteriak: “wow .. crazy .. amazing !!” Beberapa air terjun besar dan bercabang seperti lima jari di kejauhan membuat decak kagum. Pemandangan ngarai dan pedesaan, lengkap dengan gereja terlihat begitu asri. Perjalanan luar biasa 1 jam berakhir di kota indah Flam.
Trek 3: Flam-Gudvangen
Begitu tiba di Flam, pelancong bergegas menuju ke kapal besar yang telah menunggu. Flam ibarat taman surgawi. Terletak di ketinggian 1.200 m dilalui Fjord, yaitu inlet panjang dan sempit dengan sisi curam atau tebing karena erosi glasial. Kapal bergerak perlahan menyusuri Fjord tersebut.
Empat gadis cantik Tiongkok dengan dandanan supergaya, tiada henti berfoto. Berkali-kali mereka berteriak kegirangan, “oh my God .. oh my God !!” setiap Fjord berbelok, seolaholah memandang tirai yang terbuka perlahan-lahan. Menyibak keindahan alam tak terperikan. Perubahan cuaca cukup ekstrem hari itu, memberikan pengalaman berbeda. Pantulan awan biru berganti awan kelam, menyiratkan mood alam yang terkadang hangat, berubah mengerikan. Rupanya inilah 2 jam perjalanan dengan kapal, sebagai puncak terbaik tur ini.
Trek 4: Gudvangen-Voss
Ibarat bermain roller coaster , tur ini mengaduk-aduk emosi yang berbeda. Kejutan demi kejutan tiada henti. Pesona keindahan alam pun terus meningkat. Berakhir di Gudvangen, perjalanan berganti bus. Menunggu cukup lama, pelancong masuk teratur dalam 3 bus menuju Voss. Bus perlahan turun berkelok-kelok menuruni ketinggian 1.200 m. Di bawah sana terbentang indahnya lukisan alam. Ini gila. Benar-benar gila!! Pengalaman yang menggetarkan mata dan menyentuh hati. Membawa otak meresapi pengalaman ini secara berbeda.
Trek 5: Voss-Bergen
Jam menunjukkan pukul 17.15, ketika bus sampai di stasiun kereta Voss. Saatnya berganti kereta menuju Bergen. Hujan deras mengguyur. Dinginnya sore itu dipastikan di bawah 10 derajat Celsius. Mata hati dan mata batin terpuaskan sudah. Kereta yang nyaman membawa rasa kantuk teramat sangat. Dari jendela, indahnya bentangan danau, hijaunya pohon pinus, sungai yang tiada berujung, tidak mampu mengusir kelelahan fisik.
Terlelap sebentar, kereta berhenti di kota terbesar kedua di Norwegia, yaitu Bergen. Inilah perjalanan Creme de la Creme . Tur ini hanya sebanding bahkan lebih bagus dari Tur Alpen di Swiss. Cerita perjalanan ini membawa tingkatan imajinasi tertinggi dari sebuah petualangan alam.
Lupakan wisata klasik Eropa Barat. Lupakan permata baru Eropa Timur. Lupakan tanah impian Amerika. Saatnya bertualang menapaki “kegilaan” Norway in Nutshell!
Penulis : Gussy Bastomi
Global Traveler
Seindah warna-warni rumah mungil tradisional di leher hutan. Cantiknya kelokan pantai bertemu birunya North Sea. Persis sama dengan imajinasi lukisan Norwegia.
Oslo pada musim panas terasa dingin. Sore hari, suhu 12 derajat Celsius menusuk tulang. Awan kelabu setia bergelayut. Penduduk Oslo relatif ramah. Umumnya mereka berpostur tinggi, pirang, dan bermata biru, sangat Eropa. Meski populasi kota lebih dari 1 juta penduduk, jalanan tampak lengang. Oslo city walk bisa dimulai dari pusat turis, Dermaga Oslo, Aker Brygge.
Restoran sepanjang dermaga penuh dengan penduduk lokal dan turis. Perkantoran berseling apartemen mewah dan mansion terbaru berebut menyambut matahari. Yacht mewah bertebaran terparkir di sepanjang dermaga. Berdiri megah ikon The Royal Palace di tengah kota.
Taman khas gaya Eropa mengelilingi istana dengan bunga warnawarni. Berdiri di depan istana, terbentang lurus boulevard Karl Johans Gate. Gedung Parlemen Norwegia yang sangat klasik, Galeri Nasional yang berkelas, serta beragam museum berlokasi di satu blok. Ada pula butik, restoran, dan hotel megah. Makanan lokal, franchise, dan toko suvenir berjejer rapi. Bagi turis, kecil kemungkinan tersesat, kecuali jika terlalu terpesona dengan Oslo.
Benarkah Norway in Nutshell luar biasa?
Pagi buta cuaca berkabut. Dingin kembali menyelimuti Oslo. Saya bergegas menuju stasiun kereta utama ikut dalam tur legendaris, Norway in Nutshell. Peminatnya berjubel. Musim panas, tur ini sangat populer bagi turis Eropa, Amerika, Turki, dan Timur Tengah. Sehari sebelumnya, pastikan untuk mengambil tiket di stasiun kereta utama Oslo. Paket tur sehari Oslo-Bergen satu jalan, dihargai 1.550 NOK (Norway Kron). Terdapat beberapa alternatif rute lain untuk dicoba. Sebanyak lima trek perjalanan mesti dilalui. Katanya, tidak perlu khawatir tersesat. Tipsnya, ikuti saja arus pelancong, yang bergerak rapi seperti peziarah.
Trek 1: Oslo-Myrdal
Kereta Api meninggalkan kota metropolitan Oslo pukul 06.45. Lanskap kota langsung berganti dengan lebatnya hutan pinus. Pedesaan Norwegia terhampar luas menghijau. Kereta bergerak naik ke pegunungan dan turun mengitari lembah nan cantik. Kejutan sungai dengan gemericik air sebening kaca.
Terkadang, di kejauhan muncul air terjun di tengah pekatnya pohon pinus. Selintas ski resor terlihat di kejauhan. Kereta berhenti cukup lama di stasiun Finse. Ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Mata dipuaskan dengan suguhan danau luas berwarna biru. Sejajar kemudian, potret berganti gunung dengan puncak es abadi. Saking dekatnya, seolaholah bisa disentuh dengan jari tangan. Perjalanan menakjubkan selama 5 jam berhenti di kota pegunungan cantik, Myrdal.
Trek 2: Myrdal-Flam
Begitu kereta api tiba di Kota Myrdal di peron 1, kereta lain sudah menunggu di peron 2. Ratusan pelancong bergerak dan berpindah gerbong kereta. Tidak sampai 15 menit, kereta bergerak menyusuri rel berkelok. Bayangkan, sensasi berkereta api di ketinggian 1.200 m. Tiba-tiba siluet gunung berganti jurang berkelok-kelok.
Nun jauh di sana, ngarai indah luar biasa berhias sungai berkelok-kelok. Sepasang turis Jerman dengan kamera LSR sibuk memotret dengan berkali kali berteriak: “wow .. crazy .. amazing !!” Beberapa air terjun besar dan bercabang seperti lima jari di kejauhan membuat decak kagum. Pemandangan ngarai dan pedesaan, lengkap dengan gereja terlihat begitu asri. Perjalanan luar biasa 1 jam berakhir di kota indah Flam.
Trek 3: Flam-Gudvangen
Begitu tiba di Flam, pelancong bergegas menuju ke kapal besar yang telah menunggu. Flam ibarat taman surgawi. Terletak di ketinggian 1.200 m dilalui Fjord, yaitu inlet panjang dan sempit dengan sisi curam atau tebing karena erosi glasial. Kapal bergerak perlahan menyusuri Fjord tersebut.
Empat gadis cantik Tiongkok dengan dandanan supergaya, tiada henti berfoto. Berkali-kali mereka berteriak kegirangan, “oh my God .. oh my God !!” setiap Fjord berbelok, seolaholah memandang tirai yang terbuka perlahan-lahan. Menyibak keindahan alam tak terperikan. Perubahan cuaca cukup ekstrem hari itu, memberikan pengalaman berbeda. Pantulan awan biru berganti awan kelam, menyiratkan mood alam yang terkadang hangat, berubah mengerikan. Rupanya inilah 2 jam perjalanan dengan kapal, sebagai puncak terbaik tur ini.
Trek 4: Gudvangen-Voss
Ibarat bermain roller coaster , tur ini mengaduk-aduk emosi yang berbeda. Kejutan demi kejutan tiada henti. Pesona keindahan alam pun terus meningkat. Berakhir di Gudvangen, perjalanan berganti bus. Menunggu cukup lama, pelancong masuk teratur dalam 3 bus menuju Voss. Bus perlahan turun berkelok-kelok menuruni ketinggian 1.200 m. Di bawah sana terbentang indahnya lukisan alam. Ini gila. Benar-benar gila!! Pengalaman yang menggetarkan mata dan menyentuh hati. Membawa otak meresapi pengalaman ini secara berbeda.
Trek 5: Voss-Bergen
Jam menunjukkan pukul 17.15, ketika bus sampai di stasiun kereta Voss. Saatnya berganti kereta menuju Bergen. Hujan deras mengguyur. Dinginnya sore itu dipastikan di bawah 10 derajat Celsius. Mata hati dan mata batin terpuaskan sudah. Kereta yang nyaman membawa rasa kantuk teramat sangat. Dari jendela, indahnya bentangan danau, hijaunya pohon pinus, sungai yang tiada berujung, tidak mampu mengusir kelelahan fisik.
Terlelap sebentar, kereta berhenti di kota terbesar kedua di Norwegia, yaitu Bergen. Inilah perjalanan Creme de la Creme . Tur ini hanya sebanding bahkan lebih bagus dari Tur Alpen di Swiss. Cerita perjalanan ini membawa tingkatan imajinasi tertinggi dari sebuah petualangan alam.
Lupakan wisata klasik Eropa Barat. Lupakan permata baru Eropa Timur. Lupakan tanah impian Amerika. Saatnya bertualang menapaki “kegilaan” Norway in Nutshell!
Penulis : Gussy Bastomi
Global Traveler
(ars)