Singkirkan Nyeri Otot, Aktivitas Lancar

Minggu, 21 Desember 2014 - 12:49 WIB
Singkirkan Nyeri Otot, Aktivitas Lancar
Singkirkan Nyeri Otot, Aktivitas Lancar
A A A
Pegal dan nyeri otot saat menjalankan aktivitas sehari-hari jangan dianggap sepele. Jika tidak diatasi dengan benar, lamakelamaan akan mengganggu kehidupan dan mengurangi produktivitas kerja Anda.

Tahukah Anda bahwa aktivitas keseharian kita dari pagi hingga malam rentan terhadap rasa pegal dan nyeri otot meskipun tidak melakukan pekerjaan berat? Mulai dari duduk lama menyetir mobil, mengetik di depan komputer, menggunakan sepatu hak tinggi, posisi tubuh yang salah, hingga mengangkat beban berat secara tiba-tiba bisa berpotensi membuat kondisi otot menjadi terganggu.

Namun, karena sebagian besar dari rasa sakit tersebut hilang dengan sendirinya, biasanya dengan menempelkan koyo, obat oles atau dipijat, banyak masyarakat yang menganggap remeh masalah ini. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, pegal-pegal dan nyeri otot akan sangat mengganggu pekerjaan dan kehidupan kita ke depan.

“Nyeri otot sering terjadi saat beraktivitas sehari-hari, terutama paling sering menyerang otot penunjang tubuh seperti di leher, bahu, siku, punggung, dan lutut,” kata pakar kebugaran dan olahraga dr Michael Triangto SpKO. Menurut Michael, nyeri otot adalah otot kerangka yang mengalami peregangan dan kekakuan karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa berhenti.

Karena otot kurang mengalami relaksasi plus pergerakan tubuh terbatas atau statis, otot akan memendek secara tiba-tiba dan meradang. “Ini sebenarnya reaksi tubuh yang normal dan alami untuk melindungi tubuh dari beban yang terlalu berat,” sebutnya. Namun, lanjut dia, akibat pemendekan jaringan di sekitar otot yang berasa nyeri meradang, otot menjadi tidak efektif dan tidak produktif.

Adapun pegal, yaitu rasa tidak nyaman pada otot yang sering dikaitkan dengan gangguan pada tubuh yang memengaruhi sistem saraf somatosensorik. Rasa pegal juga bisa terjadi akibat penumpukan asam laktat, yaitu saat kita kurang melakukan peregangan dan berolahraga. Meskipun mirip, nyeri otot berbeda dengan nyeri sendi. Nyeri sendi dapat terjadi dengan atau tanpa gerakan dan jika parah bisa membuat kita sulit bergerak.

Biasanya, Michael menyebutkan, pegal dan nyeri otot terasa 24 jam setelah berolahraga. Namun, banyak juga dengan adanya masalah ini, merupakan gejala utama dalam sejumlah kondisi medis, dan secara signifikan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan fungsi tubuh pada umumnya.

Kondisi yang bisa menjadi pemicu nyeri otot di antaranya cedera atau trauma, termasuk keseleo dan kejang otot. Bisa juga akibat penggunaan otot secara berlebihan, cepat, dan sering, serta karena tekanan atau stres akibat pekerjaan. Posisi tubuh yang salah saat melakukan kegiatan juga dapat menjadi penyebab.

Misalnya duduk kurang tegak di depan komputer, mengangkat barang dengan terburu-buru tanpa membengkokkan lutut, atau mengambil sesuatu yang tinggi tanpa menaiki benda lain untuk membantu. “Yang penting harus santai dan rileks, karena jika posisi salah ini didiamkan akan fatal akibatnya. Bisa jadi cedera otot berat,” ucap Michael.

Meski tidak nyaman, lanjut Michael, Anda jangan buru-buru minum obat penghilang rasa sakit karena pegalpegal dan nyeri otot tersebut sebenarnya bisa ditangani sendiri, bahkan bisa sembuh hanya dengan beristirahat. Perawatan sendiri di rumah dengan menggunakan obat oles atau topikal, atau ditempel koyo hangat lebih dianjurkan.

“Namun, perlu diwaspadai cara pakai dan dosisnya untuk meminimalkan efek samping,” ujarnya. Cara lain untuk mencegah nyeri otot dan sendi adalah melakukan latihan peregangan setiap hari. Selain menjaga kebugaran tubuh secara umum, olahraga juga efektif melancarkan sirkulasi darah dan menguatkan otot.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8349 seconds (0.1#10.140)