Langkah Awal Cetak Anak Berprestasi

Minggu, 21 Desember 2014 - 12:49 WIB
Langkah Awal Cetak Anak Berprestasi
Langkah Awal Cetak Anak Berprestasi
A A A
Orang tua mana pun pasti ingin memiliki anak berprestasi. Prestasi ini hanya dapat diraih bila sejak kecil anak sudah dilatih kemandirian. Ada banyak cara untuk melatih kemandirian dan semuanya harus dimulai dari rumah.

Usia ideal anak untuk dilatih kemandirian adalah 1-3 tahun. Dalam rentang usia tersebut, aktivitas sederhana seperti makan, memakai baju, dan merapikan mainan sendiri seharusnya sudah bisa dikerjakan oleh anak. Pola asuh orang tua, khususnya ibu, ikut menentukan tingkat kemandirian si buah hati.

“Biasanya ibu atau orang tua ingin yang mudah. Anak tidak boleh makan sendiri, takut belepotan , rumah jadi kotor, mending anak disuapi saja. Ini salah sebetulnya. Padahal, hal sederhana seperti membiasakan makan sendiri bisa melatih kemandirian anak,” ujar psikolog Rosdiana Setyaningrum atau akrab dipanggil Diana, beberapa waktu lalu. Anak yang dalam rentang usia 1-3 tahun sudah mandiri, lanjut Diana, pada usia 4-5 tahun akan tumbuh menjadi sosok yang penuh inisiatif.

Tanpa komando orang tua, apa yang menjadi bagian tanggung jawabnya bakal dilakukan anak. Selanjutnya, bila anak sudah punya inisiatif, maka di tahap usia berikut, yakni 6-12 tahun, ia bakal mampu mencetak prestasi. “Prestasi di sini bukan cuma dari menang lombalomba, melainkan prestasi yang didapat dari rumah atau lingkungan bermain anak. Anak merasa dia bisa, itu prestasi, dan pada akhirnya akan menumbuhkan kepercayaan diri si anak,” ujar Diana.

Kumpulan keberhasilan-keberhasilan kecil yang didapat anak dalam rentang usia 1-12 tahun itulah, menurut Diana, akan meningkatkan rasa percaya diri si buah hati. Anak yang gagal meraih prestasi hingga usia 12 tahun, katanya, akan mengalami krisis percaya diri di usia remaja.

“Kalau di usia 6-12 tahun anak tidak berprestasi, kepercayaan diri akan sulit ditumbuhkan ketika si anak menginjak bangku sekolah menengah pertama,” imbuh Diana. Pengakuan orang tua pada kemampuan anak, salah satunya dapat ditunjukkan lewat kegiatan membersihkan rumah. Aktivitas tersebut, kata Diana, sejatinya bukan hanya tugas ibu rumah tangga, melainkan juga ayah dan anak-anak.

Diana membandingkan kondisi di Tanah Air dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, yang tidak menabukan kaum lelaki bekerja membersihkan rumah. “Cuma kita di sini yang memegang mitos bahwa pekerjaan membersihkan rumah merupakan tugas ibu rumah tangga. Padahal, sebetulnya kan ibu, ayah, dan anak bisa berbagi tugas.

Manfaat pembagian tugas ini pun banyak, misalnya makin mendekatkan hubungan antaranggota keluarga, menciptakan kebahagiaan keluarga, dan anak tidak cuma jadi sehat, juga percaya diri. Ingat, percaya diri muncul bukan dari pola asuh, melainkan tanggung jawab yang si anak dapatkan di rumah,” papar Diana.

Cara-cara yang dianjurkan Diana rupanya sudah lama diterapkan artis Donna Agnesia. Dalam hal menjaga kebersihan dan kenyamanan rumah, Donna dan sang suami, Darius Sinathrya, juga selalu berbagi tugas. Apa yang bisa dikerjakan sendiri, pasangan ini tidak keberatan melakukannya secara mandiri meski di rumah ada seorang asisten yang siap membantu mereka.

Membersihkan dapur, kamar tidur, dan kamar mandi, termasuk rutinitas yang selalu Donna lakukan. Anak-anak pun kerap Donna libatkan dalam merawat kebersihan rumah. “Tapi, tentu saja yang anak-anak lakukan harus disesuaikan dengan usia mereka. Hal mendasar yang sudah aku ajarkan sih, misalnya membuang sampah di tempatnya, atau merapikan mainan sesudah selesai main,” ujar ibu tiga itu.

Kebiasaan baik tersebut diterapkan Donna supaya kelak anak-anaknya bisa lebih mandiri, tidak tergantung pada asisten rumah tangga. Donna berpendapat, ketika anak sudah terbiasa melakukan sesuatu yang baik sejak kecil, kelak dia akan menjadi sosok yang penuh inisiatif.

“Intinya kita sebagai orang tua harus kasih contoh dulu. Kalau mau menyuruh anak melakukan kebiasaan yang baik pun, kita harus punya penjelasan kenapa dia harus melakukan itu supaya dia punya pemahaman,” ujarnya.

Titi s Apridawaty
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5519 seconds (0.1#10.140)