Berkah Full-Time Mommy

Minggu, 21 Desember 2014 - 13:08 WIB
Berkah Full-Time Mommy
Berkah Full-Time Mommy
A A A
Terlahir dari keluarga yang berprofesi dokter, Dokter Andyda Meliala, tertarik menekuni bidang parenting. Ketertarikannya itu berawal saat ia mengambil gelar PhD di Melbourne.

Menjadi full-time mommy bagi kedua putranya (Timothy K. Ginting dan Jeremy K. Ginting) telah memberi pengaruh besar pada profesinya sekarang. Awalnya, dia sempat ragu ketika memutuskan menjadi full-time mommy. Tapi justru dari situlah dia banyak belajar soal perkembangan anak.

Dia pun lantas mendalami mendalami berbagai literatur penting terkait dengan perkembangan anak, plastisitas otak, dan kecerdasan majemuk. Dokter Andyda secara konsisten juga menerapkan teori plastisitas otak dan kecerdasan majemuk.

“Teori plastisitas otak secara mudah dapat dipahami dengan mengibaratkan otak anak seperti plastik yang dapat berubah bentuk sesuai isi yang ada di dalamnya. Setiap orangtua mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan otak anak,” ungkapnya saat wawancara dengan KORAN SINDO.

Apa yang diberikan atau diajarkan orangtua, hal itulah yang membentuk pola pikir otak anak. Sedangkan kecerdasan majemuk menurut Dokter Andyda dibagi menjadi 9 yaitu, kecerdasan bahasa, kecerdasan musik, kecerdasan matematika, kecerdasan visul/spasial, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan natural/alami, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan kinestetik/fisik.

Pada umunya semua anak mempunyai sembialn kecerdasan ini, namun dari sembilan kecerdasan ini tentunya ada kecerdasan yang paling menonjol. “Kecerdasan yang menonjol inilah yang harus cepat dikenali dan dikembangkan oleh orangtua, agar dapat mengetahui bakat yang dimiliki oleh anak,” tambahnya. Ia juga mengembangkan metode sederhana untuk melatih berbagai kecerdasan dengan penuh keriangan dan kasih sayang.

Ia sangat menghindari metode teknik, misalnya teknik membaca atau teknik menulis pada anak di usia balita, karena anak akan mengalami kejenuhan dan lebih parahnya lagi anak akan membenci menulis atau membaca. Metode yang ideal adalah metode dengan permainan dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, misalnya menghitung jumlah kotak pada bingkai jendela, menyebutkan warna yang ada di baju piyama, atau bisa juga membacakan dongeng bergambar pada anak.

Menjalani perannya sebagai istri dari seorang suami yang berkarir di lembaga internasional, mengharuskan beliau untuk menerima kenyataan bahwa keluarganya akan sering berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Andyda harus menyiapkan strategi tersendiri agar Timothy dan Jeremy mudah beradaptasi dan tetap bertumbuh secara utuh di berbagai lingkungan yang berbeda.

Untuk memperdalam pengetahuannnya di dalam ilmu parenting, Dokter Andyda juga rajin berbagi pengalaman dengan temanteman sesama orang tua yang datang dari negara dan kultur yang berbeda dan aktif mengikuti program parenting di sekolah anak-anak di beberapa negara. Bukan hanya sekadar percaya terhadap teori 10.000 jam (the rule of 10.000 hours) dalam membangun prestasi anak. Ia juga sudah mempraktikkannya kepada Timothy dan Jeremy.

Hasilnya, Timothy telah tumbuh menjadi pianis yang berprestasi di tingkat internasional dan berkesempatan untuk tampil resital di Carnegie Hall, di New York. Timothy juga sangat berprestasi secara akademis. Pada 2014, Timothy menjadi satu-satunya anak Indonesia yang diterima di University of Pennsylvania (salah satu dari sepuluh universitas terbaik di Amerika Serikat).

Jeremy juga menunjukkan multiprestasi, mempunyai kecerdasan akademis yang membanggakan, selalu haus membaca, dan jadi pesepakbola berbakat yang mewakili sekolahnya di Coca Cola League. Dia juga juga sudah pernah tampil untuk resital piano di Carnegie Hall, New York. Dokter Andyda mempunyai misi untuk berbagi pengalaman dengan orangtua lain dan membangun bangsa melalui edukasi parenting.

Pada 2011, Andyda mendirikan Resourceful Parenting Indonesia (RPI)dengan visi agar setiap orang dewasa memiliki sumber pengetahuan yang teruji untuk membesarkan dan mendidik anak. Ia aktif menulis artikel mengenaiperkembangan anak dan sudah menerbitkan tiga buku parenting.

Aktivitas lainnya adalah menjadinarasumber untuk seminar dan pelatihan parenting di Amerika Serikat, Filipina dan Indonesia. Melalui RPI, Dokter Andyda juga menjadi konsultan ahli di BKKBN dan UNICEF, serta menjadipartner APSAI.

Dwi nur ratnaningsih
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8296 seconds (0.1#10.140)