Asam Segar Sup Gurame

Selasa, 23 Desember 2014 - 12:42 WIB
Asam Segar Sup Gurame
Asam Segar Sup Gurame
A A A
Gurame tidak hanya enak digoreng, lezat pula dibuat sup. Sup ikan gurame inilah yang menjadi andalan Kembang Mayang bersama sederet menu tradisional lainnya.

Jika kebetulan sedang berada di Pondok Indah Mall (PIM) dan bingung mencari tempat makan, Anda bisa melangkah ke PIM 2 tepatnya di lantai tiga berhadapan dengan food court . Di situ terdapat sebuah restoran bernama Kembang Mayang dengan dekorasi vintage-nya. Kesan rumahan sangat terasa di restoran berkapasitas 80 orang ini.

Warna putih mendominasi ruangan yang banyak memajang replika isi majalah dan koran dari edisi puluhan tahun lalu. Ada juga kipas angin baling-baling menghiasi plafon. Tegelnya bermotif ceria, mengingatkan akan rumah nenek pada 1970-an. Senapas dengan atmosfer ruangan yang tempo dulu, masakan yang disajikan pun kental dengan nuansa tradisional.

Yang paling berkesan adalah sup ikan gurame. Seekor ikan gurame yang digoreng garing, dibentuk meliuk seperti gurame terbang. Ikan ini lalu diberi kuah berwarna kemerahan. Lazimnya sup ikan berwarna bening, tapi tidak dengan sup ikan ala Kembang Mayang. Warnanya yang kemerahan mengingatkan kita akan masakan pindang. Bumbu yang digunakan mungkin sama namun minus kunyit.

Rasa asam segar dari belimbing wuluh dan tomat dengan semburat rasa manis yang berpadu harmonis membuat tak berhenti menyeruput kuah sup. Aroma harum daun kemangi semakin menggoda selera, apalagi cabai rawit merah utuh yang ikut “berenang” di dalam kuah. Daging ikannya lembut dan mudah dikoyak plus garing pula. Seporsi sup ikan ini bisa dinikmati hingga 3-4 orang.

Tak ada bau lumpur atau anyir yang terasa. Menurut Sugiono selaku manajer Kembang Mayang, ikan dimarinasi dahulu kurang lebih selama 10 menit dengan bumbu racikan sang koki restoran. “Gunanya untuk menghilangkan bau dan rasa pahit yang biasa ada di ikan, terutama bagian insangnya,” tutur Sugiono. Baru setelahnya ikan digoreng. Dia juga menunjukkan ragam sajian ayam yang bisa ditemukan di sini.

Antara lain ayam penyet, ayam balado ijo, ayam bakar, dan ayam goreng kremes. Untuk hidangan ayam sengaja sambalnya tidak dicampur dengan ayam agar tamu bisa menyesuaikan sendiri pedasnya. Juga agar tekstur daging tetap renyah. Seperti ayam penyet misalnya, porsi ayamnya cukup besar. Di bawah ayam ada sambal sementara di bagian atas ayam diberi serutan mangga muda.

Ada lagi soto mi, rawon, dan aneka hidangan iga. Seperti pindang iga, sup iga, dan iga bakar serta aneka olahan bebek. Bagi yang ingin praktis, ada berbagai pilihan nasi goreng yang juga cocok untuk anakanak. Nasi gila, nasi goreng kampung, nasi goreng pete, nasi goreng ikan asin, dan nasi goreng kornet.

Tapi yang KORAN SINDO favoritkan adalah nasi goreng hedjo. Warna hijau didapat dari caisim dan cabai rawit hijau jadi rasanya memang agak pedas. Tongseng kambing, sate kambing, ragam hidangan mi, belut goreng, aneka tumisan, dan pepes adalah menu lain yang ditawarkan. Restoran yang memiliki Wi-Fi gratis ini juga cocok untuk nongkrong pada sore atau malam hari.

Pesan saja pisang goreng, singkong garlic, rujak buah, gulali harum sari, serabi kuah, atau kue cubit untuk teman ngopi atau ngeteh. Makanan dihargai mulai dari Rp12.000- Rp100.000, sedangkan minuman Rp9.500- Rp42.000. Dengan suasana yang tenang dan nyaman, restoran ini pas untuk arisan maupun acara lain.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7333 seconds (0.1#10.140)