Alpukat Bantu Turunkan Kadar Kolesterol Jahat
A
A
A
WASHINGTON - Mengonsumsi satu buah alpukat tiap bisa menurunkan kolesterol jahat. Penemuan baru itu memperlihatkan, alpukat yang ditambahkan ke diet sehat mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL).
Dalam tulisan mereka di Journal of the American Heart Association, para peneliti memaparkan, orang harus menyantap diet sehat jantung untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Hanya 5—6% kalori yang seharusnya berasal dari asam lemak jenuh yang ditemukan di makanan seperti mentega, daging berlemak dan keju. Orang seharusnya menggantikan lemak jenuh ini dengan asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak tak jenuh tunggal.
Alpukat adalah salah satu sumber asam lemak tak jenuh tunggal. Buah ini juga memiliki manfaat lain seperti sumber vitamin, mineral dan serat.
Para peneliti dalam kajian ini menugaskan 45 orang yang kelebihan badan dan obesitas sehat yang berusia antara 21—70 tahun untuk memilih satu dari tiga diet yang ditujukan untuk mengurangi kolesterol, yang bisa menumpuk di arteri sebagai plak.
Para peserta menyantap diet Amerika reguler selama dua pekan sebelum memulai diet penurun kolesterol. Mereka kemudian mengikuti diet rendah lemak tanpa alpukat, diet lemak sedang tanpa alpukat atau diet lemak sedang dengan satu buah alpukat ditambahkan tiap hari.
Setelah dua pekan melakukan diet Amerika, rata-rata kolesterol LDL—yang menumpuk di arteri—peserta mencapai 128 mg per dL. Level LDL di bawah 100 mg/dL dianggap ideal.
Lima pekan mengikuti diet, rata-rata level LDL turun hingga 7,4 mg/dL di kelompok rendah lemak tanpa alpukat dan 8,3 mg/dL di kelompok lemak sedang tanpa alpukat. Sementara, mereka yang menjalani diet lemak sedang dengan alpukat mengalami perubahn terbesar dalam kolesterol jahat. Level LDL mereka turun hingga 13,5 mg/dL.
Menurut Penny Kris-Etherton, ketua American Heart Association’s Nutrition Committee sekaligus pakar gizi di Pennsylvania State University di University Park, penurunan hingga 13,5 mg/dL kolesterol LDL cukup membuat orang menjauhi obat-obatan penurun kolesterol. Meski, penurunan itu memang tidak sebesar yang akan dialami orang yang mengonsumsi obat penurun kolesterol.
Kris-Etherton mengatakan, kajian itu juga memperlihatkan, diet sehat jantung ini bekerja dalam menurunkan kolesterol baik dengan atau tanpa alpukat. “Diet sehat itu bekerja, tapi ada sejumlah manfaat tambahan dengan menambahkan alpukat,” papar dia, seperti dikutip Reuters.
Kate-Patton, pakar diet preventive-cardiology di Cleveland Clinic, Ohio, memaparkan, penambahan alpukat bisa diberikan kepada orang yang juga menjalani diet sehat. “Pada dasarnya, serat membantu merasa kenyang lebih lama dan mencerna lebih lambat,” papar Patton, yang tidak terlibat dalam kajian itu.
Kris-Etherton memaparkan, ada kemungkinan orang bisa mendapatkan manfaat dari buah, sayuran atau kacang-kacangan lain yang memiliki properti yang sama seperti alpukat.
Bagi mereka yang ingin mengubah diet, Kris-Etherton menyarankan memulainya dengan melihat apa yang biasa mereka makan. “Lakukan penaksiran singkat terhadap diet mereka dan katakan dimana lagi mereka bisa melakukan perubahan dan mulai dari sana,” ujar dia.
Dalam tulisan mereka di Journal of the American Heart Association, para peneliti memaparkan, orang harus menyantap diet sehat jantung untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Hanya 5—6% kalori yang seharusnya berasal dari asam lemak jenuh yang ditemukan di makanan seperti mentega, daging berlemak dan keju. Orang seharusnya menggantikan lemak jenuh ini dengan asam lemak tak jenuh ganda dan asam lemak tak jenuh tunggal.
Alpukat adalah salah satu sumber asam lemak tak jenuh tunggal. Buah ini juga memiliki manfaat lain seperti sumber vitamin, mineral dan serat.
Para peneliti dalam kajian ini menugaskan 45 orang yang kelebihan badan dan obesitas sehat yang berusia antara 21—70 tahun untuk memilih satu dari tiga diet yang ditujukan untuk mengurangi kolesterol, yang bisa menumpuk di arteri sebagai plak.
Para peserta menyantap diet Amerika reguler selama dua pekan sebelum memulai diet penurun kolesterol. Mereka kemudian mengikuti diet rendah lemak tanpa alpukat, diet lemak sedang tanpa alpukat atau diet lemak sedang dengan satu buah alpukat ditambahkan tiap hari.
Setelah dua pekan melakukan diet Amerika, rata-rata kolesterol LDL—yang menumpuk di arteri—peserta mencapai 128 mg per dL. Level LDL di bawah 100 mg/dL dianggap ideal.
Lima pekan mengikuti diet, rata-rata level LDL turun hingga 7,4 mg/dL di kelompok rendah lemak tanpa alpukat dan 8,3 mg/dL di kelompok lemak sedang tanpa alpukat. Sementara, mereka yang menjalani diet lemak sedang dengan alpukat mengalami perubahn terbesar dalam kolesterol jahat. Level LDL mereka turun hingga 13,5 mg/dL.
Menurut Penny Kris-Etherton, ketua American Heart Association’s Nutrition Committee sekaligus pakar gizi di Pennsylvania State University di University Park, penurunan hingga 13,5 mg/dL kolesterol LDL cukup membuat orang menjauhi obat-obatan penurun kolesterol. Meski, penurunan itu memang tidak sebesar yang akan dialami orang yang mengonsumsi obat penurun kolesterol.
Kris-Etherton mengatakan, kajian itu juga memperlihatkan, diet sehat jantung ini bekerja dalam menurunkan kolesterol baik dengan atau tanpa alpukat. “Diet sehat itu bekerja, tapi ada sejumlah manfaat tambahan dengan menambahkan alpukat,” papar dia, seperti dikutip Reuters.
Kate-Patton, pakar diet preventive-cardiology di Cleveland Clinic, Ohio, memaparkan, penambahan alpukat bisa diberikan kepada orang yang juga menjalani diet sehat. “Pada dasarnya, serat membantu merasa kenyang lebih lama dan mencerna lebih lambat,” papar Patton, yang tidak terlibat dalam kajian itu.
Kris-Etherton memaparkan, ada kemungkinan orang bisa mendapatkan manfaat dari buah, sayuran atau kacang-kacangan lain yang memiliki properti yang sama seperti alpukat.
Bagi mereka yang ingin mengubah diet, Kris-Etherton menyarankan memulainya dengan melihat apa yang biasa mereka makan. “Lakukan penaksiran singkat terhadap diet mereka dan katakan dimana lagi mereka bisa melakukan perubahan dan mulai dari sana,” ujar dia.
(alv)