Bethsaida Hospital Hadirkan Solusi Sumbatan Jantung dengan DCB & Diet D-Nutritarian

Minggu, 10 November 2024 - 01:30 WIB
loading...
Bethsaida Hospital Hadirkan...
Di negara-negara maju, metode penanganan sumbatan pembuluh darah koroner telah beralih dari penggunaan stent (cincin/ ring jantung) ke balon berlapis obat. Foto/RS Bethsaida
A A A
JAKARTA - Di negara-negara maju, metode penanganan sumbatan pembuluh darah koroner telah beralih dari penggunaan stent (cincin/ ring jantung) ke balon berlapis obat atau DCB. Bahkan di negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia, DCB kini mendominasi hingga 80-90% untuk penanganan kasus penyumbatan koroner.

Tindakan ini sudah beberapa tahun dilakukan di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Gading Serpong dengan keberhasilan yang sangat memuaskan.

Bagaimana Pemasangan dan Cara Kerja DCB?

Proses pemasangan DCB mirip dengan stent, tindakan dilakukan di ruangan kateterisasi (Cath Lab) dengan anestesi lokal yang dimasukkan melalui tangan atau paha kanan. Sumbatan yang ada di koroner akan dibuka menggunakan balon khusus agar sumbatan dapat dikurangi hingga ≤30%.

Selanjutnya dengan menggunakan DCB; balon dikembangkan agar obat yang ada pada balon dapat ditempelkan pada dinding pembuluh darah yang tersumbat. Setelah itu, balon ditarik keluar. Jadi tidak ada benda asing yang ditinggalkan dalam tubuh pasien.

Seiring berjalannya waktu, obat yang tertinggal di pembuluh darah koroner bersama dengan perbaikan pola hidup (lifestyle) akan menunjang tubuh pasien untuk menghilangkan sumbatan yang tersisa dan melebarkan pembuluh darah koroner melalui proses yang disebut Positif Remodelling dan Late Lumen Enlargement.

Dalam waktu 6-9 bulan diharapkan pembuluh darah koroner yang diobati dapat kembali menjadi normal kembali.



Keuntungan Penggunaan DCB Dibandingkan Stent

1. Tidak meninggalkan benda asing apapun dalam tubuh pasien.
2. Risiko Restenosis (penyumbatan kembali pada pembuluh darah koroner yang telah diobati) lebih rendah dan lebih mudah diperbaiki jika terjadi.
3. Memberikan kesempatan pada pasien agar memiliki pembuluh darah yang dapat mengecil dan melebar sesuai dengan fungsi pembuluh darah sebagaimana semestinya (fungsi vasomotor).
4. Jika suatu saat pasien memerlukan tindakan bypass maka tidak akan ada faktor yang menghalangi seperti pada pemasangan stent dengan metal.
5. Penggunaan obat pengencer darah yang lebih aman dengan dosis obat yang lebih kecil dan penggunaan dua macam obat pengencer yang lebih singkat, apalagi jika dikombinasikan dengan diet D-Nutritarian.
6. Lebih aman untuk pasien dengan risiko perdarahan seperti luka lambung, wasir dan untuk pasien yang ingin menjalankan operasi gigi atau tindakan invasif lainnya seperti gastroskopi dan kolonoskopi. Juga lebih aman untuk pasien-pasien yang kurang taat dalam meminum obat berkesinambungan terutama pengencer darah.
7. Pilihan ideal untuk pasien yang berusia muda atau pasien yang masih aktif bekerja karena struktur pembuluh darah dipertahankan seperti aslinya.
8. Dapat digunakan untuk jangka panjang dan tidak ada batasan jumah DCB yang digunakan karena tidak ada benda asing yang ditinggalkan.
9. Siap untuk teknologi masa depan seperti rekayasa genetika atau penggunaan artificial intelligence sebab pembuluh darah tetap dipertahankan strukturnya seperti sedia kala.
10. Pekerjaan tindakan menjadi lebih mudah dan dampak radiasi menjadi lebih kecil.
11. Pembuluh darah koroner diberikan kesempatan untuk menjadi besar mengalami yang disebut dengan positif remodeling dan memberikan kesempatan agar plak menjadi kecil yang disebut regresi. Terutama jika dikombinasikan dengan diet D-Nutritarian.
12. Risiko terjadinya alergi terhadap metal seperti dalam pemasangan stent dan radang menahun (inflamasi kronis) dapat dihindari.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kim Sae Ron Meninggal...
Kim Sae Ron Meninggal akibat Henti Jantung, Kenali Tanda-tandanya
Awas! Kesepian Picu...
Awas! Kesepian Picu Penyakit Jantung hingga Diabetes, Jomblo Waspada
Cara Membedakan Nyeri...
Cara Membedakan Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung, Kenali Gejalanya
Apa yang Terjadi jika...
Apa yang Terjadi jika Seseorang Berjalan 20.000 Langkah Sehari?
6 Cara Minum Kopi yang...
6 Cara Minum Kopi yang Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung
9 Bahaya Menahan Bersin,...
9 Bahaya Menahan Bersin, Merusak Pembuluh Darah hingga Serangan Jantung
Mitos atau Fakta, Olahraga...
Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Siloam Jantung Diagram...
Siloam Jantung Diagram Sukses Gelar Heart Festival 2024, Serukan Gaya Hidup Sehat
Penyebab Aritmia, Kondisi...
Penyebab Aritmia, Kondisi Gangguan Ritme Jantung dan Cara Pencegahannya
Rekomendasi
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Berita Terkini
Miss Indonesia Monica...
Miss Indonesia Monica Sembiring Bangun Akses Air Bersih di Kampung Ciseke Banten
4 jam yang lalu
Gagas Proyek Pembangunan...
Gagas Proyek Pembangunan Air Bersih, Miss Indonesia Ungkap Antusias Warga
4 jam yang lalu
YIPB, OVO, dan Grab...
YIPB, OVO, dan Grab Luncurkan Uji Coba MBG di Sekolah Khusus Tangerang Raya
6 jam yang lalu
BWAP Miss Indonesia,...
BWAP Miss Indonesia, 300 Warga Banten akan Nikmati Air Bersih dan Fasilitas MCK
7 jam yang lalu
Liliana Tanoesoedibjo...
Liliana Tanoesoedibjo Resmikan Program Air Bersih BWAP Miss Indonesia di Kampung Ciseke Banten
7 jam yang lalu
Perbandingan Karier...
Perbandingan Karier Militer Pangeran William vs Harry, Siapa Lebih Berdedikasi?
8 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved