Resolusi Fashion 2015
A
A
A
Membuat resolusi fashion 2015 perlu dilakukan untuk mengadopsi signature style yang baru. Memiliki signature style yang bagus dan keren, bukan berarti semuanya ditetapkan dalam nada yang sama.
Substitusi dengan beberapa perubahan yang realistis justru bisa membuat personality style menarik dan awet muda. Kebiasaan yang dilakukan orang awam dengan membeli item fashion yang sama untuk dipakai pada tahun berikutnya merupakan jalan aman karena khawatir tidak cocok dengan gaya baru.
“Mulai sekarang, adopsi secara serius satu per satu. Setiap hal yang saya beli berarti harus sesuatu yang berbeda dari isi lemari saat ini, tapi jangan asal-asalan hingga justru terjadi pemborosan,” tulis Olivia Lidbury, Fashion Lifestyle Editor telegraph.co.uk Katy Young, Beauty Editor di Telegraph menyarankan agar hanya memakai 20% dari isi lemari lama dan membuat perubahan pada sisanya.
Cara lain adalah membedakan tampilan make up di tiap suasana dan memisahkan antara busana mikro untuk seharihari, malam hari, dan akhir pekan. Beberapa menyebut agar betulbetul mengubah tatanan rambut dengan meniru berbagai tutorial yang ada di YouTube. Jadi, dengan itu akan belajar untuk melakukan sanggul tanpa menghabiskan waktu berjam-jam menjepit rambut.
Atau mungkin meniru beberapa gaya selebriti, seperti sempurnanya sanggul Angelina Jolie. Resolusi fashion 2015 yang juga patut dicoba adalah mencari tahu jenis aksesori yang cocok dan sepadan dengan signature style baru. Sebab, bagaimanapun aksesori akan ikut mempengaruhi tampilan.
“2014 adalah tahun untuk jenis sepatu sporty yang sangat booming. Begitu booming hingga tak bisa saya lepaskan, padahal itu tak terlalu baik jika dikenakan bersama busana malam,” ungkap Stylist & Shopping Editor Sophie Warburton. Jadi kini, menurut Warburton, harus ada upaya untuk mengaktualisasikan diri dengan jenis alas kaki lainnya pada 2015.
Alice Newbold, salah seorang dari style editor pun mengajak mereka yang merasa takut menggunakan sepatu tumit tinggi untuk belajar berjalan lebih baik dengan heels . “Resolusi fashion juga membutuhkan konsistensi dan jujur untuk memutuskan apa yang masih perlu dan tidak untuk dipakai,” tambah Kate Finnigan, Fashion Director dari Stella Magazine.
“Pakaian dan sisi perawatannya, saya tetap akan memilih beberapa label yang memang benar-benar saya sukai untuk membelinya. Bagi saya, ini cara yang baik untuk tetap pada signature style yang kuat,” tulis Ashley Clarke dari Fashion Intern.
Dyah ayu pamela
Substitusi dengan beberapa perubahan yang realistis justru bisa membuat personality style menarik dan awet muda. Kebiasaan yang dilakukan orang awam dengan membeli item fashion yang sama untuk dipakai pada tahun berikutnya merupakan jalan aman karena khawatir tidak cocok dengan gaya baru.
“Mulai sekarang, adopsi secara serius satu per satu. Setiap hal yang saya beli berarti harus sesuatu yang berbeda dari isi lemari saat ini, tapi jangan asal-asalan hingga justru terjadi pemborosan,” tulis Olivia Lidbury, Fashion Lifestyle Editor telegraph.co.uk Katy Young, Beauty Editor di Telegraph menyarankan agar hanya memakai 20% dari isi lemari lama dan membuat perubahan pada sisanya.
Cara lain adalah membedakan tampilan make up di tiap suasana dan memisahkan antara busana mikro untuk seharihari, malam hari, dan akhir pekan. Beberapa menyebut agar betulbetul mengubah tatanan rambut dengan meniru berbagai tutorial yang ada di YouTube. Jadi, dengan itu akan belajar untuk melakukan sanggul tanpa menghabiskan waktu berjam-jam menjepit rambut.
Atau mungkin meniru beberapa gaya selebriti, seperti sempurnanya sanggul Angelina Jolie. Resolusi fashion 2015 yang juga patut dicoba adalah mencari tahu jenis aksesori yang cocok dan sepadan dengan signature style baru. Sebab, bagaimanapun aksesori akan ikut mempengaruhi tampilan.
“2014 adalah tahun untuk jenis sepatu sporty yang sangat booming. Begitu booming hingga tak bisa saya lepaskan, padahal itu tak terlalu baik jika dikenakan bersama busana malam,” ungkap Stylist & Shopping Editor Sophie Warburton. Jadi kini, menurut Warburton, harus ada upaya untuk mengaktualisasikan diri dengan jenis alas kaki lainnya pada 2015.
Alice Newbold, salah seorang dari style editor pun mengajak mereka yang merasa takut menggunakan sepatu tumit tinggi untuk belajar berjalan lebih baik dengan heels . “Resolusi fashion juga membutuhkan konsistensi dan jujur untuk memutuskan apa yang masih perlu dan tidak untuk dipakai,” tambah Kate Finnigan, Fashion Director dari Stella Magazine.
“Pakaian dan sisi perawatannya, saya tetap akan memilih beberapa label yang memang benar-benar saya sukai untuk membelinya. Bagi saya, ini cara yang baik untuk tetap pada signature style yang kuat,” tulis Ashley Clarke dari Fashion Intern.
Dyah ayu pamela
(bbg)