Bahasa Universal Band Cadas Asal Amerika Serikat

Selasa, 20 Januari 2015 - 12:42 WIB
Bahasa Universal Band...
Bahasa Universal Band Cadas Asal Amerika Serikat
A A A
Band hard rock asal Amerika Serikat, Avenged Sevenfold (AX7), mengajarkan bahwa musik merupakan bahasa universal. Meskipun lagu yang dinyanyikan berbahasa Inggris, budaya musik dapat mempersatukan semua dalam satu panggung.

Hal itu dibuktikan saat mereka menghentak Jakarta di Parkir Timur Senayan, Minggu (18/1). Bahasa universal yang disuarakan Avengeld Sevenfold di Jakarta ini terbilang sukses. Melalui Avenged Sevenfold Asia Tour 2015 Live in Jakarta , konser yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya . Ini menandakan AX7 menghormati bendera dan lagu kebangsaan negara yang dikunjunginya itu.

Selepas itu, satu per satu personel naik panggung dengan balutan busana kasual serbahitam. Sementara, sang vokalis M Shadow mengenakan baju tanpa lengan dipadu dengan kacamata hitam. Mereka langsung membuka dengan single dari album terbaru “Hail to the King” berjudul Shepered of Fire.

AX7 yang pernah manggung di Jakarta pada 2007 dan 2008 silam ini mulai paham karakter penggemarnya di Indonesia. Sejak konser dimulai, mereka menggebrak dengan lagu-lagu terbaik. Setelah Shepered Of Fire, Avenged Sevenfold menghentak dengan Criticcal Acclaim dan Welcome To The Family. Namun, untuk lebih mendekatkan kepada penggemarnya, Shadows sempat menghentikan sejenak pertunjukannya itu demi menyapa penggemar mereka yang hadir di Parkir Timur Senayan.

“Halo Jakarta. Terima kasih sudah datang untuk kami. Kami akan menyajikan pertunjukan yang gila malam ini dan akan menghadirkan surga rock n rool bersama kalian,” kata Shadows. Tak lama, penonton dibawa kembali ke masa 2005. Tembang Beast and The Harlot’, salah satu single dalam album “City of Evil” yang dirilis 9 tahun lalu ini disajikan dengan sempurna, disusul Buried Alive, Seize The Day, Nightmare, Chapter Four, danAlmost Easy.

Tak sekadar menghibur penggemar dengan lagu-lagu hit mereka, grup band asal Huntington Beach, California, ini juga menunjukkan skill dan performa lainnya. Jeda antara lagu ke-10 dan ke-11 dalam konser dimanfaatkan oleh sang gitaris Synyster Gates untuk menunjukkan kepiawaiannya mencabik senar gitar, hasilnya raungan dan distorsi gitar yang merasuk ke telinga sukses membuat penonton terpukau dengan tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan.

Lewat penampilan impresif yang dihadirkan di atas panggung selama dua jam, mereka sukses memuaskan penonton. Tak heran selama acara berlangsung, ribuan fans ikut bernyanyi bersama. Bahasa universal dari band yang digawangi M Shadows (vokal), Synyster Gates (gitaris), Zacky Vengeance (gitaris), Johnny Christ (bass), dan Arin Ilejay (drummer ) ini yang membuat musik mereka mendapat perhatian penggemarnya di seluruh dunia.

Kelompok musik ini berhasil meraih beragam penghargaan, di antaranya album best seller , penghargaan diamond, platinum, dan by safeweb">gold atas penjualan album mereka di banyak negara, termasuk album “Hail to the King” yang menduduki peringkat 1 di beberapa negara, seperti Brasil, Kanada, Finlandia, Irlandia, dan Inggris.

Thomas Manggalla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)