Geliat Desainer Muda Indonesia
A
A
A
Desainer muda Patrick Owen menggelar fashion show di Hong Kong Fashion Week untuk musim semi-musim panas 2015. Bertajuk “Maharati” yang berarti kebijaksanaan bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan.
Deretan busananya menggambarkan Balawa , sebuah cahaya yang mewakili energi positif dan Sanja atau senja yang mewakili energi gelap. Filosofi koleksi itu ingin menyampaikan asmara antara terang dan gelap, pertempuran antara keindahan manusia mencari makna kebenaran yang tidak pernah ditemukan lagi akhirnya karena perjalanan fana yang sangat terbatas.
Patrick kali ini pun kembali mengeksekusi karyanya dengan karya seni. Dia bekerja sama dengan Anton Ismael dan Tatiana Rommanova Surya. Kedua seniman berbakat lokal tersebut sebelumnya telah bekerja dengan Patrick Owen untuk koleksi terakhirnya, dan terus memberi napas ide-ide yang menyegarkan menjadi seni yang siap pakai.
“Saya terus mengeksplorasi dengan estetika desain yang menggunakan teknik macrame 3D , teknik tenun dengan handmade yang terinspirasi kekayaan suku Dayak,” kata Patrick dalam keterangan rilis yang diterima KORAN SINDO. Dengan cerdik, detail yang rumit itu dijalin dengan perhiasan koin emas dan perpaduan karya seni yang berani dalam paduan busana menawan.
Terlihat sophisticated, namun sangat sporty sehingga memberi jiwa petualangan, bahkan untuk pakaian sehari-hari. Spektrum warna langit menjadi demikian luas tercermin di guratan bajunya, mulai yang monokromatik hingga printed warna-warni yang turut menyampaikan esensi suku Dayak.
Koleksi Patrick Owen baru pertama kali muncul di panggung mode internasional ini. Namun, Mardiana, desainer senior Indonesia yang sudah lebih dari dua dekade mempertunjukkan koleksinya di Hongkong Fashion Week merasa terpukau. “Saya suka sekali koleksinya, begitu modern dan kekinian, sangat berjiwa internasional,” sebut Mardiana seperti dikutip dari situs Jakarta Fashion Week.
Tak sekejap langsung menjadi desainer, sebelumnya Patrick sempat menjajal beragam profesi sebelum bergabung ke industri mode. Bersamaan dengan tanggal lahirnya, 1 Oktober, dipilih sebagai tanggal peluncuran label miliknya, “Patrick Owen”. Label ini menanamkan filosofi yang kuat, yakni setiap wanita harus memiliki jiwa petualang, namun tetap anggun, bahkan dalam gaya berpakaian sehari-hari.
Berangkat dari pernyataan ini, tak heran koleksikoleksi yang ditawarkannya lekat dengan nuansa romantis yang sophisticated. Tak cuma Patric Owen saja desainer muda Indonesia yang bergeliat ikut pekan mode di Hong Kong. Albert Yanuar yang sebelumnya sempat mengikuti ajang Seoul Fashion Week pada tahun lalu, tahun ini Albert bersama Patrick ikut World Boutique 2015 yang merupakan bagian dari Hong Kong Fashion Week pada 19-22 Januari lalu.
World Boutique yang berlangsung di Hong Kong Convention & Exhibition Center merupakan aktivitas pameran dagang pertama bagi program Indonesia Fashion Forward . Kedua koleksi desainer muda ini tampil bersama 650 label fashion mancanegara, termasuk label global asal Hong Kong, Shanghai Tang, label legendaris asal Inggris, Aquascutum, dan label mode asal Jerman, Marc Cain. Seperti ketiga label internasional prestisius itu, koleksi Albert Yanuar dan Patrick Owen terletak di sebuah area eksklusif, World Boutique.
Dyah ayu pamela
Deretan busananya menggambarkan Balawa , sebuah cahaya yang mewakili energi positif dan Sanja atau senja yang mewakili energi gelap. Filosofi koleksi itu ingin menyampaikan asmara antara terang dan gelap, pertempuran antara keindahan manusia mencari makna kebenaran yang tidak pernah ditemukan lagi akhirnya karena perjalanan fana yang sangat terbatas.
Patrick kali ini pun kembali mengeksekusi karyanya dengan karya seni. Dia bekerja sama dengan Anton Ismael dan Tatiana Rommanova Surya. Kedua seniman berbakat lokal tersebut sebelumnya telah bekerja dengan Patrick Owen untuk koleksi terakhirnya, dan terus memberi napas ide-ide yang menyegarkan menjadi seni yang siap pakai.
“Saya terus mengeksplorasi dengan estetika desain yang menggunakan teknik macrame 3D , teknik tenun dengan handmade yang terinspirasi kekayaan suku Dayak,” kata Patrick dalam keterangan rilis yang diterima KORAN SINDO. Dengan cerdik, detail yang rumit itu dijalin dengan perhiasan koin emas dan perpaduan karya seni yang berani dalam paduan busana menawan.
Terlihat sophisticated, namun sangat sporty sehingga memberi jiwa petualangan, bahkan untuk pakaian sehari-hari. Spektrum warna langit menjadi demikian luas tercermin di guratan bajunya, mulai yang monokromatik hingga printed warna-warni yang turut menyampaikan esensi suku Dayak.
Koleksi Patrick Owen baru pertama kali muncul di panggung mode internasional ini. Namun, Mardiana, desainer senior Indonesia yang sudah lebih dari dua dekade mempertunjukkan koleksinya di Hongkong Fashion Week merasa terpukau. “Saya suka sekali koleksinya, begitu modern dan kekinian, sangat berjiwa internasional,” sebut Mardiana seperti dikutip dari situs Jakarta Fashion Week.
Tak sekejap langsung menjadi desainer, sebelumnya Patrick sempat menjajal beragam profesi sebelum bergabung ke industri mode. Bersamaan dengan tanggal lahirnya, 1 Oktober, dipilih sebagai tanggal peluncuran label miliknya, “Patrick Owen”. Label ini menanamkan filosofi yang kuat, yakni setiap wanita harus memiliki jiwa petualang, namun tetap anggun, bahkan dalam gaya berpakaian sehari-hari.
Berangkat dari pernyataan ini, tak heran koleksikoleksi yang ditawarkannya lekat dengan nuansa romantis yang sophisticated. Tak cuma Patric Owen saja desainer muda Indonesia yang bergeliat ikut pekan mode di Hong Kong. Albert Yanuar yang sebelumnya sempat mengikuti ajang Seoul Fashion Week pada tahun lalu, tahun ini Albert bersama Patrick ikut World Boutique 2015 yang merupakan bagian dari Hong Kong Fashion Week pada 19-22 Januari lalu.
World Boutique yang berlangsung di Hong Kong Convention & Exhibition Center merupakan aktivitas pameran dagang pertama bagi program Indonesia Fashion Forward . Kedua koleksi desainer muda ini tampil bersama 650 label fashion mancanegara, termasuk label global asal Hong Kong, Shanghai Tang, label legendaris asal Inggris, Aquascutum, dan label mode asal Jerman, Marc Cain. Seperti ketiga label internasional prestisius itu, koleksi Albert Yanuar dan Patrick Owen terletak di sebuah area eksklusif, World Boutique.
Dyah ayu pamela
(bbg)