Menu Baru Bruschetta

Selasa, 27 Januari 2015 - 10:00 WIB
Menu Baru Bruschetta
Menu Baru Bruschetta
A A A
Chef Marco Matteucci mengajak pengunjung mengeksplorasi kekayaan kuliner Italia bagian utara lewat menu-menu baru yang dipersembahkan Bruschetta Italian Restautant & Bar.

Desain Mediteranian dengan lokasi restoran yang menghadap ke taman, membuat restoran sekaligus bar di lantai tiga hotel Borobudur Jakarta Pusat ini terasa sangat nyaman dan membuat pengunjung betah menghabiskan waktu. Kesan hangat di ruangan yang cukup luas itu didapat dari kombinasi warna cokelat dan merah yang menghias dinding.

Terlebih, sang chef, Marco Matteucci tak memiliki jarak dengan para pengunjung restoran yang berkapasitas 150 kursi tersebut. Dengan ramahnya, chef Italia ini menyapa pengunjung satu per satu, bahkan tak segan menanyakan apakah makanan yang disuguhkan sudah sesuai selera.

Dia juga turun langsung menyiapkan aneka hidangan untuk KORAN SINDO mulai dari hidangan pembuka, utama, hingga penutup. Restoran yang juga memiliki ruang privat dengan delapan kursi itu, baru-baru ini merilis menu terkini. Tepatnya sejak Desember tahun lalu. KORAN SINDO pun diundang untuk mencicipi rangkaian menu anyar Bruschetta. Dimulai dari insalata mista sebagai menu pembuka.

Namanya memang berbau Italia, agar mudahnya sebenarnya ini adalah salad tomat dan mentimun yang dipadukan dengan selada dan disiram dressing balsamic . Menyehatkan sekaligus menjadi starter yang cukup membangkitkan selera. Masih berbicara soal menu pembuka, insalata di verdure arroste profumate ai sensi di giardino juga tak kalah nikmatnya.

Sayuran ini dipanggang dan disajikan dengan herbal segar sebagai dressing . Jenis salad dengan dressing semacam ini tentu lebih menyehatkan ketimbang dressing berupa saus dengan tambahan keju dan sebagainya. Nah, bagi Anda yang belum pernah merasakan kelezatan daging kelinci tidak ada salahnya mencoba racikan tangan dingin Chef Marco dalam mengolah daging ini.

Ya, braised rabbit with porcini mushrolm, broccoli, and polenta merupakan salah satu menu yang dibanggakan Chef Marco. Menggunakan teknik braised atau braising, dia sukses membuat daging kelinci terasa amat lembut dengan saus yang ringan. Polenta atau bubur jagungnya juga empuk dengan rasa manis.

Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit air atau kaldu. Braising memang cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras. Beberapa bahan makanan yang dapat dimasak secara braising antara lain daging sapi, ayam atau itik dan sayursayuran.

Sampai sini hidangan yang disajikan cukup berkesan. Namun, rupanya Chef Marco masih memiliki kejutan lain. Linguine al astice con pomodoro fresci, aglio e pepperoncino, namanya. Nama-nama menu yang tercatat di daftar menu memang menggunakan bahasa Italia dan agak panjang untuk satu menu.

Meskipun begitu, pelanggan tak perlu khawatir karena dalam menu juga dijelaskan komposisi hidangan yang disajikan dalam bahasa Inggris. Nah untuk menu tersebut adalah lobster dengan pasta linguine dan cacahan tomat, bawang putih, dan peterseli. Tampilannya memang amat menarik.

Dalam piring saji berbentuk persegi yang datar, pasta linguine ditempatkan di bagian tengah sementara kepala dan buntut lobster diletakkan di bagian depan dan belakang piring. Basic pasta ini adalah tomat sehingga rasanya manis gurih dan amat creamy . Pasta berukuran lebar ini diberi potongan daging lobster yang tebal dan renyah. Lobsternya didatangkan dari Kanada.

Dikatakan Chef Marco, setidaknya 70% dari menu yang ada di Bruschette merupakan menu baru. ”Beberapa bahan secara khusus memang kami impor. Seperti lobster dan ikan seabass dari Cile serta baramundi dan salmon dari Norwegia,” kata Italian Resident Chef Hotel Borobudur ini. Dia melanjutkan, Bruschetta berkiblat pada kuliner asal Italia Utara.

”Namun, kalau dikatakan autentik Italia Utara tidak juga karena sudah mendapat pengaruh dari daerah lain di Italia,” katanya. Dia pun lebih fleksibel menyiapkan pesanan. Misalkan saja ada tamu yang menghindari lemak, dia pun akan menyesuaikan masakannya untuk tamu tersebut.

”Karena orang sekarang lebih aware dengan kesehatan mereka. Apalagi makanan Italia bagian utara memang cenderung berlemak karena suhunya memang lebih dingin,” kata Marco yang mengambil sekolah memasak di Swiss ini. Sebagai dessert , dia mempersembahkan torta fatta in casa . Sebuah pie manis yang garing dengan bubuk kayu manis di atasnya.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)