Adopsi Pijatan Internasional

Sabtu, 31 Januari 2015 - 09:46 WIB
Adopsi Pijatan Internasional
Adopsi Pijatan Internasional
A A A
Perawatan spa dengan pijatan yang menjadi ciri khasnya memang favorit bagi kaum hawa. Setiap negara memiliki pijatan khusus. Misalnya Indonesia dengan pijatan tradisional menggunakan minyak esensial yang khas.

Sementara di China, Jepang, Thailand, India, Hawaii, Swedia, dan Prancis mempunyai ciri khas cara memijatnya. Rata-rata diperlukan waktu sekitar 60 hingga 90 menit untuk melakukan massage tersebut. ”Pada dasarnya untuk mendapatkan efek relaksasi yang maksimal dan menghilangkan stres, biasanya terapis memberikan pijatan lembut dan panjang yang menyusuri bagian tubuh yang seirama dan searah.

Pada saat proses pemijatan, sering kali terapis akan meletakkan aroma terapi di sudut ruangan dengan alunan musik yang membuat rileks serta essential oil . Tujuannya untuk memberikan suasana dan efek menenangkan,” tutur Ariana, terapis dari Alaya Spa di ibis Styles Hotel Jakarta Airport, beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, pijat tradisional biasanya dikenal dengan istilah urut . Biasanya terapis akan melakukan penekanan dengan telapak tangan dan ibu jari ke tubuh lebih kuat. Kadang beberapa terapis juga menggunakan minyak kelapa untuk mempermudah pengurutan . Selain itu, Balinese massage juga sangat populer di Indonesia.

Seperti dilansir Tourismnews.co.id, Bali sebagai surga pariwisata memiliki pijat tradisional sendiri yang khas. Balinesse massage merupakan pijatan favorit bagi kaum hawa. Pijatan yang diadopsi dari pijatan khas pulau dewata tersebut menggunakan ujung-ujung jari untuk membantu melemaskan otot-otot tubuh yang tegang.

Satu per satu dimulai dari ujung jari kaki, perlahan dan tanpa melewatkan satu titik pun, hingga mencapai bagian kepala. Balinesse massage sangat lembut dan bertujuan membuat pasien merasa santai dan tenang. Balinesse massage juga khas dengan penggunaan minyak aroma terapi. Berbagai minyak esensial digunakan. Adapun aroma yang umum adalah melati, mawar, dan cendana. Selain itu digunakan aroma yang lebih eksotis, seperti cempaka, sandat, dan kamboja.

Bagi orang Bali, untuk memiliki relaksasi yang benar harus ada aliran darah yang lancar di seluruh sistem tubuh. Hal ini diyakini bahwa ketika darah dan oksigen yang mengalir bebas, maka energi juga akan mengalir bebas. Sementara itu, di China, teknik pijat refleksi adalah teknik yang paling populer. Pijatan ini melakukan penekanan kuat di titik-titik saraf tertentu. Misalnya saraf tangan dan kaki.

Media pemijatannya dengan benda khusus yang terbuat dari kayu, plastik, atau karet. Sama seperti halnya teknik refleksi, di Jepang dikenal dengan istilah shiatsu, yakni pemijatan dengan menggunakan dua metode, yaitu menggunakan tekanan jari (shiatsu ) dan menggunakan kaki (akahatzu ).

Di Thailand, nama pijatan yang populer adalah siam fusion. Pijatan ini terbilang cukup unik karena menyatukan gerakan hatha yoga, akupresur, dan refleksiologi. Terkadang terapis menarik kedua tangan orang yang dipijat untuk hasil maksimal, bahkan terapis juga menginjak badan, namun tergantung kemauan klien.

Selanjutnya, ada dua jenis pijat ala India yang populer di Indonesia, yaitu ayurweda dan Indian head massage. Pijatan ayurveda dilakukan di seluruh bagian badan, sedangkan India head massage hanya dilakukan khusus di bagian kepala. Dalam pijatan ini, terapis menerapkan berbagai jenis minyak untuk tubuh dan memberikan pijatan santai. Biasanya pijatan ini diakhiri dengan mandi uap untuk mengurai rasa lelah.

Adapun Hawaian massage adalah pemijatan dengan menggunakan siku yang ditekan di badan klien dengan kuat. Di negara Eropa, pijat juga menjadi suatu hal yang digemari banyak orang. Di Swedia, pijat diperkenalkan oleh Per Henrik Ling pada awal abad ke-19. Pijatan ini mempunyai ciri pijatan yang lembut dengan memakai telapak tangan yang ditekankan di otot dan tulang.

Sementara, di Perancis dikenal dengan istilah French massage, yaitu teknik pemijatan yang menggunakan bahan tambahan, seperti aroma terapi, scrub , minyak esensial yang membantu menghilangkan lemak di tubuh. ”Seseorang yang rutin melakukan pijat akan memperoleh khasiat yang baik untuk tubuh, terutama ketika tubuh dalam kondisi yang lelah setelah menjalani rutinitas pekerjaan.

Khasiat tersebut. Di antaranya mengurangi tekanan darah, mengencangkan kulit, meringankan otototot yang tegang yang dapat menyebabkan nyeri ke seluruh tubuh, meringankan gejala stres, dan juga melancarkan sistem kekebalan tubuh,” tutur Rina Poerwadi , pemilik Holistic Aromatherapy (RPHA) Jakarta yang dikutip dari Aromatherapyauckland.com.

Dalam kondisi tertentu, seseorang tidak cocok atau bahkan tidak disarankan untuk melakukan pijat. Perlu diingat, jangan ragu mengingatkan jika pijatan yang diberikan terapis terlalu keras hingga terasa sakit. Katakan kepada terapis untuk mengurangi tekanan pijatan.

Dwi nur ratnaningsih
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)