Lungsin, Tas dengan Aplikasi Tenun Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sebuah brand lokal pendatang baru, Lungsin telah meluncurkan produknya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 5 Februari 2015. Brand yang memproduksi tas dan aksesoris ini kerap menggunakan kain tenun khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Bahan kain tenun itu, digunakan untuk diaplikasikan dengan produknya, seperti tas jinjing, clutch, pouch, dan aksesoris lainnya.
Berawal dari sang ibu yang bergabung dalam suatu organisasi kain tenun Indonesia dan kecintaannya pada tas. Hal ini membuat Aulia Rusdi sang pemrakarsa Lungsin, tertarik untuk melestarikan budaya bangsa dengan membuat tas dan aksesoris yang memang selalu diminati oleh kaum hawa.
"Nama Lungsin sendiri itu dari kain tenun yang vertikal garis-garis. Awalnya pada tahun 2012 kebetulan ibu saya ada di organisasi Cinta Tenun Indonesia. Disitu ada banyak pilihan tenun dari seluruh daerah di Indonesia dan memang dibina dari sisi kualitas. Namanya perempuan kan suka tas dan aksesoris ya, saya lihat bahan tenun bagus-bagus sekali, kalau diaplikasikan ke aksesoris dan tas kayaknya bagus," jelasnya saat ditemui di acara Launching of Lungsin, di Tugu Kuntskring Paleis, Jakarta (5/2/2015).
Aulia juga mengaku, kerap kali mengeksplor berbagai kain tenun dari berbagai daerah, untuk diaplikasikan dengan tas yang di produksi. Desain yang dia gunakan juga berdasarkan dari apa yang amati di lingkungan sekitarnya.
"Iya, awalnya eksplor dari tenun bali bikin tas-tas kecil, pouch, ternyata banyak yang tertarik dan beli. Akhirnya mulai eksplor ke jenis tenun yg lain, dari Palembang, Padang, Timor, NTT, Badui. Dari tiap daerah punya ciri khas masing-masing. Misalnya kain dari Sumatera, songket kan banyak menggunakan benang emas jadi cocok kalau untuk clutch, jadi terlihat elegan dan mewah. Kalau untuk desainnya, lihat dari kehidupan sehari-hari, bagusnya bagaimana, orang inginnya tas yang ringan, kalau untuk tas malam kan yang cantik itu kecil, yang kotak," jelasnya.
Tak hanya itu, acara peluncuran produk Lungsin ini diresmikan oleh Veronica Tjahaja Purnama dan dihadiri oleh sejumlah tamu penting yang sangat mendukung misi Aulia untuk melestarikan budaya Indonesia melalui produk Lungsin.
"Saya suka ya, selain dari desain, kerapihan Lungsin sudah bagus. Tastenya juga bagus, karena seperti kita lihat sekarang ini banyak dipakai oleh orang-orang dan itu berarti produk Lungsin telah diterima. Harganya juga Ok, masih bisa dijangkau. Cukup mewakili Jakarta sih menurut saya, karena ini produk lokal" jelas istri dari Gubernur DKI Jakarta ini.
Veronica juga berharap, untuk kedepannya kualitas produk dari Lungsin dapat dipertahankan, model dan desain juga terus up to date. Dengan begitu, Lungsin akan kerap menjadi lokal brand yang dipilih masyarakat.
Bahan kain tenun itu, digunakan untuk diaplikasikan dengan produknya, seperti tas jinjing, clutch, pouch, dan aksesoris lainnya.
Berawal dari sang ibu yang bergabung dalam suatu organisasi kain tenun Indonesia dan kecintaannya pada tas. Hal ini membuat Aulia Rusdi sang pemrakarsa Lungsin, tertarik untuk melestarikan budaya bangsa dengan membuat tas dan aksesoris yang memang selalu diminati oleh kaum hawa.
"Nama Lungsin sendiri itu dari kain tenun yang vertikal garis-garis. Awalnya pada tahun 2012 kebetulan ibu saya ada di organisasi Cinta Tenun Indonesia. Disitu ada banyak pilihan tenun dari seluruh daerah di Indonesia dan memang dibina dari sisi kualitas. Namanya perempuan kan suka tas dan aksesoris ya, saya lihat bahan tenun bagus-bagus sekali, kalau diaplikasikan ke aksesoris dan tas kayaknya bagus," jelasnya saat ditemui di acara Launching of Lungsin, di Tugu Kuntskring Paleis, Jakarta (5/2/2015).
Aulia juga mengaku, kerap kali mengeksplor berbagai kain tenun dari berbagai daerah, untuk diaplikasikan dengan tas yang di produksi. Desain yang dia gunakan juga berdasarkan dari apa yang amati di lingkungan sekitarnya.
"Iya, awalnya eksplor dari tenun bali bikin tas-tas kecil, pouch, ternyata banyak yang tertarik dan beli. Akhirnya mulai eksplor ke jenis tenun yg lain, dari Palembang, Padang, Timor, NTT, Badui. Dari tiap daerah punya ciri khas masing-masing. Misalnya kain dari Sumatera, songket kan banyak menggunakan benang emas jadi cocok kalau untuk clutch, jadi terlihat elegan dan mewah. Kalau untuk desainnya, lihat dari kehidupan sehari-hari, bagusnya bagaimana, orang inginnya tas yang ringan, kalau untuk tas malam kan yang cantik itu kecil, yang kotak," jelasnya.
Tak hanya itu, acara peluncuran produk Lungsin ini diresmikan oleh Veronica Tjahaja Purnama dan dihadiri oleh sejumlah tamu penting yang sangat mendukung misi Aulia untuk melestarikan budaya Indonesia melalui produk Lungsin.
"Saya suka ya, selain dari desain, kerapihan Lungsin sudah bagus. Tastenya juga bagus, karena seperti kita lihat sekarang ini banyak dipakai oleh orang-orang dan itu berarti produk Lungsin telah diterima. Harganya juga Ok, masih bisa dijangkau. Cukup mewakili Jakarta sih menurut saya, karena ini produk lokal" jelas istri dari Gubernur DKI Jakarta ini.
Veronica juga berharap, untuk kedepannya kualitas produk dari Lungsin dapat dipertahankan, model dan desain juga terus up to date. Dengan begitu, Lungsin akan kerap menjadi lokal brand yang dipilih masyarakat.
(nfl)