Seni Bersantai di Kapal Pesiar
A
A
A
Di Kawasan Asia, berwisata dengan kapal pesiar tengah naik daun. Tak heran, perusahaan kapal pesiar yang biasa berlayar ke Eropa dan Amerika kini mulai membuka rute ke kawasan Asia Tenggara.
KORAN SINDO pun sempat menjajalnya. Saat mendapat undangan dari Princess Cruises untuk berlayar dari Singapura ke Malaysia selama lima hari, saya sempat bertanya-tanya dalam hati, apa saja yang bisa dilakukan di atas kapal selama berhari-hari? Apakah tidak membosankan? Setelah menjalaninya, menaiki kapal berbobot 116.000 ton, panjang lebih dari 190 meter, tinggi 62 meter lebih, dan lebar lebih dari 48 meter, kesan membosankan itu sungguh jauh dari kenyataan.
Bahkan, lima hari berada di atas kapal terasa kurang! Berangkat dari pelabuhan Marina Bay, Singapura, rute yang dilalui adalah Penang, Langkawi, Port Kelang, dan kembali ke Marina Bay. Hal pertama yang paling berkesan dari kapal besar ini, dari 1.337 kabin yang ada, 78% memiliki balkon pribadi. Padahal, dalam sejarah kapal pesiar, kabin berbalkon pribadi biasanya hanya ada di suite termahal.
Namun sejak 1980, Princess Cruises membuatnya menjadi fasilitas yang lebih terjangkau bagi para tamu di kapal pesiar. Balkon pribadi di kapal pesiar jelas menjadi tempat favorit banyak penumpang. Saya yang kerap menghabiskan waktu di balkon, sering tanpa sengaja melihat tamu yang kabinnya berada di dek bawah sedang melakukan yoga pagi hari sambil menghadap hamparan laut.
Ada juga yang hobi mengambil foto dengan kamera SLR-nya, berusaha menangkap momen sunset dengan latar lautan luas. Selain balkon yang nyaman, kolam renang dengan hot tube untuk berendam juga termasuk area favorit para tamu. Ada lima kolam renang yang tersebar hingga dek teratas, buka 24 jam, dan tak pernah sepi.
Dari mulai bermain air hingga berendam santai sambil menikmati minuman bisa dilakukan di sini. Rasanya akan lebih spektakuler jika dilakukan di dek teratas dengan pemandangan laut lepas. Di sinilah pemandangan terbaik dari atas kapal. Tamu bisa juga berendam di hot tube sambil menonton film. Ya, lokasi kolam renang dan hot tube di dek 14 dan dek 15 menyatu dengan area Movies Under The Stars.
Di sinilah film-film yang tergolong baru diputar dengan format bioskop luar ruang. Kalau tidak sambil berendam, bisa juga sambil tiduran santai memakai selimut yang sudah disediakan. Supaya lebih lengkap, bisa sambil makan popcorn dan es krim yang disediakan gratis. Kalau mau bersantai dengan suasana yang lebih sepi, tamu bisa pergi ke area Sanctuary atau spa.
Di dua lokasi ini, sambil bersantai, tamu bisa dipijat. Mau nge-gym pun ada fasilitasnya. Namun, tentu untuk layanan spa atau massage , tamu harus mengeluarkan kocek lagi. Layanan lainnya, ada perpustakaan dan warnet berbayar. Penyuka pertunjukan seni juga akan terpuaskan di sini. Ada galeri seni yang memajang karyakarya seni terbaik. Beberapa di antaranya dijual, termasuk dalam acara lelang karya seni.
Ada pula ruang Theatre berkapasitas 800 orang yang selalu menggelar pertunjukan seni, mulai dari drama panggung, piano klasik, hingga kelompok instrumen musik yang atraktif di atas panggung. Bagi Anda yang hobi makan, kapal jenis Sapphire Princess ini adalah surga. Setiap tamu yang ada di atas kapal bisa makan gratis di lima restoran yang ada. Tinggal pilih menunya saja, mau yang buffet atau dining.
Mau ngemil dengan berbagai kue, dari yang berlumur cokelat hingga yang berselimut keju, ada. Namun, untuk beberapa menu dining dan wine , tamu harus mengeluarkan biaya tambahan. Yang senang nongkrong, ada bar, lounge , dan diskotek yang bisa dijelajahi saat malam tiba. Yang senang mencoba peruntungan, juga bisa mengunjungi kasino.
Tur kapal
Berkeliling kapal pesiar jadi aktivitas menarik lainnya. Mulai dari dek 5 hingga dek 16 bisa dijelajahi. Di dek 5 terdapat Atrium atau pusat hiburan bagi para tamu kapal pesiar. Di sini, selalu ada pertunjukan yang dimainkan, entah itu sulap, pertunjukan musik, baik instrumen maupun vokal, hingga peragaan busana.
Setiap ada aktivitas di area ini, penonton bisa membludak hingga memenuhi tangga-tangga di lantai atasnya. Yang mau berbelanja juga tinggal naik ke dek 6 karena di sini terdapat deretan toko produk bermerek ternama, mulai dari Coach, Burberry, DKNY, hingga Fendi. Mulai baju hingga cat kuku bisa diburu di sini dan semuanya bebas pajak. Saat berkeliling kapal, kerap kali saya berpapasan dengan tamu asal Indonesia.
Dari hampir 2.000 penumpang, kira-kira ada 400 penumpang asal Indonesia. Ada yang pergi bersama keluarganya, ada pula yang bersama rekan-rekannya. Misalnya saja Pak Mulyana dari Jakarta, yang pergi bersama 15 orang temannya. Juga ada pasangan suami istri dari Surabaya yang membawa dua anaknya yang masih kecil.
Memang, di kapal ini ada fasilitas bermain dan aktivitas bagi anak-anak usia balita dan SD, juga untuk para remaja. Anak-anak bisa bermain di funzone atau ikut aktivitas membuat kue dan mewarnai. Jadi, berapa pun usia anaknya, tetap bisa menikmati aktivitas di atas kapal. Singkat kata, ada begitu banyak tempat dan kegiatan yang bisa disinggahi dan diikuti selama berlayar berhari-hari.
Asyiknya, setiap tamu tak perlu takut ketinggalan acara sesuai minatnya karena setiap pagi, tiap kabin akan menerima newsletter yang berisi seluruh kegiatan pada hari itu. Menariknya lagi, acara yang dirancang pun disesuaikan dengan usia para penumpang. Jika misalnya banyak penumpang anak-anak, akan dibuat lebih banyak kegiatan untuk anak-anak.
Intinya, berapa pun usia dan apa pun minat Anda, pasti akan menemukan kegiatan favorit di kapal pesiar ini. Kalau pun mau ada variasi, saat kapal berlabuh di Penang, Langkawi, dan Port Kelang, penumpang bisa turun dan mengunjungi tempat-tempat wisata di sana selama lebih dari 5 jam.
Tinggal atur paket wisata dengan agen di negara asal penumpang atau bisa jalan-jalan sendiri dengan menyewa taksi. Tapi kalau mau tetap di atas kapal dan menikmati suasananya yang lebih sepi dari biasanya, juga akan tetap menyenangkan. Seperti kata Farriek Tawfik, Direktur Princess Cruises Asia Tenggara, pelesir dengan kapal pesiar akan mengubah paradigma orang Asia tentang berlibur.
“Banyak orang Asia kalau diajak liburan yang kegiatannya bersantai malah bingung. Tapi silakan coba naik kapal pesiar, pasti akan jadi liburan yang menyenangkan,” ujarnya. Untuk rute ini, Princess Cruises membuka harga resmi mulai dari SGD486 (sekitar Rp5 juta) hingga SGD2,111 (sekitar Rp21 juta), bergantung jenis kabin. Mau mencoba?
Herita endriana
KORAN SINDO pun sempat menjajalnya. Saat mendapat undangan dari Princess Cruises untuk berlayar dari Singapura ke Malaysia selama lima hari, saya sempat bertanya-tanya dalam hati, apa saja yang bisa dilakukan di atas kapal selama berhari-hari? Apakah tidak membosankan? Setelah menjalaninya, menaiki kapal berbobot 116.000 ton, panjang lebih dari 190 meter, tinggi 62 meter lebih, dan lebar lebih dari 48 meter, kesan membosankan itu sungguh jauh dari kenyataan.
Bahkan, lima hari berada di atas kapal terasa kurang! Berangkat dari pelabuhan Marina Bay, Singapura, rute yang dilalui adalah Penang, Langkawi, Port Kelang, dan kembali ke Marina Bay. Hal pertama yang paling berkesan dari kapal besar ini, dari 1.337 kabin yang ada, 78% memiliki balkon pribadi. Padahal, dalam sejarah kapal pesiar, kabin berbalkon pribadi biasanya hanya ada di suite termahal.
Namun sejak 1980, Princess Cruises membuatnya menjadi fasilitas yang lebih terjangkau bagi para tamu di kapal pesiar. Balkon pribadi di kapal pesiar jelas menjadi tempat favorit banyak penumpang. Saya yang kerap menghabiskan waktu di balkon, sering tanpa sengaja melihat tamu yang kabinnya berada di dek bawah sedang melakukan yoga pagi hari sambil menghadap hamparan laut.
Ada juga yang hobi mengambil foto dengan kamera SLR-nya, berusaha menangkap momen sunset dengan latar lautan luas. Selain balkon yang nyaman, kolam renang dengan hot tube untuk berendam juga termasuk area favorit para tamu. Ada lima kolam renang yang tersebar hingga dek teratas, buka 24 jam, dan tak pernah sepi.
Dari mulai bermain air hingga berendam santai sambil menikmati minuman bisa dilakukan di sini. Rasanya akan lebih spektakuler jika dilakukan di dek teratas dengan pemandangan laut lepas. Di sinilah pemandangan terbaik dari atas kapal. Tamu bisa juga berendam di hot tube sambil menonton film. Ya, lokasi kolam renang dan hot tube di dek 14 dan dek 15 menyatu dengan area Movies Under The Stars.
Di sinilah film-film yang tergolong baru diputar dengan format bioskop luar ruang. Kalau tidak sambil berendam, bisa juga sambil tiduran santai memakai selimut yang sudah disediakan. Supaya lebih lengkap, bisa sambil makan popcorn dan es krim yang disediakan gratis. Kalau mau bersantai dengan suasana yang lebih sepi, tamu bisa pergi ke area Sanctuary atau spa.
Di dua lokasi ini, sambil bersantai, tamu bisa dipijat. Mau nge-gym pun ada fasilitasnya. Namun, tentu untuk layanan spa atau massage , tamu harus mengeluarkan kocek lagi. Layanan lainnya, ada perpustakaan dan warnet berbayar. Penyuka pertunjukan seni juga akan terpuaskan di sini. Ada galeri seni yang memajang karyakarya seni terbaik. Beberapa di antaranya dijual, termasuk dalam acara lelang karya seni.
Ada pula ruang Theatre berkapasitas 800 orang yang selalu menggelar pertunjukan seni, mulai dari drama panggung, piano klasik, hingga kelompok instrumen musik yang atraktif di atas panggung. Bagi Anda yang hobi makan, kapal jenis Sapphire Princess ini adalah surga. Setiap tamu yang ada di atas kapal bisa makan gratis di lima restoran yang ada. Tinggal pilih menunya saja, mau yang buffet atau dining.
Mau ngemil dengan berbagai kue, dari yang berlumur cokelat hingga yang berselimut keju, ada. Namun, untuk beberapa menu dining dan wine , tamu harus mengeluarkan biaya tambahan. Yang senang nongkrong, ada bar, lounge , dan diskotek yang bisa dijelajahi saat malam tiba. Yang senang mencoba peruntungan, juga bisa mengunjungi kasino.
Tur kapal
Berkeliling kapal pesiar jadi aktivitas menarik lainnya. Mulai dari dek 5 hingga dek 16 bisa dijelajahi. Di dek 5 terdapat Atrium atau pusat hiburan bagi para tamu kapal pesiar. Di sini, selalu ada pertunjukan yang dimainkan, entah itu sulap, pertunjukan musik, baik instrumen maupun vokal, hingga peragaan busana.
Setiap ada aktivitas di area ini, penonton bisa membludak hingga memenuhi tangga-tangga di lantai atasnya. Yang mau berbelanja juga tinggal naik ke dek 6 karena di sini terdapat deretan toko produk bermerek ternama, mulai dari Coach, Burberry, DKNY, hingga Fendi. Mulai baju hingga cat kuku bisa diburu di sini dan semuanya bebas pajak. Saat berkeliling kapal, kerap kali saya berpapasan dengan tamu asal Indonesia.
Dari hampir 2.000 penumpang, kira-kira ada 400 penumpang asal Indonesia. Ada yang pergi bersama keluarganya, ada pula yang bersama rekan-rekannya. Misalnya saja Pak Mulyana dari Jakarta, yang pergi bersama 15 orang temannya. Juga ada pasangan suami istri dari Surabaya yang membawa dua anaknya yang masih kecil.
Memang, di kapal ini ada fasilitas bermain dan aktivitas bagi anak-anak usia balita dan SD, juga untuk para remaja. Anak-anak bisa bermain di funzone atau ikut aktivitas membuat kue dan mewarnai. Jadi, berapa pun usia anaknya, tetap bisa menikmati aktivitas di atas kapal. Singkat kata, ada begitu banyak tempat dan kegiatan yang bisa disinggahi dan diikuti selama berlayar berhari-hari.
Asyiknya, setiap tamu tak perlu takut ketinggalan acara sesuai minatnya karena setiap pagi, tiap kabin akan menerima newsletter yang berisi seluruh kegiatan pada hari itu. Menariknya lagi, acara yang dirancang pun disesuaikan dengan usia para penumpang. Jika misalnya banyak penumpang anak-anak, akan dibuat lebih banyak kegiatan untuk anak-anak.
Intinya, berapa pun usia dan apa pun minat Anda, pasti akan menemukan kegiatan favorit di kapal pesiar ini. Kalau pun mau ada variasi, saat kapal berlabuh di Penang, Langkawi, dan Port Kelang, penumpang bisa turun dan mengunjungi tempat-tempat wisata di sana selama lebih dari 5 jam.
Tinggal atur paket wisata dengan agen di negara asal penumpang atau bisa jalan-jalan sendiri dengan menyewa taksi. Tapi kalau mau tetap di atas kapal dan menikmati suasananya yang lebih sepi dari biasanya, juga akan tetap menyenangkan. Seperti kata Farriek Tawfik, Direktur Princess Cruises Asia Tenggara, pelesir dengan kapal pesiar akan mengubah paradigma orang Asia tentang berlibur.
“Banyak orang Asia kalau diajak liburan yang kegiatannya bersantai malah bingung. Tapi silakan coba naik kapal pesiar, pasti akan jadi liburan yang menyenangkan,” ujarnya. Untuk rute ini, Princess Cruises membuka harga resmi mulai dari SGD486 (sekitar Rp5 juta) hingga SGD2,111 (sekitar Rp21 juta), bergantung jenis kabin. Mau mencoba?
Herita endriana
(bbg)