Tahun Ini Berlayar ke Bali

Jum'at, 27 Februari 2015 - 11:30 WIB
Tahun Ini Berlayar ke...
Tahun Ini Berlayar ke Bali
A A A
Lupakan Eropa, Amerika, atau Alaska. Asia kini menjadi pasar perjalanan pesiar dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Saat ini pasar Asia menyumbang sekitar 7% dari pasar pelayaran global dan diperkirakan akan meningkat hingga 20% pada 2020.

Tak heran, perusahaan-perusahaan kapal pesiar kini kian mengincar pasar Asia dan mulai merapat pada peluang baru di kawasan Asia Tenggara. Iklim yang baik sepanjang tahun menjadi alasan wilayah Asia Tenggara punya potensi besar bagi industri pelayaran. Kawasan ini juga dianggap bisa menyaingi Karibia karena dibanding wilayah tersebut yang hanya memiliki 7.000 pulau, di Asia Tenggara ada 25.000 pulau yang bisa disinggahi.

Melihat potensi ini, Princess Cruises, anak perusahaan Carnival Corporation, salah satu perusahaan jasa wisata asal Inggris-Amerika yang terbesar di dunia, langsung menjadikan Singapura sebagai homeporting di kawasan Asia Tenggara. Artinya, pelayaran akan berangkat dan berakhir di pelabuhan Singapura, Marina Bay. Tahun-tahun sebelumnya, Singapura biasanya hanya menjadi pelabuhan keberangkatan dengan rute yang berakhir di kawasan Asia Timur.

Rute Singapura- Penang-Langkawi-Port Kelang-Singapura yang berlangsung pada November 2014-Februari 2015 adalah homeporting perdana bagi Singapura. Pada Desember 2015, Princess Cruises akan kembali menjelajahi Asia Tenggara dengan lebih dari 10 rute. Indonesia tentu akan menjadi salah satu rutenya.

Tapi untuk saat ini, baru pelabuhan Benoa di Bali yang akan disinggahi. Benoa akan masuk dalam rute Malaysian Peninsula dan Indonesia (Singapura-Benoa-Port Kelang-Penang- Phuket-Singapura) yang berlangsung selama 10 hari. Perlayaran pertama rencananya akan dimulai pada 29 Desember nanti dan perlayaran kedua pada 14 Februari 2016.

Bali juga akan masuk dalam rute Southeast Asia Grand Adventure, yang mencakup wilayah-wilayah di kawasan Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Bandar Seri Begawan. Rute ini akan dilangsungkan pada 18 Desember mendatang. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 160.000 penumpang tiba di Indonesia dengan kapal pesiar pada 2013.

Dengan kapal pesiar yang lebih besar, seperti Sapphire Princess yang mulai singgah di pelabuhan Indonesia, angka ini diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun yang akan datang. Dalam Singapore homeporting perdana kemarin, penumpang asal Indonesia tercatat ada sekitar 400 penumpang. Mereka umumnya berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Ada data menarik yang diungkap Princess Cruises dalam mengamati tren penumpang dari Indonesia dan Asia Tenggara, yaitu antusiasme tinggi ditemukan pada kalangan dewasa muda dan wisatawan yang baru pertama kali berlayar untuk mengikuti perjalanan pesiar. Kebalikan dengan Eropa dan Amerika Utara, wisatawan dengan usia lebih tua di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara kurang berminat dengan agenda pelesiran dengan kapal pesiar.

“Ada peningkatan jumlah keluarga muda dan kaum profesional yang melakukan perjalanan pesiar dengan kami, dan kami yakin bahwa akan ada pertumbuhan dua digit terhadap wisatawan Indonesia yang memilih berlibur di kapal pesiar tahun mendatang,” urai Direktur Princess Cruises Asia Tenggara Farriek Tawfik.

Herita
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1163 seconds (0.1#10.140)