3 Hal yang Harus Diperhatikan untuk Jaga Kesehatan Gigi
A
A
A
JAKARTA - Gigi geraham yang berada di bagian belakang mulut sering mengalami masalah. Hal ini disebabkan oleh bentuk geraham belakang yang memiliki anatomi khusus dan menyulitkan pembersihan gigi.
Akibatnya, geraham kerap menjadi sarang sisa makanan dan plak yang dapat menyebabkan karies atau kerusakan gigi. Oleh sebab itu, banyak lubang gigi yang menyerang geraham.
Menurut penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) pada 2008—2009, sebanyak 82,49% penyakit gigi yang diteliti merupakan penyakit pulpa lanjutan dengan ciri-ciri seperti bengkak dan berdenyut yang terjadi pada gigi bagian belakang. Ini terjadi akibat menumpuknya plak di bagian tersebut.
Menurut ahli konservasi gigi dari FKG UI, Ratna Meidyawati ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar gigi geraham tidak menyebabkan karies. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Waktu pembersihan
Membersihkan gigi wajib dilakukan satu jam setelah makan. Kondisi pH mulut yang asam dapat membuat mineral dalam gigi mudah larut. Namun gigi disikat sebelum kondisi asam tersebut hilang, dapat memperparah kondisi gigi.
2. Jenis sikat
Jenis sikat gigi dapat mempengaruhi dalam kebersihan gigi. Posisi anatomi gigi geraham yang berbeda dengan gigi lain membutuhkan jenis sikat gigi yang dapat membersihkan gigi geraham. Bentuk bulu sikat merupakan hal yang harus diperhatikan. Pasalnya, bulu sikat jenis medium, dapat mengangkat plak lebih baik ketimbang jenis bulu sikat soft.
3. Cara sikat
Cara menyikat gigi yang salah dapat memicu timbulnya berbagai penyakit. Gerakan atas bawah merupakan cara menyikat gigi yang benar untuk gigi seri yang terletak di bagian depan. Kemudian untuk deretan gigi bagian belakang, dapat disikat di sisi samping dengan gerakan memutar. Sedangkan untuk bagian atas gigi geraham, dapat dilakukan dengan gerakan maju-mundur.
Untuk pembersihan gigi, diperlukan waktu dua menit untuk keseluruhan kegiatan sikat gigi. Tidak hanya itu, untuk menjaga gigi tetap sehat, konsultasi dengan dokter gigi secara rutin 3—6 bulan.
Akibatnya, geraham kerap menjadi sarang sisa makanan dan plak yang dapat menyebabkan karies atau kerusakan gigi. Oleh sebab itu, banyak lubang gigi yang menyerang geraham.
Menurut penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) pada 2008—2009, sebanyak 82,49% penyakit gigi yang diteliti merupakan penyakit pulpa lanjutan dengan ciri-ciri seperti bengkak dan berdenyut yang terjadi pada gigi bagian belakang. Ini terjadi akibat menumpuknya plak di bagian tersebut.
Menurut ahli konservasi gigi dari FKG UI, Ratna Meidyawati ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar gigi geraham tidak menyebabkan karies. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Waktu pembersihan
Membersihkan gigi wajib dilakukan satu jam setelah makan. Kondisi pH mulut yang asam dapat membuat mineral dalam gigi mudah larut. Namun gigi disikat sebelum kondisi asam tersebut hilang, dapat memperparah kondisi gigi.
2. Jenis sikat
Jenis sikat gigi dapat mempengaruhi dalam kebersihan gigi. Posisi anatomi gigi geraham yang berbeda dengan gigi lain membutuhkan jenis sikat gigi yang dapat membersihkan gigi geraham. Bentuk bulu sikat merupakan hal yang harus diperhatikan. Pasalnya, bulu sikat jenis medium, dapat mengangkat plak lebih baik ketimbang jenis bulu sikat soft.
3. Cara sikat
Cara menyikat gigi yang salah dapat memicu timbulnya berbagai penyakit. Gerakan atas bawah merupakan cara menyikat gigi yang benar untuk gigi seri yang terletak di bagian depan. Kemudian untuk deretan gigi bagian belakang, dapat disikat di sisi samping dengan gerakan memutar. Sedangkan untuk bagian atas gigi geraham, dapat dilakukan dengan gerakan maju-mundur.
Untuk pembersihan gigi, diperlukan waktu dua menit untuk keseluruhan kegiatan sikat gigi. Tidak hanya itu, untuk menjaga gigi tetap sehat, konsultasi dengan dokter gigi secara rutin 3—6 bulan.
(alv)