Perut Buncit Berisiko Penyakit Jantung
A
A
A
BANDUNG - Gaya hidup tidak sehat dan konsumsi makanan serba instan buktinya bisa menyebabkan perut seseorang buncit. Hal ini patut diwaspadai mengingat perut buncit, bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung kororer.
Tak selalu karena kebiasaan makan yang banyak serta jarang melakukan aktivitas fisik, perut buncit juga bisa karena adanya penyakit. Salah satu penyakit berbahaya yang mampu menyerang adalah jantung koroner.
Tentu mereka yang memiliki perut buncit tak ingin mendapat efek samping dengan sederet penyakit. Maka dari itu, waspadai beragam penyakit yang mampu menyerang tubuh dengan memeriksakannya ke dokter.
Dokter umum Rumah Sakit Immanuel, Suzanna Theresia Nadiman mengatakan, lingkar perut yang melebihi normal, biasanya ada resiko penyakit degradatif. Seperti jantung koroner, stroke. Diabetes, hipertensi, serta kolesterol.
Risiko serangan jantung, gagal jantung, kematian mendadak, ataupun nyeri dada akibat penyakit jantung meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
Tak hanya itu, obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik). Maka harus diwaspadai, jika lingkar perut terbilang tidak normal.
"Untuk ukuran lingkar perut itu ada batas normalnya, maka masuk yang manakah lingkar perut Anda," ujar Suzanna saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Immanuel, Jalan Kopo, Bandung, (8/3/2015).
Ia menyebutkan, dalam ilmu gizi mengenai lingkar perut bisa diukur. Lingkar perut normal bagi wanita adalah kurang dari 80cm dan bagi pria kurang dari 90 cm.
Lingkar perut yang berukuran lebih dari normal dan secara kasat mata bisa dilihat bentuk perut yang buncit, dari berbagai hasil penelitian ilmiah diketahui meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.
Penyakit tersebut hadir karena adanya lemak. Pada badan manusia terdapat lemak subkutan (lemak di bawah jaringan epidermins) yang kebanyakan kelihatan di lengan & bokong, & lemak visceral yang tampak di perut.
Nyatanya, lemak visceral atau lemak perut jauh lebih berbahaya bagi badan. dikarenakan tidak cuma susah dihilangkan, juga akan menyebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, serta kanker.
"Kalau perut itu buncit jadi lemak yang disebut inner. Lemak berlebihan otomatis banyak yang bisa timbul resistensi insulin. Resisten insulin itu sel tubuhnya tidak bereaksi terhadap insulin," jelasnya.
Ia menuturkan, ada beberapa cara untuk membedakan perut buncit karena kebanyakan makan atau penyakit. Yakni dengan gejala klinik seseorang.
"Kalau misalnya seseorang itu ada riwayat penyakit dengan beberapa keluhan, itu baru buncitnya penyakit. Misalnya dia punya sakit hepatitis B atau hepatitis C, harus diperiksakan ke dokter," pungkasnya.
Tak selalu karena kebiasaan makan yang banyak serta jarang melakukan aktivitas fisik, perut buncit juga bisa karena adanya penyakit. Salah satu penyakit berbahaya yang mampu menyerang adalah jantung koroner.
Tentu mereka yang memiliki perut buncit tak ingin mendapat efek samping dengan sederet penyakit. Maka dari itu, waspadai beragam penyakit yang mampu menyerang tubuh dengan memeriksakannya ke dokter.
Dokter umum Rumah Sakit Immanuel, Suzanna Theresia Nadiman mengatakan, lingkar perut yang melebihi normal, biasanya ada resiko penyakit degradatif. Seperti jantung koroner, stroke. Diabetes, hipertensi, serta kolesterol.
Risiko serangan jantung, gagal jantung, kematian mendadak, ataupun nyeri dada akibat penyakit jantung meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
Tak hanya itu, obesitas juga dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik). Maka harus diwaspadai, jika lingkar perut terbilang tidak normal.
"Untuk ukuran lingkar perut itu ada batas normalnya, maka masuk yang manakah lingkar perut Anda," ujar Suzanna saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Immanuel, Jalan Kopo, Bandung, (8/3/2015).
Ia menyebutkan, dalam ilmu gizi mengenai lingkar perut bisa diukur. Lingkar perut normal bagi wanita adalah kurang dari 80cm dan bagi pria kurang dari 90 cm.
Lingkar perut yang berukuran lebih dari normal dan secara kasat mata bisa dilihat bentuk perut yang buncit, dari berbagai hasil penelitian ilmiah diketahui meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.
Penyakit tersebut hadir karena adanya lemak. Pada badan manusia terdapat lemak subkutan (lemak di bawah jaringan epidermins) yang kebanyakan kelihatan di lengan & bokong, & lemak visceral yang tampak di perut.
Nyatanya, lemak visceral atau lemak perut jauh lebih berbahaya bagi badan. dikarenakan tidak cuma susah dihilangkan, juga akan menyebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, serta kanker.
"Kalau perut itu buncit jadi lemak yang disebut inner. Lemak berlebihan otomatis banyak yang bisa timbul resistensi insulin. Resisten insulin itu sel tubuhnya tidak bereaksi terhadap insulin," jelasnya.
Ia menuturkan, ada beberapa cara untuk membedakan perut buncit karena kebanyakan makan atau penyakit. Yakni dengan gejala klinik seseorang.
"Kalau misalnya seseorang itu ada riwayat penyakit dengan beberapa keluhan, itu baru buncitnya penyakit. Misalnya dia punya sakit hepatitis B atau hepatitis C, harus diperiksakan ke dokter," pungkasnya.
(nfl)