Berbagi Pekerjaan dengan Anak
A
A
A
Melatih anak bertanggung jawab bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberinya tugas rumah tangga.
Memberikan tugas dalam pekerjaan rumah tangga dapat membantu anak bertanggung jawab. Namun, masih banyak orang tua yang belum yakin anak-anak akan melakukannya. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendekati mereka. Ada beberapa cara untuk membuat pekerjaan rumah menjadi sedikit lebih ringan dengan bantuan anak-anak di rumah.
Sebetulnya pemberian tugas pada anak untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga tidak dilarang. Seorang ahli pola asuh anak, Jim Fay, co-founder Love and Logic website , mengatakan bahwa setiap orang pasti perlu adanya perasaan dibutuhkan dan usaha tersebut kemudian diketahui bahwa dia telah membantu, bahkan seorang anak sekalipun.
“Namun, mereka tidak bisa merasakannya jika mereka tidak memiliki kewajiban untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan memberikan kontribusi pada keluarga,” ujar Jim Fay, dikutip Daily Mail. “Seorang anak harus belajar bertanggung jawab,” ujar Roger W Mclntire, seorang profesor psikologi dari University of Maryland sekaligus penulis Raising Good Kids in Tough Times.
Namun, meminta bantuan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa cara yang harus dihindari ketika sedang meminta anak untuk melakukannya. Sebaiknya jangan berharap hasil yang sempurna. Tidak ada seorang anak pun yang dapat mengerjakannya dengan sempurna seperti orang dewasa.
Akan lebih baik ini dilakukan dengan pendekatan yang santai untuk mengajarinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jika tidak, Mclntire mengatakan bahwa orang tua akan bekerja keras untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan. Atau mungkin orang tua akan melakukannya untuk anak-anak mereka yang justru akan merusak maksud awal melibatkan anak untuk melakukan beberapa tugas.
Para orang tua mungkin akan berpikir bahwa anak-anak mereka terlalu kecil untuk melakukan itu semua. Namun, bisa jadi anakanak dapat mengerjakannya dari yang orang tuanya pikirkan. Menurut McIntire, Anak-anak bisa melakukan banyak hal dalam pekerjaan rumah tangga pada usia dini.
Contohnya, meletakkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci atau hanya sekedar membersihkan meja setelah makan. “Akan membutuhkan waktu lama jika kita terus berpikir untuk menunggunya benar-benar siap,” ujarnya. Bagi McIntire, anakanak bisa belajar sambil mencobanya (learning by doing ).
Agar anak semangat, jangan pelit pujian. Puji mereka jika melakukannya dengan baik dan benar. Tidak perlu menunggu sampai pekerjaan mereka selesai. Puji dan dukung mereka, walaupun mereka masih mengerjakannya. Ini akan membentuk momen positif, khususnya bagi anak yang masih kecil.
Elizabeth Pantley, penulis buku tentang pola asuh anak yang salah satu judulnya Kid Cooperation: How to Stop Yelling, Nagging, and Pleading and Get Kids to Cooperate , mengatakan bahwa anak tidak diharapkan untuk melakukan aktivitas tersebut secara teratur.
Mereka akan mulai melupakan tugas tersebut perlahan dan dengan harapan bahwa akan ada orang lain yang akan mengerjakannya. Untuk memudahkan pekerjaan, buat daftar pekerjaan rumah tangga. “Buat daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakan setiap harinya untuk menjaga aktivitas itu tetap berjalan,” ujar Fay.
Tempatkan anak pada pekerjaan rumah tangga yang paling mereka sukai sesuai dengan usianya, kemudian buat daftarnya. Pertama, periksa bahwa setiap anak terlibat dan pekerjaan tersebut sesuai dengan usianya. Lalu, buat daftar tersebut ke dalam tiga kolom. Kolom pertama untuk daftar pekerjaan rumah tangga, kedua untuk jadwal pengerjaannya, dan kolom terakhir untuk kolom checklist untuk menandai apakah pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan dengan baik.
Tempel atau letakkan di tempat yang mudah terlihat oleh siapa saja dan biarkan masing-masing dari mereka mengikuti tugas yang telah diberikan. Untuk memudahkan, buat dua jenis daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, untuk tugas harian dan untuk tugas mingguan.
Larissa huda
Memberikan tugas dalam pekerjaan rumah tangga dapat membantu anak bertanggung jawab. Namun, masih banyak orang tua yang belum yakin anak-anak akan melakukannya. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendekati mereka. Ada beberapa cara untuk membuat pekerjaan rumah menjadi sedikit lebih ringan dengan bantuan anak-anak di rumah.
Sebetulnya pemberian tugas pada anak untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga tidak dilarang. Seorang ahli pola asuh anak, Jim Fay, co-founder Love and Logic website , mengatakan bahwa setiap orang pasti perlu adanya perasaan dibutuhkan dan usaha tersebut kemudian diketahui bahwa dia telah membantu, bahkan seorang anak sekalipun.
“Namun, mereka tidak bisa merasakannya jika mereka tidak memiliki kewajiban untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan memberikan kontribusi pada keluarga,” ujar Jim Fay, dikutip Daily Mail. “Seorang anak harus belajar bertanggung jawab,” ujar Roger W Mclntire, seorang profesor psikologi dari University of Maryland sekaligus penulis Raising Good Kids in Tough Times.
Namun, meminta bantuan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa cara yang harus dihindari ketika sedang meminta anak untuk melakukannya. Sebaiknya jangan berharap hasil yang sempurna. Tidak ada seorang anak pun yang dapat mengerjakannya dengan sempurna seperti orang dewasa.
Akan lebih baik ini dilakukan dengan pendekatan yang santai untuk mengajarinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jika tidak, Mclntire mengatakan bahwa orang tua akan bekerja keras untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan. Atau mungkin orang tua akan melakukannya untuk anak-anak mereka yang justru akan merusak maksud awal melibatkan anak untuk melakukan beberapa tugas.
Para orang tua mungkin akan berpikir bahwa anak-anak mereka terlalu kecil untuk melakukan itu semua. Namun, bisa jadi anakanak dapat mengerjakannya dari yang orang tuanya pikirkan. Menurut McIntire, Anak-anak bisa melakukan banyak hal dalam pekerjaan rumah tangga pada usia dini.
Contohnya, meletakkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci atau hanya sekedar membersihkan meja setelah makan. “Akan membutuhkan waktu lama jika kita terus berpikir untuk menunggunya benar-benar siap,” ujarnya. Bagi McIntire, anakanak bisa belajar sambil mencobanya (learning by doing ).
Agar anak semangat, jangan pelit pujian. Puji mereka jika melakukannya dengan baik dan benar. Tidak perlu menunggu sampai pekerjaan mereka selesai. Puji dan dukung mereka, walaupun mereka masih mengerjakannya. Ini akan membentuk momen positif, khususnya bagi anak yang masih kecil.
Elizabeth Pantley, penulis buku tentang pola asuh anak yang salah satu judulnya Kid Cooperation: How to Stop Yelling, Nagging, and Pleading and Get Kids to Cooperate , mengatakan bahwa anak tidak diharapkan untuk melakukan aktivitas tersebut secara teratur.
Mereka akan mulai melupakan tugas tersebut perlahan dan dengan harapan bahwa akan ada orang lain yang akan mengerjakannya. Untuk memudahkan pekerjaan, buat daftar pekerjaan rumah tangga. “Buat daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakan setiap harinya untuk menjaga aktivitas itu tetap berjalan,” ujar Fay.
Tempatkan anak pada pekerjaan rumah tangga yang paling mereka sukai sesuai dengan usianya, kemudian buat daftarnya. Pertama, periksa bahwa setiap anak terlibat dan pekerjaan tersebut sesuai dengan usianya. Lalu, buat daftar tersebut ke dalam tiga kolom. Kolom pertama untuk daftar pekerjaan rumah tangga, kedua untuk jadwal pengerjaannya, dan kolom terakhir untuk kolom checklist untuk menandai apakah pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan dengan baik.
Tempel atau letakkan di tempat yang mudah terlihat oleh siapa saja dan biarkan masing-masing dari mereka mengikuti tugas yang telah diberikan. Untuk memudahkan, buat dua jenis daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, untuk tugas harian dan untuk tugas mingguan.
Larissa huda
(ftr)