Dari Rumah Bordil Jadi Lokasi Wisata Favorit
A
A
A
BERADA di jalan satu arah di area Chinatown dan dekat dengan stasiun MRT di Daerah Perencanaan Outram, Singapura, Keong Saik Road menjelma menjadi tujuan wisata terbaru sekaligus paling diburu di Singapura.
Keong Saik Road menghubungkan New Bridge Road hingga Neil Road dan berpotongan dengan Kreta Ayer Road. Banyak yang tak mengira, area perubahan jalur yang dulu dikenal sebagai daerah esekesekkarena penuh dengaan rumah bordil ini sekarang berubah menjadi tempat “terpanas” karena paling banyak dicari untuk dikunjungi dan dinikmati para wisatawan lokal maupun internasional.
Keong Saik Road seolah menjadi tempat pelarian sempurna dari hiruk-pikuk dan rutinitas yang penuh kejenuhan. Di sini semua tergelar lengkap, mulai dari hotel, restoran, kafe yang berwarna-warni, hingga butik-butik tua yang penuh dengan nilai sejarah tapi tetap menyegarkan.
Jika dulu sopir taksi memasang tampang ragu-ragu atau keberatan ketika Anda minta untuk diantar ke Keong Saik Road, kini ekspresi tersebut sudah tidak ada. Bersama Bukit Pasoh dan Cantonment Road, Keong Saik Road telah dikukuhkan menjadi wilayah yang dilestarikan dan dilindungi di area Bukit Pasoh. Inilah enam tempat yang harus masuk daftar jelajah Anda jika berkunjung ke Keong Saik Road.
Potato Head Folk
Terletak di salah satu jalanan yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah paling menarik, restoran ini terkenal karena tempatnya yang artistik, makanan yang ringan atau kasual tapi mengenyangkan, dan sensasi yang menyenangkan. Meski Anda datang ke sini larut malam, Potato Head Folk tetap menyediakan makan malam.
Dibangun oleh pemilik Potato Head Beach Club di Bali, bangunan empat lantai ini memang hendak dijadikan magnet agar orang terus tertarik berkumpul memenuhi lantai paling atas yang dibiarkan terbuka tanpa atap. Di lantai keempat yang kerap disebut oasis kebebasan (bohemian oasis), menawarkan kehidupan malam di Singapura sembari memperlihatkan pemandangan langit malam Singapura yang berwarna.
Sementara lantai tiga adalah Studio 1939, merupakan salah satu bar privat atau intim dengan sofa kulit dan kursi antik. Adapun lantai dua yang diberi nama Three Buns Restaurant dibangun dari hasil kolaborasi artis ternama Australia David Bromley. Sementara lantai paling bawah dikhususkan untuk makanan yang dibeli untuk dimakan sembari jalan atau dibawa pulang.
The Library
Dari luar, tempat ini terlihat kecil dan berpencahayaan remang-remang. Bangku baca diletakkan tepat di depan rak buku yang begitu besar. Namun, siapa sangka di balik perpustakaan mini ini terdapat tempat kongko yang tersembunyi. Anda tinggal masuk dan seorang pembaca akan menanyakan satu hal kepada Anda, yakni kata kunci.
Kata kunci pun tidak begitu sulit untuk dimiliki. Anda bisa menanyakannya kepada pelayan di restoran sebelahnya bernama The Study. Atau ikuti saja laman The Study di jejaring sosial Facebook. Setelah Anda memberikan kata kunci yang benar, yang biasanya berubah setiap minggu, pembaca akan mengantar Anda ke bar melalui pintu rahasia, dan viola, Anda pun bisa mendapatkan koktail yang diinginkan!
The Study
Nama besar memang kerap menjadi jaminan dan “jualan” bagi sebagian orang. Contohnya restoran satu ini yang mengandalkan dua nama koki besar yang juga selebriti, yakni Jason Atherton dan Andrew Walsh. Ini merupakan restoran ketiga dari kalangan koki yang “ngartis”.
The Study yang dulu bernama Keong Saik Snacks merupakan restoran chicyang menyajikan makanan Inggris kontemporer, tapi tak harus merogoh kocek lebih dalam dibandingkan restoran yang juga dimiliki koki artis lainnya. Atmosfer yang sederhana menjadi hal yang sempurna bagi pertemuan kelompok kecil dan “surga” bagi pencinta masakan babi Iberico dan telur yang dibungkus dengan hati dan lemak.
Susi susanti
Keong Saik Road menghubungkan New Bridge Road hingga Neil Road dan berpotongan dengan Kreta Ayer Road. Banyak yang tak mengira, area perubahan jalur yang dulu dikenal sebagai daerah esekesekkarena penuh dengaan rumah bordil ini sekarang berubah menjadi tempat “terpanas” karena paling banyak dicari untuk dikunjungi dan dinikmati para wisatawan lokal maupun internasional.
Keong Saik Road seolah menjadi tempat pelarian sempurna dari hiruk-pikuk dan rutinitas yang penuh kejenuhan. Di sini semua tergelar lengkap, mulai dari hotel, restoran, kafe yang berwarna-warni, hingga butik-butik tua yang penuh dengan nilai sejarah tapi tetap menyegarkan.
Jika dulu sopir taksi memasang tampang ragu-ragu atau keberatan ketika Anda minta untuk diantar ke Keong Saik Road, kini ekspresi tersebut sudah tidak ada. Bersama Bukit Pasoh dan Cantonment Road, Keong Saik Road telah dikukuhkan menjadi wilayah yang dilestarikan dan dilindungi di area Bukit Pasoh. Inilah enam tempat yang harus masuk daftar jelajah Anda jika berkunjung ke Keong Saik Road.
Potato Head Folk
Terletak di salah satu jalanan yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah paling menarik, restoran ini terkenal karena tempatnya yang artistik, makanan yang ringan atau kasual tapi mengenyangkan, dan sensasi yang menyenangkan. Meski Anda datang ke sini larut malam, Potato Head Folk tetap menyediakan makan malam.
Dibangun oleh pemilik Potato Head Beach Club di Bali, bangunan empat lantai ini memang hendak dijadikan magnet agar orang terus tertarik berkumpul memenuhi lantai paling atas yang dibiarkan terbuka tanpa atap. Di lantai keempat yang kerap disebut oasis kebebasan (bohemian oasis), menawarkan kehidupan malam di Singapura sembari memperlihatkan pemandangan langit malam Singapura yang berwarna.
Sementara lantai tiga adalah Studio 1939, merupakan salah satu bar privat atau intim dengan sofa kulit dan kursi antik. Adapun lantai dua yang diberi nama Three Buns Restaurant dibangun dari hasil kolaborasi artis ternama Australia David Bromley. Sementara lantai paling bawah dikhususkan untuk makanan yang dibeli untuk dimakan sembari jalan atau dibawa pulang.
The Library
Dari luar, tempat ini terlihat kecil dan berpencahayaan remang-remang. Bangku baca diletakkan tepat di depan rak buku yang begitu besar. Namun, siapa sangka di balik perpustakaan mini ini terdapat tempat kongko yang tersembunyi. Anda tinggal masuk dan seorang pembaca akan menanyakan satu hal kepada Anda, yakni kata kunci.
Kata kunci pun tidak begitu sulit untuk dimiliki. Anda bisa menanyakannya kepada pelayan di restoran sebelahnya bernama The Study. Atau ikuti saja laman The Study di jejaring sosial Facebook. Setelah Anda memberikan kata kunci yang benar, yang biasanya berubah setiap minggu, pembaca akan mengantar Anda ke bar melalui pintu rahasia, dan viola, Anda pun bisa mendapatkan koktail yang diinginkan!
The Study
Nama besar memang kerap menjadi jaminan dan “jualan” bagi sebagian orang. Contohnya restoran satu ini yang mengandalkan dua nama koki besar yang juga selebriti, yakni Jason Atherton dan Andrew Walsh. Ini merupakan restoran ketiga dari kalangan koki yang “ngartis”.
The Study yang dulu bernama Keong Saik Snacks merupakan restoran chicyang menyajikan makanan Inggris kontemporer, tapi tak harus merogoh kocek lebih dalam dibandingkan restoran yang juga dimiliki koki artis lainnya. Atmosfer yang sederhana menjadi hal yang sempurna bagi pertemuan kelompok kecil dan “surga” bagi pencinta masakan babi Iberico dan telur yang dibungkus dengan hati dan lemak.
Susi susanti
(ftr)