Fashion Dokumenter

Selasa, 07 April 2015 - 10:26 WIB
Fashion Dokumenter
Fashion Dokumenter
A A A
FASHION dokumenter menjadi jembatan rasa ingin tahu khalayak tentang apa yang terjadi di balik hiruk-pikuk industri mode. Saat industri fashion ini dipenuhi orang-orang kreatif di dalamnya.

Dengan kejadian di balik penyelenggaraan fashion show , pembuatan koleksi, bagaimana kerja di balik layar seorang desainer, menata para model, hingga pemotretan. Orang-orang yang terlibat di baliknya berikut adalah beberapa ulasan fashion dokumenter yang harus ditonton pencinta dunia mode.

Film dokumenter pertama sebagai ulasan adalah Dior & I yang dibuat ketika Raf Simons masih sebagai direktur artistik di rumah mode Dior pada 2012. Simons hanya butuh delapan minggu untuk membuat koleksi haute couture pertama di merek tersebut, tugas yang biasanya diberikan enam bulan. Dior & I sendiri baru dirilis di bioskop-bioskop Inggris pada 27 Maret lalu.

Film dokumenter ini disutradarai oleh Frederic Tcheng, orang yang juga terlibat di belakang film dokumenter Valentino: The Last Emperor dan Diana Vreeland: The Eye Has to Travel . Yang merupakan dua judul fashion dokumenter yang mendapat apresiasi dan perhatian.

“Dior and I sangat istimewa menunjukkan hal-hal yang menarik terjadi di dalam Dior atelier dengan perhatian khusus merekam para penjahitnya yang mengerjakan desain Simons,” tulis Bibby Sowray kolumnis mode dari telegraph.co.uk.

Selanjutnya ada Signe Chanel , yakni sebuah seri dengan lima bagian tentang penciptaan koleksi Chanel haute couture . Dokumenter ini mengisahkan kerja desainer mulai dari tahap gambar hingga dipresentasikan di atas catwalk . Fokus rekamannya juga mendedikasikan pada para penjahitnya yang bekerja di rue Cambon atelier .

Tak hanya itu, dokumenter ikut menangkap secara sekilas Raymonde Pouzieux, yang telah membuat kepang terkenal Chanel di tempatnya di Loiret sejak 1947, di mana dia bekerja. Selanjutnya, ada Valentino: The Last Emperor juga merupakan satu di antara daftar fashion dokumenter yang harus ditonton.

Siapa pun yang menonton dokumenter ini pasti jatuh cinta dengan Valentino Garavani dan pasangannya dalam bisnis dan kehidupan, Giancarlo Giammetti. Dalam sebuah potret menyentuh dan mendalam dari kehidupan mereka bersama-sama.

Di sinilah fashion dokumenter menaruh titik renungan bagaimana mereka bertemu orang-orang muda, beberapa rumah mewah mereka dan bagaimana untuk mempersiapkan akhir acara haute couture Valentino sebelum pensiun. Fashion dokumenter ini mencakup semua bidang kehidupan desainer dan kariernya.

Dokumenter ini diproduksi sejak Juni 2005 hingga Juli 2007 yang direkam lebih dari 250 jam secara eksklusif. “Kami menangkap momen yang benarbenar hebat dan Valentino begitu dikelilingi keluarga serta teman-temannya, penjaga, orang kepercayaannya,” ungkap Matt Tyrnauer, dikutip dari wikipedia .

Bagi Tyrnauer sendiri, Valentino adalah sosok desainer pertama yang membuat dirinya jadi sosok inspiratif di tengah cerita. “Dia seorang pemimpi yang lahir dan modiste sejati yang memberi tahu kami tentang proses kreatif,” tutur Tyrnauer.

Kemudian The September Issue sebagai fashion dokumenter pasti menarik bagi siapa saja yang pernah bermimpi bekerja di publikasi fashion , bahkan hanya orang-orang yang merupakan pembaca setia mereka. Sering dijuluki nyata Devil Wears Prada, dokumenter ini memberikan wawasan lebih dalam tentang fashion , Vogue Amerika.

Dokumenter ini mengagumi sisi sederhana tapi dengan kreativitas besar dari Grace Coddington dan melihat kehidupan nyata Anna Wintour serta kekuatannya di industri mode. Apa saja yang dibutuhkan untuk industri tersebut. Lalu ada fashion dokumenter berjudul Mademoiselle C yang bercerita tentang Carine Roitfeld, nenek paling glamor di dunia.

Begitu menarik film ini juga mendokumentasikan penciptaan edisi pertama dari buku mode Carine Roitfeld serta bisnis fashion pertamanya sejak meninggalkan kemudi Vogue Paris. Di sini juga direkam rumahnya untuk berlatih balet, tempat kerja, serta saat dia merayakan kelahiran cucu pertamanya, Romy, sambil mencari cela untuk tetap tampil stylish walaupun dalam usia 59 tahun.

Melihat dokumenter ini akan membuat penontonnya ingin membeli beberapa sepatu dan rok pensil baru. Tak cuma tentang desainer, hirukpikuk kreativitas di rumah mode, ataupun kejadian di balik publisitas majalah mode. Fotografer mode jalanan yang terkenal pun sempat dibuatkan fashion dokumenter.

Bill Cunningham New York merupakan fashion dokumenter yang merekam sang fotografer jalanan sepanjang masa tersebut. Pria 84 tahun yang begitu menarik caranya mengambil gambar dengan spesifik street fashion .

Meskipun hanya sedikit menyentuh kehidupan pribadi Cunningham, dokumenter ikut menampilkan karyanya untuk The New York Times dan bagaimana sukacita dirinya saat memotret. Selanjutnya dalam fashion dokumenter berjudul Marc Jacobs & Louis Vuitton penonton akan disuguhi rekaman Jacobs saat masih berada di Louis Vuitton.

Loic Prigent adalah orang pertama yang diizinkan untuk membuat film dokumenter Marc Jacobs ketika bekerja sebagai direktur kreatif Louis Vuitton dan menawarkan pemandangan candid orang di tempat kerja.

Sebuah keharusan untuk menonton dokumenter ini karena Jacobs meninggalkan Vuitton pada Oktober 2013 dan sejak itu telah digantikan oleh Nicolas Ghesquiere.

Dyah ayu pamela
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3536 seconds (0.1#10.140)