Ayam Bakar Penyet Masuk Negeri Singa

Senin, 13 April 2015 - 11:08 WIB
Ayam Bakar Penyet Masuk...
Ayam Bakar Penyet Masuk Negeri Singa
A A A
CITA rasa masakan Indonesia yang khas mendapat sambutan positif dari negeri jiran Singapura.

Buktinya bisa dilihat dari restoran satu ini yang tak pernah surut pengunjung. Bahkan, cabangnya pun terus bertambah. Ayam penyet menjadi andalan di samping hidangan Nusantara lain.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB ketika KORAN SINDO menghampiri restoran di Nex (Serangoon), Singapura. Para staf yang bertugas tengah sibuk melayani tamu yang datang dari berbagai etnis, baik India, Tionghoa, maupun Melayu.

Nyaris tak ada kursi kosong dengan tingkat lalu lalang pengunjung yang juga cukup tinggi di restoran berkapasitas 60 kursi tersebut. Itulah sekilas pemandangan di Ayam Penyet President yang dikelola oleh Bahar Riand selaku managing director restoran yang kini telah mempunyai tiga cabang di Singapura. Bahar mengatakan, penetrasi ayam penyet ke negara multietnis tersebut dimulai sejak 2009. Rupanya mendapat tanggapan antusias dari warga Singapura.

Melihat potensi tersebut, Bahar yang merupakan warga Indonesia pun tertarik mengambil alih sebuah restoran di Lucky Plaza kawasan Orchad Road. Dia mengubah tampilan restoran yang amat kental dengan nuansa Jawa menjadi lebih modern sehingga lebih dapat diterima semua kalangan. Untuk pemilihan nama, awalnya pria yang masih berkepala tiga tersebut mengaku bingung menentukan pilihan. ”Akhirnya saya pilih nama yang cukup umum, yaitu President,” tutur Bahar.

Presentasi ayam penyet pun juga dipoles tak seperti tampilan ayam penyet yang biasa kita cicipi di Indonesia. Sambal yang biasanya diletakkan di atas ayam menjadi dipisah agar terkesan lebih rapi dan bersih. Sekalian pilihan bagi yang tidak suka pedas tinggal memindahkan wadah sambal dari piring. Meski begitu, masalah rasa sambal tetap pedas, bahkan lebih pedas daripada sambal penyet kebanyakan.

Seporsi ayam penyet sudah termasuk tahu tempe goreng dan lalapan berikut kremesan ayam. Ukuran ayam pun cukup memuaskan. Sama seperti pengolahan ayam penyet di kampung halamannya, ayam mulanya diungkep selama lebih kurang 2 jam, kemudian diolah sesuai pesanan apakah dibakar atau digoreng. Bosan dengan ayam, iga penyet bisa dipilih.

Sambalnya juga pedas dan porsi daging iga pun melimpah. Iganya manis dan cukup empuk. Makin tambah enak disiram kecap manis hmm .. Shiok! (Singlish , artinya enak). Untuk menyajikan cita rasa autentik, secara khusus bahan-bahan tertentu disuplai dari Tanah Air. Sebut saja gula jawa, terasi, kerupuk, hingga alpukat. Ayam ataupun iga penyet bukan semata jualan restoran ini. Ragam sajian Nusantara juga turut diboyong ke negara itu. Tahu telur misalnya, juga menjadi menu dengan angka penjualan yang relatif tinggi.

Namun, tampilannya jangan disamakan dengan tahu telur yang biasa kita temukan di pinggir jalan. Tahu telurnya dibuat amat tebal ke atas, dengan bumbu kacang yang encer serta gerusan kacang. Tak ada bumbu petis yang menyumbang rasa asin. Malah bumbu kacangnya manis. Adapun rendang, berbeda dengan rendang Padang tentunya. Rendang ini dibuat macam rendang Jawa dengan bumbu yang masih kemerahan. Rasanya manis minus rasa pedas. Rendang seperti ini justru laku di Singapura.

Menu lain gadogado, karedok, ketoprak, kangkung belacan, sup iga, soto ayam, sayur asam, bakso kuah, lele goreng, lele bakar, batagor, rujak mangga, sup ayam yang diberikan secara cuma-cuma dan masih banyak lagi. Dessert -nya es teler dan es campur. Agar tidak membingungkan pengunjung dengan namanama menu, masing-masing menu ditampilkan dengan penjelasan dalam bahasa Inggris dan ada pula beberapa foto menu.

Yang menarik, restoran ini mengenalkan kebiasaan orang Indonesia makan dengan kecap manis. Disediakan kecap manis yang ditulis Indonesian sweet sauce . Beberapa tamu tampak menambahkan kecap ke dalam makanannya. Menurut Bahar, pengunjung dapat mencapai 600 orang per hari dan meningkat pada akhir pekan. Pangsa pasar restoran ini adalah golongan menengah ke bawah sehingga harga makanan yang dipatok tidak terlalu mahal. Lihat saja, makanan dimulai dari SGD1-9,9 dan minuman SGD1,7-4.

Restoran beroperasi mulai pukul 11.30 di weekday dan 11.00 untuk akhir pekan hingga pukul 21.30. Selain di Nex (Serangoon), Ayam Penyet President membuka cabang di Lucky Plaza dan Tampines menyusul satu lagi cabang di bulan Juni mendatang. Maju terus kuliner Indonesia!

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)