Harus Kantongi Sertifikat Dahulu

Rabu, 15 April 2015 - 09:18 WIB
Harus Kantongi Sertifikat Dahulu
Harus Kantongi Sertifikat Dahulu
A A A
Persiapan menuju World Street Food Congress 2015di Singapura, bagi keempat vendor asal Indonesia, yakni Gudeg Yu Nap, Ayam Bakar Taliwang Bersaudara, Kupat Tahu Gempol, dan Soto Ambengan Pak Sadi tidak bisa dibilang mudah.

Namanya mempromosikan masakan asal kampung halaman ke negeri orang, tentu butuh persiapan yang matang. Mereka juga harus selektif memilih staf yang setidaknya dapat berbicara bahasa Inggris. Memang urusan bahan-bahan makanan sudah disiapkan oleh panitia. Termasuk peralatan memasak dan perlengkapan makan. Tugas mereka hanya menyiapkan bahan-bahan yang sekiranya tidak ada di Singapura.

Karena itu, atas nama keaslian cita rasa, terasi asal Lombok sengaja dibawa untuk meracik sambal khas Ayam Taliwang. Sementara itu, dari Kupat Tahu Gempol, Deni membawa kerupuk emplang dan bumbu kacang.Mereka juga harus membelah pikirannya untuk lolos di Food Handling Course agar dapat mengantongi sertifikat yang membolehkan mereka berjualan di kongres makanan jalanan dunia itu.

Ya, tidak sembarangan, kendati hanya berjualan selama lima hari, bukan berarti urusan kehigienisan makanan, keamanan dalam menyiapkan makanan, dan sebagainya tidak diperhatikan. Pemerintah Singapura sangat ketat dalam perkara yang satu ini. Bahkan, di setiap restoran atau warung sekalipun kita dapat menemukan grade tempat tersebut dalam hal kebersihan makanan dan sanitasi tempat.

Ketika KORAN SINDOberkunjung ke Ascendo Consulting Pte Ltd, beberapa staf yang mewakili vendor mereka, tengah dilatih untuk persiapan WSFC. Hartono, dari Soto Ayam Ambengan Pak Sadi, mengakui baru pertama kali dirinya mengikuti kursus sehari semacam itu. Namun, ilmu yang didapat tidak bisa dianggap sepele.

“Kami belajar soal kontaminasi bakteri ke makanan dan peralatan makanan, cara memilih telur, daging, dan mengingatkan bahwa penggunaan pisau harus dipisah untuk berbagai bahan agar tidak terjadi kontaminasi,” ujar anak dari Pak Sadi ini. Baiq Hartini dari Ayam Bakar Taliwang Bersaudara mengaku mendapat banyak ilmu yang sebelumnya tidak diketahuinya.

“Cara mencuci tangan yang benar, cara mengemas sampah, menyiapkan bahan makanan agar tidak terkontaminasi, dan sebagainya. Bagus sekali karena memang berhubungan dengan makanan harus higienis betul, terutama bagi pedagang kaki lima,” ujarnya.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7317 seconds (0.1#10.140)