Sedapnya Pempek dan Nasi Pindang

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:07 WIB
Sedapnya Pempek dan Nasi Pindang
Sedapnya Pempek dan Nasi Pindang
A A A
Kedai sederhana ini menawarkan hidangan khas Sumatera Selatan, di antaranya pempek dan nasi pindang. Cita rasa khas Palembang yang identik dengan rasa asam segar tersebut menjadi pengalaman kuliner tersendiri.

Ingin menyantap hidangan bercita rasa asam nan segar? Jika itu pilihan Anda untuk makan siang hari ini, cobalah menyelami kekayaan kuliner dari Sumatera Selatan. Kebetulan di lantai tiga Pejaten Village terdapat sebuah kedai mungil bernama Kedai Pempek AA yang menawarkan masakan Palembang. Pempek tentu saja masuk dalam daftar utama menu di kedai ini.

Aneka jenis pempek bisa dicoba, untuk merasakan beberapa di antaranya pesan saja pempek campur yang sudah meliputi adaan, pempek kulit, pistel, lenjer, dan pempek telur. Tampilan pempek ini memang terbilang agak kecil. Namun, Ultia Novida sang pengelola kedai, memastikan rasanya tak mengecewakan. Ikan tenggirinya dominan terasa dan tekstur pempeknya pun tak alot.

“Karena sagunya tidak banyak justru ikannya yang lebih ditonjolkan. Didiamkan lama pun tidak akan keras,” kata Novida. Cuko yang asam manis membuat cita rasa pempek semakin mantap. Cuko beserta sambal dari cabai rawit hijau tersedia di setiap meja dan bebas diambil. Novida mengatakan, sebenarnya orang Palembang menyantap pempek tanpa digoreng lebih dulu. Namun, orang Jakarta khususnya lebih senang menyantap hidangan yang renyah, maka digoreng dahulu.

Novida yang mengelola kedai milik sang adik-Dirgahaya Agustina- itu mengatakan, pempek buatannya diproduksi dua hari sekali. Sengaja dia tak membuat banyak agar tidak lama berada dalam kulkas. Dengan demikian, pempek yang disajikan selalu dalam keadaan segar. Lebih jauh dia memaparkan, kunci kelezatan pempek terletak pada penggunaan ikan yang segar dan banyak.

Kapal selam, tekwan, model, dan lenggang merupakan pempek lain yang juga bisa dinikmati di sini. Selain pempek, pengunjung juga dapat mencoba nasi pindang yang tersedia beberapa macam. Ada nasi pindang patin, pindang kepala patin, dan pindang iga. Hidangan pindang ini sekali lagi membuktikan kecintaan masyarakat Palembang terhadap masakan dengan rasa asam segar.

Sepiring pindang patin terdiri atas ikan patin yang dipotong dari bagian perut sampai ekor. Nasi putih yang disuguhkan ditaburi bawang goreng, dilengkapi dengan irisan mentimun, potongan jeruk nipis, dan sambal. Kuah pindangnya asam dan ada potongan nanas, daun bawang, lengkuas, serai, cabai rawit, serta daun kemangi yang memberikan aroma harum menggugah selera. Diberi perasan jeruk nipis, kuah pindang makin menggigit.

Daging ikan patinnya pun terasa lembut dan tak bau lumpur. Kalau mau lebih pedas, bisa ditambahkan sambal. Menurut Novida, baik pempek maupun pindang yang merupakan makanan keseharian masyarakat Palembang tersebut merupakan resep keluarga turun-temurun. “Pindang itu macam-macam variannya. Beda daerah beda penyajian dan bumbu maupun ikan yang digunakan.

Ada yang menggunakan ikan baung misalnya. Ada yang memakai banyak terasi sehingga kuahnya berwarna kehitaman, ada juga yang tidak pakai kunyit atau justru pakai tomat sehingga kuahnya merah. Tapi kalau pindang di sini tidak khusus dari satu daerah, yang pasti resep keluarga saya memang seperti ini,” ujar Novida yang sering menerima pesanan pempek ini.

Usai kenyang menyantap pempek dan pindang, saatnya melahap semangkuk es kacang merah. Kacang merah yang lembut gurih dihidangkan bersama es serut, sirup merah, dan susu kental manis cokelat. Cocok benar untuk hidangan penutup. Kedai Pempek AA juga menawarkan masakan lainnya, seperti rujak tahu, ayam goreng, bebek goreng, nasi goreng, aneka mi antara lain mi godog dan mi tumis.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7364 seconds (0.1#10.140)