Kasus KDRT di Indonesia selama Pandemi Meningkat, Didominasi Faktor Ekonomi
Kamis, 19 Januari 2023 - 19:35 WIB
JAKARTA - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia selama pandemi Covid-19 meningkat hingga 75 persen pada 2020. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama KDRT terjadi.
Di mana pandemi Covid-19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Kondisi ini berdampak besar pada kondisi perekonomian banyak keluarga di Indonesia hingga berujung pada KDRT.
"Jalan keluarnya istri kerja dengan penghasilan yang tidak besar. Suaminya minta uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti beli rokok atau kopi," kata Dr. Jeanne Bernadine Tidajoh, M. Pd dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (19/1/2023).
"Istri komplain dan itu bisa jadi pemicu KDRT juga," sambungnya.
KDRT, dijelaskan Jeanne juga banyak disebabkan karena pergaulan. Politisi Partai Perindo itu pun memberikan contoh saat seorang suami pulang kerja memilih untuk mampir ke kafe dibanding langsung pulang ke rumah.
"Para suami harus bijak juga bahwa ada yang menunggu di rumah. Kalau suami mampir ke kafe ya hal yang biasa," jelas Jeanne.
"Tapi bila terlalu sering justru tidak wajar. Sehingga menurutnya seorang suami harus bijak bila sudah punya keluarga," lanjutnya.
Selain saling memahami, cara agar terhindar dari KDRT adalah harus bersabar. Seperti halnya, saat kondisi perekonomian keluarga turun akibat pandemi Covid-19, Jeanne menyarankan suami istri untuk saling membantu.
"Sebagai wanita harus sabar dan mengerti situasi serta kondisi. Perempuan harus sadar kalau kehidupan tidak selamanya diatas, jadi harus mengerti dan paham. Cara itu bisa meminimalisir KDRT," tandasnya.
Lihat Juga: Armor Toreador Didakwa Pasal Berlapis Kasus KDRT Cut Intan Nabila, Terancam 10 Tahun Penjara
Di mana pandemi Covid-19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Kondisi ini berdampak besar pada kondisi perekonomian banyak keluarga di Indonesia hingga berujung pada KDRT.
"Jalan keluarnya istri kerja dengan penghasilan yang tidak besar. Suaminya minta uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti beli rokok atau kopi," kata Dr. Jeanne Bernadine Tidajoh, M. Pd dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (19/1/2023).
"Istri komplain dan itu bisa jadi pemicu KDRT juga," sambungnya.
KDRT, dijelaskan Jeanne juga banyak disebabkan karena pergaulan. Politisi Partai Perindo itu pun memberikan contoh saat seorang suami pulang kerja memilih untuk mampir ke kafe dibanding langsung pulang ke rumah.
"Para suami harus bijak juga bahwa ada yang menunggu di rumah. Kalau suami mampir ke kafe ya hal yang biasa," jelas Jeanne.
"Tapi bila terlalu sering justru tidak wajar. Sehingga menurutnya seorang suami harus bijak bila sudah punya keluarga," lanjutnya.
Selain saling memahami, cara agar terhindar dari KDRT adalah harus bersabar. Seperti halnya, saat kondisi perekonomian keluarga turun akibat pandemi Covid-19, Jeanne menyarankan suami istri untuk saling membantu.
"Sebagai wanita harus sabar dan mengerti situasi serta kondisi. Perempuan harus sadar kalau kehidupan tidak selamanya diatas, jadi harus mengerti dan paham. Cara itu bisa meminimalisir KDRT," tandasnya.
Lihat Juga: Armor Toreador Didakwa Pasal Berlapis Kasus KDRT Cut Intan Nabila, Terancam 10 Tahun Penjara
(dra)
tulis komentar anda